19 • Plan

375 33 5
                                    

Vote dulu yu yank hehe

Eh gua ada cerita baru, judulnya BLACKLIST//Z.M

Cek works gua ya hehe

☆☆☆

Eve POV

Aku sudah meng-check ponselku 5 kali selama perjalanan ini, Harvey yang duduk dikursi pengemudi dan asal kau tahu, dia tidak segila Zayn. "Waiting for someone Eve?" Tanya Harvey sambil mengelus pahaku lembut dengan tangan kanannya.

"Tidak, um maksudku, iya" ucapku gugup, Harvey mengerutkan alisnya bingung, sebenarnya aku menunggu balasan pesan dari nona berambut biru tadi, tapi sampai sekarang ia tak kunjung membalasnya juga.

Aku hanya menanyakan,
'apa lagi yang kau ketahui tentang Harvey?'

Apa itu terlalu mengintrogasinya? Kupikir, itu seperti pesan biasa seseorang menanyakan kepada gadis lain tentang kekasihnya. Terlihat jelas dari sorot matanya tadi, ia mengetahui banyak hal tentang Harvey yang tidak aku ketahui.

Mengapa ia mengabaikan pesanku? Apa ia sibuk melayani pelanggan salon atau tadi ia hanya sembarang bicara tentang Harvey? Tapi bagaimana mungkin ia tahu Harvey pergi ke Dubai beberapa waktu lalu. Sialan, itu sangat menggangu ku!

Tiba-tiba terdengar dering ponsel yang menyadarkanku, kurasa itu milik Harvey. Ia melihat layar ponsel nya singkat dan tertegun, lalu ia menaruh ponselnya tepat di selangkangannya dengan posisi terbalik.

Ia menepikan mobil tepat didepan sebuah toko kelontong yang sepi pengunjung, lalu membuka safety beltnya dan mengambil ponselnya, "aku harus menjawab ini, bisakah kau menunggu sebentar?" Tanyanya lembut, aku hanya mengangguk dan membiarkannya pergi keluar mobil untuk mengangkatnya.

Kenapa ia tak mengangkatnya di dalam mobil saja? Apakah begitu penting sampai ia tak membiarkanku mendengarkan? Ah biarkan saja, semua orang butuh privasi.

Aku mengencangkan volume radio yang memutarkan lagu kesukaanku, menari mengikuti setiap dentuman yang terdengar dari lagu ini.

Aku teringat bahwa 3 hari lagi EDC Las Vegas akan diselenggarakan, aku sudah membeli 2 tiket. Tapi tak tahu siapa yang akan kuajak karena Bella sedang sibuk pemotretan sampai minggu depan, Czar dan Harvey tak suka aliran musik seperti ini.

Tiba-tiba terlintas dibenakku wajah tampan Timur Tengah yang sudah cukup baikku kenal, mengingat aku dan dia memiliki kesamaan dalam aliran lagu, tak ada salahnya bukan jika aku mengajaknya pergi bersama?

Akupun langsung mencari kontaknya, lalu menghubunginya dengan segera, aku takut jika ia sudah membeli tiket, maka tiketku akan terbuang sia-sia.

Aku menunggu Zayn mengangkat telponku, tak lama seseorang bersuara serak nan sexy menyambutku.

"Hallo there"

"Hei Zayn, baru bangun?"

"No, aku baru saja sampai dari flat Louis, i drank to much"

"Wow, itu tak bagus untuk kesehatanmu"

Zayn terkekeh kecil, oh apa aku salah jika mengkhawatirkannya? Honestly, ia mengingatkanku pada Nick yang tak pernah berhenti minum, bahkan di rumahnya tak ada air mineral, semuanya vodka.

"Aku hanya butuh sesuatu yang membakar tenggorokanku"

"Oh really? Kau tahu, kau menyakiti dirimu sendiri"

"Okay ms. Cyzarine, aku paham dan tak akan mengulanginya lagi, hm maksudku aku tak akan minum terlalu banyak, hanya beberapa gelas"

Aku tersenyum puas karna ia menuruti perkataanku, itu suatu kebanggaan tersendiri jika seseorang menuruti mu.

"Ada apa kau menghubungiku sepagi ini?"

"Hello Zayn Dasthern, ini pukul 2"

"Oh ya? Haha sorry, so, what's up Eve?"

"Kau tahu EDC sudah D-3 bukan?"

"Sudah! Dan kau tahu apa? Aku tak mendapatkan tiketnya. Fuckin asshole!"

Oh apakah ini sebuah kebetulan atau memang takdir aku dan Zayn bisa pergi bersama? Akan ku pastikan sendiri nantinya.

"Aku sudah membeli 2, tetapi Bella atau Czar tidak bisa menemaniku. Jadi kurasa aku hanya akan membuang yang satunya" ucapku sombong, kuharap ia menanggapi ini.

"Hei apa maksudmu? Jangan! Aku akan menemanimu!" teriak Zayn dengan nada tinggi

Lihat, siapa yang menyambut tanganku sekarang?

"Okay, aku akan memberikannya padamu gratis jika kau menyenangkanku Zayn" ucapku menggodanya

"Deal, aku akan menyenangkanmu diranjang setelah selesai konser" balas Zayn dengan suara serak

Hey, maksudku menyenangkan itu bukan having sex!

"Hello pervert, maksudku bukan itu" kata ku sambil terkekeh, lalu ia juga mengikuti

"Kalau bukan itu, bagaimana jika aku membuatkanmu tattoo? Apa itu sepadan?" Tanya Zayn lembut

Yeah, kurasa itu tidak buruk, selama Czar tidak tahu.

"Accepted!" Seru ku gembira, lalu Harvey membuka pintu pengemudi, kurasa dia sudah selesai menerima panggilan. Dengan cepat aku memutuskan panggilan dengan Zayn sepihak.

Harvey memasang safety beltnya kembali lalu tersenyum kearahku, lihat betapa lucunya si keriting ini, tapi entah kenapa aku merasa takut jika Harvey tahu bahwa aku juga dekat dengan Zayn. Apakah aku salah?

Ah kurasa tidak.

Harvey langsung mengemudikan mobilku dengan kecepatan sedang dan mematikan radio yang sedang memutarkan lagu Coldplay.

"Kau ada acara hari Sabtu ini Eve?" Tanya Harvey memulai pembicaraan dengan riang sambil memamerkan senyuman lebarnya, aku diam mematung, hari sabtu aku harus pergi menonton EDC bersama Zayn.

Apa ia mendengar pembicaraanku dengan Zayn tadi? Apa yang harus kukatakan pada Harvey?

"K-kenapa?" Balasku terbata sambil menggenggam erat ponselku, terlihat jelas perubah ekspresi wajahnya, kurasa aku ketahuan selingkuh.

"Apa aku salah jika ingin tahu jadwalmu?" Tanyanya ketus, hei bagaimana bisa ia berubah dari sangat menggemaskan menjadi sangat mengerikan begitu?

Aku menimbang-nimbang seberapa besar dampak buruk jika aku memberitahunya kalau aku akan pergi ke EDC bersama Zayn. Apa aku harus berkata jujur atau berbohong? Oh bagaimana ini, aku tak bisa.

Aku tak bisa memberitahunya, aku juga menyukai Zayn.

"Aku akan pergi menonton EDC bersama teman kuliahku" ucapku santai, yah meskipun aku berbohong jika akan pergi bersama teman kuliahku.

Harvey menghela nafas berat lalu kembali fokus ke jalan, "kenapa?" Tanyaku sambil meletakkan tangan kiriku ke pahanya

Ia menggeleng pelan, "aku harus pergi ke Dubai lagi sabtu nanti, tadinya aku ingin mengajakmu kesana bersamaku, tapi ternyata kau sudah punya rencana, so, yeah lupakan" ucap Harvey dengan suara lembut lalu tersenyum kecil kearahku

Aku tertegun mendengar ucapannya, disatu sisi aku ingin pergi menemani Harvey namun di sisi lain aku juga ingin pergi menonton EDC bersama Zayn

"Pukul berapa kita berangkat?" Tanyaku pelan, "Pukul 9 malam" ucapnya seketika.

Aku mengangguk pelan, "aku bisa menemanimu" ucapku sambil tersenyum.

☆☆☆☆

Sorry pendek + late update, lagi gak mood wkwkwk

All the love -G

Girl Almighty // H.S - (Discontinued)Where stories live. Discover now