New Him, New Beginning

Mulai dari awal
                                    

Berusaha tetap terlihat tenang, Angel lalu menghubungi nomor telepon Kevin.

Selagi menunggu jawaban, pandangan Angel kembali tertuju pada orang di seberang sana itu. Rasa penasaran sekaligus waspada yang bersatu padanya membuat Angel tidak bisa mengalihkan perhatiannya lagi dari orang itu.

Dua nada sambung terdengar oleh Angel dan orang di seberang sana itu akhirnya mulai bergerak. Ia terlihat sedang menengok ke kanan dan ke kiri pada arah jalan.

Oh tidak.

Apakah ia akan menyeberang kemari?

Tidak dapat dicegah, debaran jantung Angel semakin tidak karuan. Ia semakin panik.

Dan puncaknya adalah saat tiba-tiba ia merasakan pundaknya disentuh.

Angel refleks berjengit kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya.

"Hei hei... ada apa,cantik? Kenapa kau begitu terkejut?" tanya orang itu yang juga terlihat terkejut sama seperti Angel.

Angel memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam saat ia tahu kalau ternyata itu hanyalah Jared.

Saat Jared mengambil duduk di samping Angel, gadis itu masih belum sepenuhnya sadar dengan keadaan di sekitarnya. 

Ia justru menengok kesana-kemari, menebarkan pandangannya ke semua tempat yang dapat matanya raih, berusaha mencari kemana perginya orang misterius tadi.

Tapi tidak ada. 

Orang itu tidak terlihat dimanapun, seperti hilang tertiup angin begitu saja.

"Hei, cantik?" panggil orang itu lagi. 

Mau tak mau Angel menoleh dan berusaha memfokuskan dirinya pada orang itu. "Ya?" responnya pendek. 

Kerutan di kening Jared masih terlihat begitu jelas. "Ada apa?" tanyanya lagi.

Angel menggeleng dan memasang senyum terbaiknya. Berusaha menutupi ketakutannya sendiri. 

Jared bukan orang yang tepat untuknya bercerita. 

Bahkan, bukan orang yang ingin Angel jumpai sekarang ini. 

Tetapi ia tahu kalau Jared masih menaruh curiga padanya. Jadi sebisa mungkin juga ia mengalihkan pembicaraan. 

"Kau sendiri ada apa kemari? Bukankah kau sudah pulang sejak awal?" tanya Angel basa-basi. 

Syukurlah lelaki yang satu ini mudah teralihkan. "Yah, sebenarnya aku tidak pernah langsung pulang ke rumah. Aku sehari-hari hanya mampir kesana-sini," jawabnya seraya menyandarkan dirinya ke dinding kaca halte bus. 

Angel sebenarnya tidak mengerti maksud "kesana-sini" dari Jared, tapi ia hanya ber-oh singkat pura-pura mengerti. Tidak ada minat sama sekali dengan topik pembicaran apapun dengan lelaki itu. 

"Kalau kau?"

"Aku? Aku hanya sedang menunggu bus."

Kemudian Angel melihat salah satu sisi bibir Jared terangkat. Lelaki itu meluruskan kakinya dan mendengus. "Bus? Mungkin maksudmu adalah 'seseorang', benar bukan?" 

*** 

Kevin memijat pelan keningnya yang berdenyut. 

Kepalanya pusing setelah mendengar berita yang tidak akan pernah ia sangka baru saja. 

Ayahnya ada di kota ini. 

Di sini. Di atas tanah yang sama dengannya.

Sebagian dari diri Kevin menolak untuk mempercayainya. Tapi ini sudah kedua kalinya Claire mengatakan hal yang sama, dan gadis itu tidak pernah berbohong padanya. 

Secret of an Angel [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang