X: A Night With Cameron

207 17 3
                                    

Jasmine PoV

Pagi ini aku berangkat dengan Dad, masih dengan pikiran yang diselimuti oleh bagaimana keadaan Cameron sekarang. Ku harap Mrs. Dallas dan anaknya Sierra mengunjunginya tadi malam. Dad bilang hari ini ia akan pergi ke Nevada untuk 4 hari dan aku akan dititipkan di keluarga Dallas. Tak apa lah, karena Cameron tidak ada di rumahnya jadi aku tak akan terlalu canggung. Ku pikir, kenapa harus canggung dengan sahabat sendiri, ya?

Aku mulai berjalan ke arah kelas Matematika, which is, seharusnya aku sekelas dengan Cameron. Tapi ia masih sakit, jadi ia tak bisa masuk.

Gabe dan Sue langsung menyapaku, dan bertanya-tanya seputar Cameron.

"Tapi kau baik-baik saja kan?" Tanya Gabe.

"Aku baik, aku hanya bingung saja kemarin," jawabku. "Kudengar Rachel dan the cool menemani Cam, bagaimana bisa?"

Deg. Hatiku langsung melesat keluar dari tempatnya. Aku tak percaya bahwa Rachel benar-benar datang.

"I'll meet her." Kataku yang langsung berdiri dan hendak berjalan. "Eh, tunggu, Jas!" Gabe menahanku. Aku berbalik, "apa lagi?" tanyaku singkat. "Kau yakin ia benar-benar ingin menemuimu? aku hanya takut ada beberapa kemungkinan kau akan dijatuhkan lagi." Katanya. Aku mendecak. "Sudahlah, lagipula aku hanya ingin berterimakasih ia sudah datang menemui Cameron," aku langsung meleos dan berjalan menuju kelas Rachel.

Aku mengedarkan pandanganku, karena sedari tadi aku tak melihat Rachel. Di mana dia? gumamku. "Adios!" Suara melengking mengagetkanku, sontak membuatku berbalik dan kaget. "Hai," sapaku pelan.

"Terimakasih ya, kau sudah datang menemui Cameron." Kataku singkat. Rachel memutar bola matanya, yang jujur saja membuatku ingin mencongkelnya. "Tenang saja, itu kan sudah kewajibanku sebagai pacarnya." Ujarnya sembari menekankan kata pacar.

"Ups, no hurt feelings, ya, Jas, tapi kami baru saja berpacaran kemarin," lanjutnya. Aku tersenyum tipis mencoba tak peduli. "Baiklah, terimakasih, Rachel." Aku langsung keluar dari kelasnya. Sialan kau, Cameron. Gumamku dalam hati.

×××××

Aku berjalan menuju pintu rumah Cameron, dengan beberapa buku untuk belajar. Ku kira asing rasanya tinggal di rumah orang lain, apa lagi dengan hubunganku dan Sierra yang tak terlalu akrab. Ya, setidaknya hanya untuk beberapa hari, kemudian aku bias kembali lagi ke rumah. "Jasmine, kau lebih baik menemani Sierra di rumah, ya? Cameron akan pulang malam ini." Kata Ny. Gina sembari sibuk menyiapkan beberapa tas kecil. Aku tertegun.

"Cameron sudah sehat?"

"Ya, sudah lah, dasar bodoh." Sierra yang sibuk menonton televise sempat-sempatnya menggubrisku. Ku pikir masa bodoh.

Akhirnya Ny. Dallas meninggalkanku dan Sierra, ia akan menjemput Cameron. Kira-kira apa yang akan terjadi di rumah ketika aku dan Cameron berada dalam satu atap? Pasti akan mengejutkan. "Kau tidur di kamar si Cam saja, ya, aku nggak mau sekamar denganmu." Sierra mencelos begitu saja dari tempatnya menyimpan bokong, dan langsung berjalan ke lantai dua. "Hey! Mana mungkin aku satu kamar dengan laki-laki?!" Seruku mencoba mengejarnya. "Kau sok polos, kau kan punya kakak laki-laki," ia sempat berhenti, kemudian jalan lagi meninggalkan aku yang heran.

Bagaimana Sierra bisa tahu aku punya kakak laki-laki? Gumamku. Seketika aku merindukan kakak-ku, yang kini entah di mana. Aku pun berjalan menuju kamar Cameron yang bersebelahan dengan kamar Ny. Gina. Mungkin memang Cameron akan tidur sekamar dengan Ibunya dulu hingga aku kembali lagi ke rumah,

Aku membereskan barang-barang seperti baju dan beberapa buku lalu menyimpannya di rak yang kosong di sebelah kasur tidur. Tak lama mataku semakin terasa berat, kemudian tak terasa aku pun terlelap dalam tidur.

×××××

"What? Mom! Look at this!" Aku membuka mataku perlahan ketika mendengar suara teriakkan seorang laki-laki.

"Tenang, kau bisa tidur dengannya."

Itu Cameron. Dan Ny. Gina.

"Ah, aku tak mau, Mom! Aku punya pacar!" Serunya. Kini aku jadi pura-pura tidur. Aku menutup mataku layaknya aku sedang benar-benar tertidur. "Sudahlah, Cameron, cepat tidur." Aku mendengar Ny. Gina yang diikuti dengan desahan Cameron.

Kasur ini cukup besar, untuk 3 orang pun cukup. Dan aku sengaja tidur di bagian ujung ranjang--jaga-jaga jika Cameron tak mau dekat-dekat denganku--sehingga ia masih bisa tidur dalam damai. "Geser sedikit, Jasmine," aku bisa mendengarnya berbisik, namun aku tak bereaksi sedikitpun.

"Ayolah, tukang tidur, geser sedikit!" Kini ia setengah berseru, membuatku menahan tawa. "Kau merepotkan sekali." Akhirnya ia tidur bersebelahan denganku. Skin-to-skin. Aku membalikkan badanku, bisa ku lihat Cameron yang sedang memandang langit-langit kamar. "Hai," sapaku,

"Whoaaa!" Ia berseru setengah menjerit. Tawaku lepas meledak-ledak.

"Jasmine, kau seperti setan!" Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku terdiam. "Keluar dari kamarku." ujarnya. Aku terbelalak. "Apa?" Tanyaku mencoba meyakinkannya.

"Ke-lu-ar." Katanya mengeja.

"Ayolah, aku punya hipotermia!" Ujarku membantah. Ia memutar bola matanya, "baiklah." Ia menarik selimut. Aku memperhatikan gerak-geriknya. Ia kemudian menghamparkan selimutnya di lantai. "Cam, jangan tidur di lantai, kau baru sembuh." Kataku pelan. "Siapa bilang aku mau tidur di lantai seperti orang susah? Kau yang tidur di lantai."

Sialan kau, Cameron. Aku mendengus keras lalu menuruti perintahnya untuk tidur di lantai yang hanya dialasi selimut tipis. "Kau benar-benar orang paling bodoh yang pernah aku kenal," ujarnya sebelum aku benar-benar terlentang. Sementara aku mengerutkan dahiku. "Look at you! Mana mungkin, sih, aku mau membiarkanmu tidur di lantai begitu? Hahaha.." tawanya meledak. Begitupula hatiku. Sial, aku bisa merasakan wajahku yang memerah.

"Hey, tak usah senang begitu, aku bukan David-mu, ayo tidur. Biar aku yang di ujung." Katanya mempersilakanku untuk naik ke tempat tidurnya duluan. Aku tersenyum tipis. "Thanks for saving me, Jasmine." Bisiknya tepat di telingaku.

Terimakasih tuhan, untuk satu malam kau mempersilakanku tidur bersama lelaki yang paling aku suka.


×××××

Jiyaaaaaaaaaah hai fellas!

WHAT IS UP?! Btw sorry for short update, aplikasinya guntreng nih:( btw juga cek part yang Voting yaaaaa kalian mau covernya dirubah gaaa?


ohiya btw yang di mulmed itu James Bay, ceritanya kakaknya Jasmine yah

langsung aja ke QOTD


Q: "One Direction/5SOS?"

Me: "Uhm, magcon?._."


 

×arashnia×


 


 


 

Tear In My Heart // cameron dallasDonde viven las historias. Descúbrelo ahora