2. adik dan Pria itu.

3.1K 127 4
                                    

[Keluarga Hermawan]

Bunyi bel terdengar oleh para anggota keluarga hermawan yang tengah asik mengobrol diruang keluarga.

"Biar mama saja yang kedepan dan membuka pintunya." Ucap nyonya Hermawan dan bergegas berjalan kearah depan dan membuka pintu.

Ternyata Angga lah yang berdiri didepan pintu. Angga lalu memeluk mamanya. Dan nyonya Hermawan membalas pelukkan anak laki-lakinya itu yang sangat tampan mengenakan seragam kebanggaan anaknya itu. Nyonya Hermawan melepas pelukkannya dan menyuruh Angga masuk kedalam dan bertemu dengan keluarganya yang lain.

"Hay pah, kak Ratih. Kalian terlihat sedang asik sekali". Ucap Angga dan duduk disamping papahnya.

"Kamu tuh ya angga bukannya memberi salam dulu tapi malah langsung duduk dan kamu juga belum mandi pasti. Mandi sanah kau bau sekali". Bukanlah sambutan yang Angga dapat melainkan omelan dari nenek sihir yang ia dapatkan. Oh shit! Bukan nenek sihir tapi wanita cantik kak Ratih menyebalkan!

"Dasar kakak yang menyebalkan. Adik baru pulang bukannya dicium melainkan ocehan nenek sihir yang kudapat". Angga membalas perkataan kakanya dengan ledekkan yang membuat kakaknya memelotot tajam kearahnya tanda bahwa kakaknya sedang kesal dengannya.

"Dasar kau ya adik tidak tahu diri. Cepat mandi sekarang kalau tidak biar aku yang memandikanmu bayi besar hahaha". Kakaknya tertawa membalaskan dendam kepada adiknya yang berani-beraninya memenggilnya dengan sebutan 'nenek sihir' ingat itu 'nenek sihir' yakali ada nenek sihir secantik dan sebaik kakaknya yang selalu menolong orang-orang yang sekarat itu. Memeng menyebalkan memiliki adik seperti Angga.

"Sudah-sudah sekarang kamu mandi Angga badanmu bau sekali rasanya mama mual mencium badanmu yang penuh keringat". Ucap mama Rita melerai perdebatan kekanak-kanakan antara adik kakak tersebut.

Tanpa permisih Angga langsung menuju kamarnya dilantai atas ia meninggalkan kopernya diruang keluarga dan ia melemparkan sepatunya kesembarang arah. Ya memang sifat Angga tidak pernah berubah walaupun sekarang usianya sudah menginjak usia 29 tahun. Usia yang sudah cukup untuk berkeluarga dan membangun bahtera rumah tangga. Selesai mandi ia langsung menemui keluarganya dilantai bawah dan ia berjalan menuju ruang makan dan ia mendaratkan bokongnya disamping kak Ratih.

"Angga sekarang usia kamu sudah berapa nak?"suara papahnya yang memulai pembicaraan.

"Hmm 29 tahun pah". Angga menjawab tapi ia tetap memasukkan makanan kemulutnya itu.

"Berarti usia kamu sudah cukup untuk menikah dab memulai berumah tangga sendiri?". Bicara papahnya yang membuat Angga tersedat kaget oleh ucapan papahnya. Soalnya ini pertama kalinya papahnya menanyakan hal ini dan Angga masih ingin menikmati masa mudanya dengan banyak wanita dengarkan baik-baik 'banyak wanita'. Yamemang Angga adalah laki-laki tampan dengan profesi yang hebat yang pasti banyak wanita selalu meliriknya dan belum pernah ada satupun wanita yang menolaknya.

"Pah Angga masih ingin bersenang-senang dengan usia Angga saat ini. Angga fikir jangan terlalu terburu-buru lagian mencari istri itu susah pak. Angga gak mau kalau misalnya nanti Angga menikahi wanita yang salah dan Angga hanya ingin menikah sekali seumur hidup yawalaupun Angga sering main perempuan. Angga sering melihat dan mendengar bahwa teman-teman angga yang telah menikah mereka terlihat tersiksa dan nampak tidak bahagia. Jadi Angga pengen menikmati hidup Angga dulu ma pa". Angga memberhentikan makannya karena sudah tidak ada lagi nafsu untuk melahap makanannya saat ini ya itu karena pertanyaan papahnya tadi.

"Nanti akan aku carikan perempuan untukmu adikku tercinta." Kali ini kakaknya yang bersuara dan hal ini membuat Angga pusing rasanya angga harus sedikit menenangkan fikirannya.

The Doctor My WifeWhere stories live. Discover now