ROSE 11 : NIEL'S ROOM

2.4K 136 1
                                    

Kanna berjalan dengan langkah gontai menyusuri lorong istana. Setetes demi setetes darahnya mulai berjatuhan ke lantai berkeramik putih dengan motif mawar di tengahnya. Ia terus berjalan tanpa arah. Hingga akhirnya langkah kakinya terhenti di sebuah ruangan dengan pintu berukirkan simbol kerajaan berwarna putih biru itu.

Kanna menempelkan tangan kirinya di salah satu daun pintu itu. Kini iris diamond pinknya mulai berkaca-kaca. Tangannya mulai merosot dan memegangi gagang pintu berwarna perak itu. Kemudian ia menarik napasnya dan menghembuskannya. Tangannya pun mulai menarik gagang pintu itu ke bawah dan mendorongnya hingga memberi sedikit celah untuk tubuhnya masuk.

Sebelum gadis berusai merah muda  itu melangkahkan kakinya memasuki ruangan, ia sedikit menelan ludahnya dengan susah payah. Ketika tubuhnya mulai berada di dalam ruang itu, tak ada yang terlihat sedikit pun. Gelap. Hanya itu yang ditangkap oleh mata Kanna.

Itu membuat Kanna bergidik ngeri. Ya, karena sejujurnya Kanna sangat takut gelap. Itu membuatnya berpikir yang aneh-aneh, seperti akan ada sosok yang menyeramkan yang akan tiba-tiba keluar dari balik kegelapan itu atau yang lainnya. Kanna merapatkan tubuhnya ke dinding yang tak jauh dari pintu itu sembari menutup matanya. Sementara tangannya terus meraba dinding berharap ia bisa langsung menemukan tombol lampunya.

Kini lampu di ruang itu mulai menerangi seisi ruangan. Kanna masih setia dengan matanya yang tertutup. Merasa cahaya mulai memasuki matanya, dan ia sudah yakin tempat itu benar-benar sudah terang, Kanna mulai membuka matanya satu persatu secara perlahan dimulai dari mata kanannya.

Setelah kedua matanya terbuka, Kanna melihat sekeliling ruang itu dari posisinya saat ini. Dirasa sudah cukup mengobservasi ruangan itu. Kanna pun mulai melangkah berkeliling ruangan itu. Satu persatu barang-barang yang ada di dalam ruangan itu disentuh dan terus diperhatikan olehnya.

Hingga ia berhenti tepat di depan sebuah lemari kecil yang tingginya hanya setengah dari tubuhnya. Lemari yang berukirkan bunga mawar itu, berwarna cokelat dan dihiasi oleh dua buah tempat lilin  di kedua sudutnya.

Kanna melangkah mendekati lemari itu. Seperti ada yang menariknya untuk melihat lemari itu. Di antara kedua tempat lilin itu terdapat sebuah vas bunga yang berisi bunga setangkai mawar berwarna merah muda. Mawar yang selalu jadi favorit Kanna. Tanpa sadar Kanna butiran bening mulai terjun bebas dari pelipis matanya. Tubuhnya mulai gemetar dan ia hanya bisa mengepalkan tangan kanannya sementara tangan kirinya meraih bunga itu.

Ia menemukan sepucuk surat di bawah vas bunga itu. Kanna pun memindahkan vas itu dan mengambil sepucuk surat itu. Ia pun mendapati sebuah kotak tepat di bawahnya. Kotak yang sangat indah berornamenkan sebuah mandala yang sangat indah. Kanna pun membuka surat itu namun tak ada apapun tertulis di sana. Hanya secarik kertas putih yang kosong.

Tiba tiba suara sebuah benda jatuh mengejutkannya. Begitu dia mencarinya, ia pun menemukan sebuah kunci kecil berwarna keemasan tak jauh dari kotak itu.
Kanna pun mengambil kunci itu dan memutar mutarnya. Untuk sesaat Kanna tak tau harus melakukan apa.

Hingga ia mendapati sebuah tulisan tepat di gembok yang berada di kotak itu. Open me. Itulah yang ada di gembok itu. Ragu. Itulah yg dirasakannya saat ini.

Ini seperti sebuah film yang pernah ditontonnya saat bersama sang ibu. Ya. Film Alice in Wonderland. Di mana seorang gadis yang masuk ke dalam sebuah dunia yang lain. Lalu masuk ke dalam sebuah ruangan dengan banyak pintu dan ia menemukan sebuah kunci yang bisa membawanya memasuki salah satu ruangan. Namun kunci itu adalah kunci untuk sebuah pintu yang tak seukuran dengannya dan itu membuatnya harus berpikir untuk memasukinya. Dan ia pun menemukan sebuah kue dan minuman yang bertulisan eat me dan drink me. Setelah meminum dan memakannya ia pun menyusut dan iapun bisa kembali kewujud semulanya.

Magic Rose : Rose Symbol (Tamat)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن