"Apa?" tanya Yemi pura-pura tak tau, ia berjalan mendahului Aris dengan mengangkat dagunya.

"Unik seperti biasanya" gumam Aris.

"Ayo, cepat." Yemi menoleh kebelakang saat dirasanya Aris tidak mengikutinya.

Aris menyusul dan berjalan disamping Yemi, ia terkekeh sambil menatap Yemi," Aku baru kali ini merasakan jika membantu seseorang, maka tanggapannya akan seperti itu. Kebanyakan orang yang ku bantu akan memujiku atau mengucapkan terima kasih."

"Oh, benarkah? Sayang sekali aku bukan orang yang seperti itu. Kau membantu orang yang salah." Ucap gadis itu seraya menatap Aris.

"Aku tidak salah, justru kebalikannya," Aris memandang Yemi lekat," Kau menarik dari segala sisi dan aku bersyukur telah mengenalmu," Aris mengedipkan satu matanya.

Yemi terpaku, jantungnya berdetak cepat, memukul rongga dadanya begitu kuat.

Jangan katakan kalau ini hanya mimpi.

"Yemi, ayo" seru Aris. Pemuda itu menampilkan senyum hangatnya bahkan hangatnya terasa sampai ke hati Yemi. Baru kali ini ia menyesal memiliki sifat tomboy.

*&*

Kean dan teman-temannya, tepatnya Farris, Farid, dan Hans, datang dari arah berlawanan dengan Yemi dan Aris.

Kean memandang Yemi yang tertawa karena lelucon yang diberikan Aris. Tatapan pemuda itu menjadi lebih tajam terutama saat menatap Aris. Namun yang ditatap tidak menyadarinya. Kedua makhluk yang berlawanan jenis itu sibuk dengan dunia mereka.

Aris menoleh dan langsung bersitatap dengan mata merah kehitaman milik Kean yang tak lepas memandang mereka. Ketika Aris dan Yemi berpapasan dengan rombongan Kean, gadis itu tidak menyadarinya juga. Walau aura-aura negatif sudah terpancar dari tubuh Aris dan Kean.

Setelah melewati rombongan Kean tersebut, seulas senyum kemenangan tampak dibibir Aris.

"Pasangan yang serasi," ungkap Farid.

"Mereka pacaran ya?" tanya Farris," Wah, kau ketinggalan dari rival mu, si Aris"

"Eh, Kean, bukankah itu murid asuhmu? Mereka mau kemana dijam pelajaran begini?" kali ini Hans yang bertanya, menyuarakan kebingungannya.

"Bukan urusanku." ujar Kean dingin dengan pandangan tajam melihat punggung makhluk berbeda jenis itu.

Namun berbanding dengan tangannya yang mengerat pada pegangan tangga. Setelah ia beranjak melepas, tampak pegangan itu retak bahkan remuk.

"Woi, tunggu." teriak Hans di ujung tangga.

*&*

Setelah menutup jendela, Yemi duduk di sisi ranjangnya. Ia merenggangkan tubuhnya lalu menguap lebar. Ia siap tidur.

Ia menutupi tubuhnya dengan selimut lalu mengatur posisi bantal agar nyaman untuk dirinya tidur. Kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasur yang nyaman dan empuk.

Hari ini begitu melelahkan... Kira-kira besok apa yang akan terjadi? Lebih buruk dari hari ini? Oh yang benar saja... Mr. Firgie saja sudah menyuruhku untuk menemuinya besok. Kena hukumlah itu pasti. Ah, pusing. Aku mau tidur. Mr. Fergie enyalah dari pikiranku, adakadabrak...wahai kepala gundul pergilah kau dari pikiranku, wuush...

Setelah mengucapkan mantra aneh dipikirannya, gadis itu kini terlelap dengan posisi tidur menyamping. Tak lupa mematikan lampu terlebih dahulu.

Bunyi dentang jam dan suara jangkrik yang berbunyi di kegelapan, adalah hal lumrah yang biasa ditemui di VaWer Academy ketika malam. Bulan separuh yang tergantung di langit, bersinar terang. Sinarnya merambat ke kamar Yemi melalui kaca jendela.

Kreett...

Jendela itu tiba-tiba terbuka, bukan karena kuncinya yang sudah rusak atau angin malam yang berhembus. Melainkan karena seseorang yang melompat masuk ke dalam kamar Yemi. Wajahnya tak terlihat akibat gelapnya kamar itu. Sesosok itu seperti bayangan yang berdiri dalam kegelapan dan matanya mengawasi seorang yang tengah tertidur di ranjang didepannya.

Sesosok itu mendekat, derap langkahnya terdengar seperti ketukan yang menghantar bahaya. Dengan pelan tanpa suara ia duduk di tepi ranjang, mengawasi Yemi lebih dekat. Perempuan itu tak terganggu sedikitpun bahkan Yemi tambah nyenyak dalam tidurnya walau jemari tangan sosok itu berada di pipi Yemi. Mengelusnya perlahan lalu berpindah ke bibir ranum gadis itu.

Diusapnya dengan lembut dan pelan-pelan bak Yemi adalah barang yang akan pecah jika disakiti sedikit saja. Sosok itu mendekatkan wajahnya, ia memperhatikan setiap detail lekuk wajah gadis itu. Ia menghirup hembusan nafas yang keluar dari celah bibir Yemi yang terbuka, aroma coklat.

Lalu sosok itu menempelkan bibirnya ke bibir Yemi. Menciumnya seringan bulu, kemudian menghisap bibir bawah dan atas Yemi bergantian. Seakan belum puas, ia melumat bibir gadis itu dengan rakus.

Yemi melenguh tapi tidak terjaga, ia hanya menggeserkan badannya hingga terlentang. Lalu kembali tenang. Sosok itu diam sejenak. Namun kemudian sosok itu memposisikan tubuhnya di atas tubuh Yemi yang begitu kecil dalam kukungannya. Ia mendekatkan kembali wajahnya yang kini berada di ceruk leher gadis itu. Menghirup aroma tubuh Yemi dengan rakus seolah-olah ia akan mati esok hari jika tidak melakukannya. Setelah itu, sosok itu menghisap kulit leher Yemi hingga menimbulkan bekas kemerahan.

Senyuman sosok itu tampak terlihat walau gelap, matanya menatap bekas kemerahan dikulit putih gadis itu yang merupakan ulahnya, itu adalah tanda kepemilikian darinya.

Pria itu memandang Yemi yang kini melenguh kembali. Ia tampak senang. Lalu ia berbisik di telinga Yemi dengan nada rendah yang mirip seperti desahan.

"Mate."

Laki-laki itu mencium bibir Yemi kembali dengan penuh kehati-hatian.

Sreekk...

Sosok itu menoleh ke arah jendela. Ia bangkit dan menatap diluar sana ada apa. Manik matanya yang berwarna violet bergerak liar ketika terpapar sinar bulan. Kumpulan burung gagak yang bertengger di atas atap terlihat terbang sambil menyeruakan suaranya yang membuat bulu kuduk berdiri.

Seseorang yang memakai jubah dengan tudung yang menutupi kepalanya tampak berdiri dibawah pohon pinus. Ketika orang itu mendongak, matanya yang berwarna merah menyala terlihat dari kejauhan. Mereka tampak berkomunikasi melalui pikiran. Beberapa detik kemudian, orang itu hilang digantikan kupu-kupu hitam yang bertebrangan di langit.

Sosok itu menatap ke arah Yemi sejenak, kemudian hilang seperti asap hitam.

*&*

Wah siapa tuh? Ada yang bisa menebak?

Beri aku vote dan komen dong, biar tambah semangat dan cepet apdatenya. Yang banyak ya \^_^/...biar idenya tambah ngalir.

See you....

The Last Heirs 2 : Aristide Keano (Revisi) [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن