URBAN LEGEND#91: CARMEN WINSTEAD

55.4K 3.9K 540
                                    

" CARMEN WINSTEAD "

.

***

.

Cerita Carmen Winstead adalah tentang seorang perempuan berusia 17 tahun yang didorong ke dalam sebuah saluran pembuangan oleh 5 orang gadis yang ia pikir adalah teman-temannya. Sebuah surat berantai menyebutkan kalau seorang pria bernama David Gregory meninggal karena ia tidak menyebarkan cerita ini.

.

***

.

            Carmen Winstead berusia 17 tahun ketika orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Indianna. Ayahnya kehilangan pekerjaan dan satu-satunya jalan adalah dengan mencari pekerjaan baru di tempat lain. Kepindahan ini menyebabkan berbagai masalah bagi Carmen. Ia harus berpisah dengan teman-temannya dan masuk ke sekolah yang baru.

            Carmen mengalami kesulitan dalam bergaul di sekolah barunya. Saat itu adalah pertengahan tahun pelajaran dan kebanyakan murid tidak tertarik untuk berteman dengan anak baru. Pada awalnya, Carmen menghabiskan hari-harinya sendirian, berjalan dari satu kelas ke kelas lainnya tanpa berbicara pada seorang pun. Akan tetapi pada akhirnya, ia mulai berteman dengan sekelompok gadis berjumlah lima orang.

Carmen mengira bahwa gadis-gadis ini adalah temannya, namun sebenarnya tidak. Tidak lama setelahnya, Carmen mengetahui bahwa teman-temannya membicarakannya di belakangnya dan menyebarkan rumor-rumor buruk tentang Carmen.

            Ketika Carmen berada di hadapan mereka, teman-temannya mulai menindas Carmen setiap hari, membuat hidupnya menderita. Penindasan pun menjadi semakin buruk. Suatu hari, Carmen meninggalkan bukunya di dalam kelas saat jam istirahat. Ketika ia kembali, ia menemukan bahwa seseorang telah mencoret-coret bukunya dengan kata-kata kotor. Di hari lain, Carmen membuka tasnya dan menemukan bahwa seseorang telah menumpahkan youghurt ke dalam tasnya. Terkadang, Carmen datang ke sekolah dan menemukan lokernya telah dirusak. Dan yang paling kejam adalah ketika ia meletakan mantelnya saat jam istirhat dan menemukan kantung mantelnya telah diisi dengan kotoran anjing.

            Makin lama, Carmen tidak sanggup lagi untuk menerima penindasan tersebut. Ia berencana untuk melapor kepada gurunya apa yang telah terjadi kepadanya. Sayangnya, keputusan Carmen datang terlalu terlambat untuk menyelamatkan hidupnya.

            Setelah makan siang, gurunya mengumumkan akan mengadakan simulasi kebakaran. Ketika alarm berbunyi, Carmen dan teman-temannya yang lain keluar dari kelas dan berkumpul di halaman sekolah. Di saat guru mereka sedang membacakan absen, lima gadis yang suka menindas Carmen memutuskan kalau ini adalah kesempatan bagus untuk mempermalukan Carmen di hadapan seluruh sekolah. Mereka berjalan mendekati tempat di mana Carmen berdiri, dekat dengan saluran pembuangan, dan mulai mengerumuninya, dan mendorongnya jatuh ke lubang pembuangan.

Mereka mendorong Carmen dan ia pun terjatuh dengan posisi kepala di bawah ke dalam lubang pembuangan. Ketika mereka melihat Carmen terjatuh, gadis-gadis tersebut mulai cekikikan dan ketika nama Carmen dipanggil, mereka berteriak “Ia terjatuh ke dalam saluran pembuangan!”

Semua murid pun tertawa. Akan tetapi, ketika para guru melihat ke dalam saluran pembuangan dan menemukan tubuh Carmen terbujur kaku di dasar saluran pembuangan yang penuh dengan kotoran, seluruh murid pun berhenti tertawa. Kepala Carmen terpelintir dengan posisi yang aneh dan wajahnya tertutup darah. Yang lebih buruk, Carmen sudah tidak bergerak sama sekali.

            Tak ada yang bisa dilakukan oleh para guru. Carmen telah tewas. Ketika polisi telah sampai dan masuk ke dalam saluran pembuangan, mereka menemukan kalau leher Carmen patah. Wajahnya sobek ketika ia menabrak sisi saluran pembuangan dan lehernya patah kekita ia mencapai dasar saluran pembuangan dengan kepalanya yang mendarat terlebih dahulu.

            Para polisi mengangkut jasad Carmen dan membawanya ke kamar mayat. Semua orang harus tetap tinggal di sekolah setelah pelajaran usai ketika para polisi mengintrogasi semua teman sekelas Carmen. Kelima gadis tersebut berbohong kepada polisi, berkata bahwa mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Carmen terpeleset ke dalam saluran pembuangan. Para polisi percaya kepada mereka dan menyatakan bahwa kematian Carmen adalah kecelakaan dan kasusnya ditutup. Semua orang berpikir bahwa saat itu adalah saat terakhir mereka mendengar nama Carmen, tapi mereka semua salah.

            Berbulan-bulan kemudian, teman-teman sekelas Carmen mulai menerima email-email aneh pada akun MyScape mereka. Email tersebut berjudul “Mereka Mendorong Dia” dan mengatakan bahwa Carmen tidak benar-benar terpeleset ke dalam saluran pembuangan, ia didorong. Email tersebut juga memperingatkan kalau orang-orang yang bersalah harus bertanggung jawab akan tindakan kriminal mereka. Jika mereka tidak bertanggung jawab maka akan ada resiko mengerikan yang akan datang. Kebanyakan mengabaikan email tersebut, tetapi beberapa merasa tidak yakin.

            Beberapa hari kemudian, salah satu dari para gadis yang mendorong Carmen jatuh ke dalam saluran pembuangan sedang mandi di rumahnya, ketika ia mendengar suara tawa yang mengerikan. Itu terdengar seperti berasal dari saluran air. Gadis tersebut ketakutan dan berlari keluar dari kamar mandi. Malamnya, gadis tersebut mengucapkan selamat tidur kepada ibunya dan ia pun pergi tidur.

            Lima jam kemudian, ibunya terbangun di tengah malam oleh suara berisik yang bergema di seluruh rumah. Ia pun berlari ke kamar putrinya, namun kamar tersebut kosong. Tidak ada jejak dari putrinya sama sekali. Ibunya yang cemas akhirnya memanggil polisi dan ketika para polisi tiba, mereka melakukan perncarian di area tersebut. Pada akhirnya, mereka menemukan jasad gadis tersebut di dalam saluran pembuangan.

            Mayatnya tergeletak pada saluran pembuangan, tertutupi oleh kotoran. Lehernya patah dan wajahnya tak dapat dikenali. Jasadnya benar-benar tercabik-cabik. Satu per satu dari para gadis yang mendorong Carmen ditemukan tewas pada hari itu. Mereka telah terbunuh dengan cara yang sama dan di tempat  yang sama. Di dasar saluran pembuangan dengan lubang yang tidak tertutup di mana Carmen bertemu dengan ajalnya.

            Akan tetapi, pembunuhan tidak berhenti di sana. Semakin banyak mantan teman sekelas Carmen yang ditemukan tewas. Mereka adalah orang-orang yang tidak percaya bahwa Carmen telah didorong, mereka pada akhirnya ditemukan tewas di dalam saluran pembuangan dengan leher yang patah dan wajah tercabik-cabik.

            Orang-orang bilang bahwa roh Carmen masih gentayangan, menghantui siapapun yang tidak percaya akan ceritanya. Menurut legenda, Carmen akan menangkapmu, baik itu di toilet, kamar mandi, wastafel, maupun selokan. Ketika kamu sedang tidur, kamu akan terbangun di dalam saluran pembuangan, dalam kegelapan, dengan keadaan lumpuh, tak dapat bergerak, dan mendengar suara tawa yang mengerikan di sekelilingmu. Lalu, di saat kamu berteriak ketakutan, Carmen akan datang dan mencabik wajahmu.

***

            Jadi berhati-hatilah dengan orang yang kamu tindas, karena kamu mungkin akan berakhir dengan menerima kutukan Carmen Winstead.

Untuk menunjukkan bahwa kamu mendukung Carmen Winstead dan melawan bullyng, sebarkan kisah ini kepada teman-temanmu di Twitter, Facebook, Google+, dll.

Dukunglah Carmen Winstead agar kalian tidak diganggu sama halnya dengan kasus berita yang dialami David Gregory.

.

***

.

Jangan lupa Vote dan Komen pada chapter cerita ini, agar menentukan seberapa menarik dan seramnya cerita yang kalian baca.

Urban LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang