XIX: What the hell?

68 10 0
                                    

Jasmine's PoV

Dua hari setelahnya, Cameron belum juga mengajakku berbicara, atau menghampiriku saat di sekolah, atau apapun itu. Yang jelas adalah, kini ia menjadi murid yang jarang masuk sekolah, dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar kelas. Cameron juga telah memiliki hubungan yang renggang dengan the cool, dan yang paling mengagetkan adalah: ternyata Cameron dan Rachel sudah putus. Ia mengajakku ke acara sekolah kemarin lusa karena memang ia tidak punya cewek untuk ia ajak.

"Itu dia. Stay cool." Kata Sue ketika melihat Cameron berjalan sendirian menuju arah kami. Aku tetap jalan santai. Kupikir jika memang ia benar merasa bersalah, ia akan minta maaf.

"Hey," Cam tiba-tiba menyapaku. Aku menengok ke arahnya. "Bisakah kau bicara denganku, sebentar saja sepulang sekolah?" Tanyanya serius. "Apakah kau akan benar-benar bertemu denganku atau langsung pergi dengan teman-temanmu?" Ujarku kesal. Ia mengernyitkan dahinya. Ia kemudian menarikku lebih dekat ke arahnya. "Apa kau benar-benar marah padaku karena itu?" Ia setengah melotot. Jantungku berdegup kencang.

"Ya." Jawabku kecil. "Oh my god." Katanya. Aku tetap diam. 

"Kau baperan." Lanjutnya menyimpulkan.

"Fuck you, Cameron." Sue kemudian ikut campur dan langsung menarikku pergi darinya. Setelah kami berjalan menjauhinya, Cameron menghampiriku lagi. "Jas!" Aku berbalik. "Apa?!" Bentakku. Ia mengernyitkan dahinya. "Apa kau benar-benar menganggap bahwa itu adalah masalah besar? Who the hell are you, Jasmine? I don't know you!" Katanya. 

Aku terdiam. Memang nampaknya si Cameron ini sedang dalam masa bunuh-aku-tolong yang membuatku selalu ingin mencongkel matanya setiap bertatapan langsung dengannya. "Kau tahu, Cameron? Jika kau benar-benar ingin tetap menjadi sahabatku, kau tak seharusnya seperti itu padaku."

Cameron terdiam. Aku juga. Tapi Sue sudah terlanjur menarik tanganku untuk menjauh darinya. Ini mungkin pertanda buruk bagiku. Ya, mungkin sudah saatnya aku ini menjauh saja dari Cameron. Dan mulai mawas diri bahwa Cam dan aku memang tidak pernah diciptakan untuk bersama. Baik berteman, bersahabat, ataupun lebih dari itu. Ah, sudah lah. Aku tak ingin terlalu memusingkan itu.

x x x


hiya HIYA GUYS SELAMAT 2017 YAAAAAA

DUH THN INI GUE UN SNMPTN SBMPTN UM DANLAINLAINNNNNNN

btw gue mau curhat dulu. sebenernya gue lagi sakit, sakit biasa sih anemia gue kambuh, cuma ya b aja. terus tuh kan malem kemarin gue pergi ke ITB bareng kakak n' ibu gue, terus gue liat2 buildingnya, yang ternyata percis bgt kaya yg pernah gue impiin dulu. wow men, padahal gue blm prnh ke bangunan fakultas itu sebelumnya. hahaha dang! tetep doain yg terbaik buat gue ya fellaaaasssss

see ya on the next chapter


QOTD: CITA CITA KALIAN PGN JADI APA SI?

Me: istri cam. is that fair?

haha. no, w sbnrnya pgn bgt jadi desainer


x ara x

Tear In My Heart // cameron dallasWhere stories live. Discover now