XVI: It Comes a Rainbow

88 11 0
                                    

Aku menengok kedua temanku yang sedang tertidur pulas di ranjangku. Ada sesuatu yang kini menggebu di dadaku. Cameron. Cameron. Cameron. Aku dengan cepat menuruni tangga dan langsung keluar rumah menemui Cam. Dan ia berdiri di sana. Dengan setelan sweater abu-abu dan celana pendek. "Hi, Jas." Ia menyapaku ketika baru saja aku tutup pintu rumahku. Aku tersenyum. Cameron masih sama dengan Cam yang dulu pertama ku temui. Masih dengan mata cokelatnya yang selalu gelap.

"Wanna pizza?" Tanyanya. Aku mengangguk pelan. "Let's go get some pizza." Ia memanduku berjalan di belakangnya, menuju Pizza Hut yang memang tak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Akhirnya langkah kami bersamaan, ia berjalan di sampingku. Jantungku masih terasa berdetak kencang, namun seiring langkah kami bersamaan, jantungku mulai sinkron dengan tempo biasanya.

"Where have you been lately?" Tanya Cameron. "Aku?"

Cam mengangguk. Masih dengan pandangannya yang  lurus ke jalan namun sesekali menengok singkat ke arahku. "Kau tahu, apply  beberapa konten untuk kuliah." Jawabku. "Bagaimana dengan David?"

Aku tertegun singkat. "Di--dia.."

"Aku dengar kalian berdua putus?" Kini ia benar-benar menoleh ke arahku. Cam, tolong, jangan menatapku seperti itu. "Tidak. Kami bahkan ti-"

"Oh, jadi kau akan pergi ke prom dengannya? Itu bagus." Ia menendang-nendang beberapa kerikil yang menghalangi jalan kami. "Tidak, Cameron." Jawabku singkat. "Jadi kau tidak pergi dengannya?" Ia memotong perkataanku, lagi. "Dengar dulu, Cameron.." aku berusaha keras menjawab di sela-sela kalimatnya yang selalu memotong kalimatku. "Jas, mau ke prom bersamaku?"

Deg.

PEEP! PEEP!

Shit. Aku terbangun dari mimpiku. Dan Gabe juga Sue masih tertidur dengan pulasnya. Aku menengok ke arah jendela kamarku yang terbuka. Dan, kulihat Cameron yang sedang menyuci mobil di pelataran parkirnya. Aku tersenyum. Segera aku turun ke bawah dan hendak menemui Cameron.

Ia tampak mengenakan headset sehingga tak ada keringanan buatku untuk memanggilnya dari jauh. Aku mendekatinya yang sedang asik mengelap sisi kanan mobil hitamnya. "Cameron," ia langsung menoleh.

"Whoops! Jas!" Ia terlihat kaget. Aku tersenyum kecil, mencoba membawa beberapa perasaan yang sepertinya juga pernah hinggap padanya. "Hai, Cam." Sapaku.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Ia membuka headsetnya dan melangkah mendekatiku. Jantungku berdegup kencang. Sensasi sama seperti di mimpi. "Aku.. hanya main-main." Jawabku.

Cam tersenyum malu. "Oke, kemana saja kau, Jas? Bagaimana dengan UCLA?" Aku terkaget ketika mengetahui bahwa Cam tau kalau aku akan masuk UCLA semester depan.

"Aku ada saja, kok, kamu kali yang kemana saja.." jawabku disertai tawa renyah. Ia membalas tawa renyahku. "Kau juga tahu, Jas." Jawabnya. Ya, jelas aja aku tahu! Sibuk pacaran dengan Rachel dan hangout dengan the cool, kan, Cam?

"Kau terlihat baik. Itu bagus, setelah beberapa semester hubungan kita merenggang. Iya, kan, Cam?" Pancingku. Ia mengernyitkan alisnya. "Ya, ya, tentu saja. Hubungan yang merenggang. Maafkan aku tentang itu." Kini senyumku benar-benar mengembang. "Aku oke."

"Hey, kau mau pergi ke acara sekolah besok?" Tanyanya tiba-tiba. Aku kebingungan. Pasalnya memang benar akan ada acara sekolah besok, namun mengapa Cam mengajakku?

Cam yang sepertinya peka akan diriku yang diam mematung ke arahnya kemudian membuka mulut. "No Rachel, no the cools." Tuturnya. Aku sempat terperanjak dari tempatku berdiri sekarang.

"Whoa! Apa maksudmu, Cam?"

Ia hanya mengangkat bahunya. "Kukira sahabatmu yang dulu akan kembali lagi, Jas." Ia menyengir. Aku juga. Setelah itu, kami berbincang-bincang singkat karena Cam harus pergi latihan basket setelah ini. Untuk sementara waktu, aku bisa mengatakan bahwa.. Cam yang dulu sudah kembali. Matanya kembali bersinar. Tapi ada suatu keheranan dalam diriku mengenainya dan Rachel.

Apa yang terjadi dengan Racheron?

× × ×

hola bafolla
Sorey baru sempet update lagi huhu maaf for short updates. Keep tuned fellas kiss kiss

QOTC: APA FLAVOR ESKRIM FAV KAMU?
ME: MATCHA VANILLA PLS

× ara ×

Tear In My Heart // cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang