Chapter 32 : Harapan

3.5K 221 12
                                    

Mocca's PoV

Betapa senangnya aku bisa bebas dari sisi lainku. Hanya saja, sisi lainku ini sangatlah keras kepala. Aku baru saja ingin melakukan hal yang aku inginkan, dia malah menghancurkan harapannya sendiri. Mengesalkan.

"Hai, lemah! Tidurmu nyenyak?" tanyaku memastikan dia menikmati waktu istirahatnya di atas sana.

"Jika kau melakukan hal menjijikkan itu lagi, kau akan menyesal." Dia membuka setengah matanya. Oh, dia cantik sekali dari atas sana. Seperti bintang di langit malam yang gagal jatuh membawa harapan indah. Ironis sekali.

"Aku rasa itu bukanlah jawaban yang aku inginkan. Tapi, karena aku sudah berada di sini, mungkin sebaiknya aku memberimu sedikit hiburan—hiburan yang akan membuat matamu terbuka sepenuhnya."

Aku mengolah sihir apiku berada di belakang punggungku. Membentuk apiku menjadi sepasang sayap malaikat yang indah dan berkobar merah. Aku terbang oleh sayap menakjubkanku ke tempat sisi lainku bersantai oleh rantai-rantai merahku. Oh astaga, dilihat dari dekat lebih mempesona dibandingkan dari bawah sana. Diriku memang cantik disaat menderita seperti ini. Pantas saja Hallow memilihku. Bukan begitu?

Aku memegang sebelah pipinya. Mendapati banyak keringat yang membuatku tersenyum lebar. Ditambah lagi, dia menatap bengis padaku. Sungguh gadis cantik. Sempurna.

"Apa kau tadi melihat? Ah maksudku, menonton dia menikmati dengan apa yang aku lakukan padanya tadi itu? Jika aku ingat kembali, dia tidak menginginkan aku melakukan hal yang kau katakan menjijikkan itu. Tapi, aku rasa dia akan tetap mau menerima apapun yang aku lakukan jika aku melakukan itu lagi kepadanya nanti?"

Kedua tangannya meronta tiba-tiba menginginkan kebebasan. Lalu kembali diam dalam tundukannya yang terhalang oleh rambut. Balasan dari mulutnya terdengar pilu tapi terasa membahagiakan didengar oleh telingaku.

"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa?"

"Karena ini adalah keinginanmu. Banyak keinginan yang kau pendam dalam dirimu. Maka aku akan mewujudkan semuanya melalui sisi Mocca yang sekarang. Semua!"

"Tidak ..."

"Ya! Kau memang menginginkan ini. Kau ingin Hallow bahagia. Kau ingin Greyina dan Serta merasakan apa itu rasa sakit. Kau ingin mempunyai kekuatan lebih untuk menghancurkan kelima vampir itu karena mereka sudah mentertawakan kalian atas pakaian yang kalian pakai. Keinginanmu itu terabaikan oleh hatimu yang terlalu biru hingga akhirnya kau menciptakanku di dalam dirimu ini. Aku ada karena kau terlalu memendamnya. Kau terlalu baik untuk melakukan kebaikan, Mocca Lixadian! Kau tidak bisa menjadi jahat sedikit saja! Itulah yang membuatmu lemah!"

Aku mengangkat tanganku membawa kobaran api yang panas di bawah sisi lainku terikat. Melumuri rantai-rantai yang mengikat sisi lainku. Menciptakan erangan keras yang membuatku tertawa atas penderitaan sisi lainku sendiri. Aku meredakan apiku dan erangannya pun juga ikut berhenti. Tanganku memegang dan mengelus rambutnya.

"Ow, jangan khawatir, sayang. Sisi lainmu ini akan membuatmu bahagia karena aku akan mengabulkan semua keinginanmu yang kau pendam begitu lama." Aku merenggut rambutnya dan sebelah tanganku memegang kuat bagian rahangnya. "Dari kecantikan dan kekejaman seorang Mocca Lixadian akan mengubah segala yang diinginkan. Aku akan senang kalau kau menerima kebaikan terbaik dari sisi lainmu ini."

"Segala yang kau wujudkan adalah sia-sia, karena tidak akan lama lagi kau akan menangis di atas perbuatan yang kau lakukan."

"Hahaha!"

"Tertawalah sebanyak yang kau bisa. Siksalah dirimu sendiri sebanyak yang kau mau. Sebelum akhirnya kau akan menangis di hadapanmu sendiri."

"Hahahaha ... kau menjengkelkan. Aku harap kau bukanlah diriku dasar sialan sok berkata."

Mocca HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang