7 (New Version)

Mulai dari awal
                                    

Aku terbuai. Akan sosok tampan penuh karisma yang menyihirku dalam sekali pandang mataku. Walau hanya sesaat, aku tahu tidak akan mudah menghilangkan aura penuh dominasi dari dalam dirinya. Sosok yang sempurna, kupikir ia satu-satunya manusia dibumi ini yang diberikan anugrah terindah untuk menjadi perfect(sempurna) tanpa cela.

Langkah kakinya menyadarkanku dari lamunan. Ia berjalan dengan irama yang sanggup membuat hatiku berguncang pelan. Senyuman itu tersungging indah di wajah bak pahatan aristokrat miliknya. Aku sungguh bertanya-tanya, apa alasan yang membuatnya tersenyum penuh seperti itu. Dari pandanganku tentang dirinya, kupikir ia adalah orang yang tak mudah tersenyum bahkan lebih mudah marah walau kutahu ia bukanlah sosok seorang yang memiliki tempramen tinggi. Ia lugas, juga tegas namun penuh dengan ketenangan

"Selamat siang, sir." Vien, Dena dan Tera masih dengan posisi yang sama yakni membungkukkan badan dengan mengucap sapaan sopannya pada Ashton. Aku tak akan seterkejut ini andai saja perlakuan Ashton untuk membalas sapaan ketiga pengawal wanita itu yang berhasil membuatku bertanya-tanya tentang sifat asli yang ia miliki.

"Siang, Vi-De-Ra?!" ucapnya masih dengan senyum yang menghias. Ia berbicara namun masih tak mengalihkan pandangan matanya dariku. Seakan senyum itu ditujukan hanya untukku seorang.

Wait, uhm, Vi-De-Ra? Siapa yang ia maksud?

Seakan mengerti arti tatapan penuh tanyaku, ia berkata, "Vi untuk Vien, De untuk Dena dan Ra untuk Tera. Aku memberikan singkatan itu untukmu, Aley."

"Untukku? Tapi untuk apa? Maksudku, singkatan nama ketiganya ini sungguh sangat bagus, tapi apa hubungannya denganku?" ucapanku terdengar berantakan, kucoba untuk menenangkan pikiranku kembali. Aku tahu lelaki ini penuh dengan kejutan, tapi tak dapat terelakkan bahwa kejutan itu telah menyentil sedikit banyak ruang dalam hatiku.

Masih dengan senyuman teduh ia menjawab, "aku belum menjelaskannya padamu, jadi ketiga pengawal ini yang akan mengurus segala keperluanmu dan juga memastikan keamananmu tetap terjaga. Aku pikir tiga orang lebih baik daripada lima orang sebelumnya, bukan?" ucapnya panjang lebar. Aku terbuai sesaat dengan cara bicaranya yang sangat tenang namun memberikan dampak luar biasa bagi jantungku. Oh, dan ya. Aku setuju dengan pemikiran itu. Tiga orang saja lebih baik.

Tapi, akankah ini akan berjalan lama? Ia berbicara seakan-akan aku akan tinggal didalam rumah ini dalam waktu yang panjang.  Tak ingin memikirkan ini lebih lanjut, akupun memutuskan untuk bertanya hal selanjutnya, "Ashton, jadi, ViDeRa adalah pelayan sekaligus pengawal bagiku begitu?"

"Tentu saja, Aley. Mereka kutugaskan untuk menjagamu, itu adalah tugas utama ketiganya. Aku berharap kamu akan merasa nyaman tinggal disini. Tidak merasa kesepian dan juga keselamatanmu adalah nomor satu. Maka dari itu, aku memberikan ViDeRa untuk menjadi pelayan sekaligus pengawalmu."

"Vien, Dena dan Tera apakah mereka bersedia?"

Pandangannya terlihat beralih memandang ketiga pengawal ini. Walau hanya sedetik saja dan detik selanjutnya ia kembali beralih menatapku, masih dengan senyuman itu. Nampaknya Vien, Dena dan Tera salah tingkah mendapat perhatian kecil dari Ashton. Sangat terlihat dari gelagat ketiganya yang resah dan juga gelisah.

"Kami bersedia!"
Singkat, padat dan jelas. Mereka menjawab dengan tubuh yang berdiri tegak. Aku terkesima dengan ketiganya. Seakan tiga orang ini memiliki satu otak dan pemikiran yang sama. Tanpa sadar senyuman terhias diwajahku.

[MWS:1] A Werewolf Boy (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang