Misunderstood

Mulai dari awal
                                    

"AYO YOONGI HYUNG!!! PUKUL DIA!!!" dan jangan lupakan teriakan Jungkook yang heboh menyemangati kakaknya yang sedang berkelahi.

Dan semuanya terhenti ketika sang guru BK datang dan menggiring mereka semua yang berkelahi keruang guru.

***

Kim Namjoon berjalan tergesa-gesa menuju parkiran untuk menjemput(?) mobilnya. Bagaimana tidak tergesa-gesa, ia baru saja mendapat telepon dari wali kelas Yoongi, kalau anak itu terlibat perkelahian hebat (atau heboh?) yang terjadi dikantin sekolah.

Setelah menemukan mobilnya, Namjoon pun langsung mengendarai kendaraan kesayangannya itu menuju sekolah Yoongi. Ia memijat pelipisnya serta menghela nafas sepanjang jalan. Jujur, ia kecewa dengan Yoongi. Ia tak pernah mengajakan Yoongi untuk berkelahi, apalagi sesame teman. Atau jangan-jangan anaknya itu adalah iljin di sekolahnya? Ah, tidak tidak. Jangan berfikir negatif tentang anakmu, Kim Namjoon. Kau bisa dihajar olehnya jika ia tau.

15 menit kemudian, ia sampai di sekolah sang anak. Tentu saja ia berkendara dengan kecepatan penuh yang akan selalu Namjoon lakukan jika itu sudah menyangkut tentang anka-anaknya. Cukup hebat, bukan?

Lelaki paruh baya itu melangkahkan kakinya dan berjalan tegap menuju ruang guru, tempat dimana anak-anak yang berkelahi itu berada. Setelah sampai, ia langsung mengetuk pintunya dan masuk ke dalam. Terlihatlah Yoongi yang babak belur, Jungkook dan Yugyeom yang menangis, dan teman-teman Yoongi lainnya yang juga babak belur. Termasuk Jisoo dan anak buahnya, Joohyuk. Mereka berdua lah yang paling parah diantara yang lainnya. Tentu saja, karena mereka berdua diserang oleh banyak orang.

"ah, Tuan Kim Namjoon, silahkan duduk" sang guru mempersilahkan Namjoon untuk duduk sambil tersenyum. Dia modus sepertinya. Namjoon pun balas tersenyum lalu duduk dihadapan anak-anak itu. Mereka semua menunduk. Terkecuali Yoongi, yang masih menatap lurus kedepan dengan wajah datarnya. Tak ada sedikitpun perasaan bersalah yang tersirat di wajahnya yang lebam itu.

"Jadi, Kim Yoongi, karena ayahmu sudah datang, bisakah kau beritahu apa alasan kalian berkelahi?" guru itu bertanya dengan lembut pada Yoongi.

"Jisoo menyebalkan" jawab Yoongi singkat. Jisoo menatap sebal padanya. "Yoongi juga menyebalkan!" ujarnya tak mau kalah. Hampir saja mereka berkelahi lagi jika saja Namjoon tak bicara.

"Tolong maafkan Yoongi, saya akan membuat Yoongi berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi" Namjoon membungkukkan badannya dengan sopan pada guru Yoongi.

"Ah, tidak apa, Ayah Yoongi, ini bukan salah Yoongi, tapi mereka semua juga bersalah dalam hal ini" guru itu menunjuk anak-anak lain yang masih menundukkan kepalanya.

"Baiklah, klaau begitu saya akan membawa Jungkook dan Yoongi pulang sekarang. Maaf merepotkan" Namjoon mengajak Jungkook dan Yoongi untuk keluar dan membungkukkan tubuhnya untuk yang terkahir kali pada guru itu. Kemudian mereka bertiga berjalan menuju mobil.

Untuk yang pertama kalinya, mobil keluarga Kim itu tampak lengang sekali. Tidak ada suara rengekan atau celotehan Jungkook yang biasanya mengiringi perjalanan mereka. Sang ayah pun sepertinya tidak berniat bicara. Dia terlihat.... Kecewa.

Perjalanan menuju rumah yang biasa ditempuh dengan bahagia kini malah terasa sangat lama dan canggung. Setidaknya itu yang dirasakan oleh si bungsu. Dan dia menghela nafas lega ketika mereka sudah memasuki pekarangan rumah.

"Jungkook, bersihkan badanmu dan tunggu di meja makan, ayah akan membersihkan luka kakakmu dulu" perintah Namjoon. Jungkook mengangguk patuh. Lalu berjalan memasuki rumahnya dan langsung pergi ke kamarnya. Sementara Namjoon berjalan menuju ruang tengah, menyuruh Yoongi menunggu sementara ia pergi mengambil obat-obatan di kamar.

Strange FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang