New Him, New Beginning

338 21 0
                                    

"Apa kau masih tidak percaya kalau aku benar-benar menyukaimu?"

Kedua retina mata berwarna hijau itu terlihat begitu bening dan masih menjurus ke mata Angel selama beberapa detik, dalam dan semakin dalam.

Tidak ada yang berkata diantara mereka. Hanya kedua pasang mata mereka saja yang berusaha berkomunikasi satu sama lain.

Kejadian singkat yang begitu tidak terduga itu membuat keduanya canggung. Terlebih saat sedetik kemudian Angel mendapati kaca-kaca bening mulai terkumpul di mata Kevin.

Apa ia akan menangis?

"Kevin," panggil seseorang dari balik punggung Angel dan barulah Kevin melepaskan tangkupan tangannya dari wajah Angel.

Saat Angel membalikkan badan, sosok gadis yang sudah familiar baginya sudah berdiri tak jauh dari tempatnya. Gadis dengan rambut kemerahan itu adalah Claire.

"Kevin, ada yang perlu kukatakan padamu," kata gadis itu singkat seraya berjalan mendekat.

Angel tiba-tiba saja merasa begitu malu pada Claire. Ia bertanya-tanya dalam hati, apakah sedari tadi Claire menyaksikan kejadian tadi?

"Angel, tunggu aku di halte bus, ya?" Kevin bertutur.

Yang dibalas Angel dengan sedikit protes, "kenapa harus di halte?"

Tapi Kevin dengan sabar memberikan senyuman lembut padanya. "Aku hanya sebentar, setelah ini kita langsung pulang," jawabnya.

Mau tak mau Angel hanya bisa menurut. Setelah Kevin mengusap pelan rambutnya, ia berjalan menyeberangi jalan menuju halte bus dan duduk dengan tenang di sana.

Tapi setelah sepuluh menit berlalu, Kevin belum juga kembali.

Sudah dua kloter bus terlewatkan oleh mereka dan halte bus sudah nyaris kosong karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Itu artinya sudah lebih dari tiga jam semenjak bel tanda pulang sekolah berbunyi.

Kemudian Angel bangkit berdiri dari duduknya. Berusaha mencari sosok Kevin dan Claire, tapi lokasi kedua orang itu ternyata terbilang cukup jauh untuk dapat ditangkap oleh matanya.

Dan seseorang berhasil mengalihkan perhatian Angel.

Mata Angel menyipit, mencoba mengenali seseorang yang tengah berdiri di bawah pohon cherry sambil menghadap ke arahnya.

Matahari bahkan belum tenggelam, tapi kenapa rasanya sekarang sudah begitu gelap bagi Angel. Membuatnya susah untuk melihat sosok di seberang sana itu.

Tapi, setelah diperhatikan lebih baik lagi, akhirnya Angel mulai dapat mengidentifikasi sosok itu. Saat itu juga otaknya memberi perintah untuk panik namun tetap dalam keadaan diam.

Angel menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha mencari-cari sosok Kevin.

Tidak.

Lebih tepatnya mencari siapa saja yang lewat.

Namun sayangnya, trotoar ini begitu sepi saat sudah bukan jam aktif sekolah.

Bahkan taman di seberang sana juga tidak terlihat begitu ramai, mungkin karena sekarang sudah memasuki musim dingin.

Hanya jalan raya saja yang sedikit ramai dilalui kendaraan-kendaraan. Tetapi itu tidak merubah fakta bahwa orang itu masih tetap berdiri di sana, pada tempat yang sama, tanpa ada pergerakan sedikitpun.

Orang itu juga masih menghadap ke arah Angel. Pandangannya lurus dan jelas sekali mengarah pada Angel. Ia mengenakan mantel hijau gelap, topi hitam, dan masker putih.

Walaupun tidak yakin apakah itu orang yang sama, tapi Angel tetap saja berpikir negatif.

Cepat-cepat ia merogoh tasnya, mencari-cari benda persegi berlayar kaca miliknya.

Secret of an Angel [Completed]Where stories live. Discover now