13. Annoying Twins

Mulai dari awal
                                    

"Kajja, kita beli pakaian baru dan baju hangat untuk kita, panggil eomma di kamarnya" ajak Dongjun, wajah Sieun seketika berubah cerah, ia berlari ke kamar neneknya.

"Aigoo aigoo ada apa kau berlari seperti ini Sieun-ah" halmoni duduk seketika mendengar langkah kaki Sieun di lantai kayu mereka.

"Ehehe mian, samchon mengajak kita ke pasar, musim dingin akan segera tiba dan baju dinginku sudah tidak muat kan, kajja halmoni" Sieun menarik tangan neneknya dengan semangat.

"Baiklah baiklah" mereka bersiap-siap ke pasar yang letaknya di pinggir desa perbatasan dengan desa pusat dimana rumah dan suasananya sudah lebih modern.

"Igo! Igo paba, hwaa pasti pas untukmu, warnanya juga favorit mu kan" Dongjun memilih salah satu jaket tebal di salah satu kios di pasar.

Saat musim dingin akan tiba di pasar memang banyak menjual barang-barang kebutuhan di musim dingin, seperti baju hangat, jaket, minuman kesehatan, dan lainnya.

"Meski baju disini baju bekas tapi terlihat sangat bagus ya samchon" kata Sieun, mereka berdiri di depan sebuah stand yang menjual pakaian.

"Oh tentu saja, kau tahu kan kalau orang kaya itu sering beli-beli baju mahal bermerek. Waktu lemari mereka sudah penuh maka baju lamanya akan dijual ke toke, lalu toke yang membawanya kemari untuk dijual pada orang di desa" jawab Dongjun panjang, Sieun terlihat tidak fokus memandang tumpukan baju-baju itu.

"Pasti lumayan mahal" gumam Sieun.

"Oh tenang saja, harganya dibawah setengah harga" jawab si pedanga tiba-tiba menjawab Sieun.

"Kita akan membelinya yang banyak, ne" halmoni menyentuh punggung Sieun dan mengusapnya.

"Tidak perlu banyak halmoni, cukup beberapa saja" jawab Sieun mematap wajah tua halmoni.

"Aku ambil ini ini ini yang itu juga" Dongjun melemparkan pakaian yang dipilihnya kearah si penjual yang duduk di dalam tenda.

"Samchon itu banyak sekali" protes Sieun.

"Tidak juga, coba kau hitung ada berapa"

"4 baju hangat 2 jaket tebal 4 celana dan sepertinya itu semua hanya ukuranku"

"Masih bisa dihitung berarti tidak banyak, dan mereka memang hanya punyamu, bajuku dan eomma akan kita beli di orang langganan eomma, kadang dia beri diskon yang banyak" jawab Dongjun santai.

"Kenapa tidak beli punyaku di situ juga?" Tanya Sieun tidak enak.

"Di tempat itu tidak menjual ukuranmu, gayanya dan warnanya juga sudah tua, disana khusus orang dewasa sudah kau diam saja" Dongjun pergi setelah mendapat kembalian uangnya.

"Sudahlah Sieun-ah ini tidak mahal, kau jangan khawatir uang kita tidak akan habis karna ini" halmoni menarik tangan Sieun dengan pelan ke tempat Dongjun tengah mengobrol dengan seorang penjual pakaian.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Cho.. geu.. Taeyeon.." Yoona mendengar seseorang bergumam lalu berbalik mencari sumber suara.

"Hm?" Yoona mencari dimana suara itu berasal.

"Unnie mencari gadis dibalik tumpukan batako itu?" Tanya Seohyun.

Yoona berjalan mendekati gadis itu disusul oleh Seohyun, gadis itu sadar Yoona dan Seohyun berjalan kearahnya, ia lari sesegera mungkin namun Yoona dan Seohyun lebih cepat darinya.

"Kau kenal Taeyeon unnie?" Interogasi Yoona langsung.

"Um? Maksudnya bagaimana Yoona unnie?" Tanya Seohyun mengkerutkan keningnya.

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang