Berhenti Berharap

4.7K 209 9
                                    

"Kak Arga ngomong apa aja sama lo" bisik Caca

"Kepo banget" Emelin kembali mendengarkan pak Putu

"Pelajaran kita sampai disini dulu. Dilanjut dihari berikutnya" Pak Putu pergi

"Capek banget!" rengekan Caca

"Gimana nggak capek? Pelajarannya 3jam!" sahut Tito

"Titoo lo mah nggak pantes bilang capek gitu! Dari tadi lo kan tidur mulu"

"Maka dari itu, gue aja yang nggak ikut pelajaran Pak Putu capek apalagi lo semua yang ikut pelajarannya"

"Pecah kan kepala lo" ledek Tito dan ia keluar kelas

"Ayoo Emelin istirahat"

"Hmm.. udah debatnya sama si Tito?" Caca meringis dan lalu menarik tangan Emelin

"Lo mau makan apa hati ini?" tanya Caca

"Bakso aja. Lo yang pesenin yaa, gue tunggu disini" Caca mendengus kesal

Caca pergi meninggalkan Emelin.

"Hai"

Suara itu. Emelin kenal dengan suara itu.

"Arga!" Arga tersenyum kearah Emelin

"Ada apalagi?"

"Ini" Arga menyerahkan sebuah kertas lagi

"Gue nggak mau lo ganggu waktu gue terusan dengan hal yang nggak penting, Arga"

"Nggak penting?"

"Gue bosan denger kata kata manis lo itu. Gue nggak mau lo ganggu gue lagi" Arga tersenyum sinis

Mata Arga tampak berkaca kaca. Apa Arga sedang menahan tangisnya?

"Ayoo lo ikut gue" Arga menarik tangan Emelin menjauh dari kantin

Kini mereka berdua sampai di halaman sekolah. Sepi.

"Coba lo ulangin lagi yang lo bilang tadi ke gue"

"Gue nggak mau lo ganggu hidup gue lagi dengan hal yang nggak penting"

"Jadi, selama ini lo beranggapan kalau gue itu ganggu hidup lo"

Emelin terdiam cukup lama. Lalu ia menganggukan kepala.

"Gue berusaha buat lo percaya sama gue. Gue berusaha bikin lo juga cinta sama gue"

"Tapi nyatanya lo bilang ke gue kalau gue itu ganggu hidup lo. Lo bilang kalau semua hal yang gue lakuin itu nggak penting" Arga mengulangi semua yang dibilang Emelin

"Terus? Lo mau gue harus gimana?"

Emelin terdiam.

"JAWAB EMELIN!"

Emelin sedikit ketakutan dengan sikap Arga. Arga marah?

"Gue mau lo jangan ganggu hidup gue lagi"

"Oke"

Arga menangis didepan Emelin.

"Gue pernah berfikir kalau tuhan sudah ciptain lo buat gue. Tapi ternyata salah, tuhan ciptain lo cuma lewat sebentar dikehidupan gue. Gue kira lo bakal ada rasa sama gue tapi lagi lagi dugan gue salah. Gue capek, Emelin! Gue capek ngejar ngejar lo. Lo nggak pernah lihat kalau ada seseorang yang sedang ngejar lo. Gue butuh kepastian! Tapi lo malah nyuruh gue buat jauhin hidup lo" Arga menghapus air matanya dengan kasar

"Oke gue nggak bakal ganggu hidup lo lagi. Gue pergi, Emelin" Arga meninggalkan Emelin disitu

Emelin terus menggigit bibir bawahnya. Menahan tangisnya.

"Maaf Arga, tetapi aku juga mencintaimu" lirih Emelin pelan

Emelin melihat punggung Arga yang pergi meninggalkan nya.

"Gue nggak tau lo ngomong gitu tulus atau cuma akalan lo aja"

Emelin kembali ke kantin mencari Caca.

"Emelin lo dari mana aja gue tungguin lo daritadi disi--" Caca kaget setelah Emelin mendongak menatapnya

"Lo habis nangis?" Emelin tersenyun ke arah Caca

"Are you okey?"

"Yes, i'm fine" Caca menarik napasnya panjang

"Lo nggak mau cerita ke gue?"

"Gue nggak kenapa kenapa, Caca" Emelin tertawa melihat muka Caca yang begitu khawatir kepada dirinya

"Dibalik seseorang yang nyemangatin orang lain. Dia yang sebenarnya butuh semangat."

Emelin menatap Caca terus.

"Arga pergi, Ca. Dia berhenti ngejar gue lagi"

"Kenapa perasaan ini datang ketika dia pergi"

Emelin menarik tangan Caca kembali ke kelas.

"Lo nggak mau makan?" Emelin menggelengkan kepala

***

Sesampai dirumah Emelin langsung masuk ke kamar.

Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya sedari tadi.

"Gue cinta sama lo, Arga. Kenapa lo pergi ketika perasaan ini baru ada" dumel Emelin sambil terus menangis

TOKK..TOKK

"Buka aja" Emelin segera menghapus air matanya

"Lo ada masalah sama Arga?" tanya Deni. Emelin pun menganggukan kepala

"Cerita aja"

"Bla Bla Bla Bla"

Deni menarik nafas panjang panjang

"Lo yang salah dek" Emelin bingung mendengar ucapan kakaknya itu

"Cowok emang nggak bisa nunggu lama lama. Dia butuh kepastian dari cewek yang dia sayang"

"Gue tau dulu Arga itu punya rencana buat lo. Tapi itu dulu. Sekarang gue lihat dia tulus sama lo"

"Dari dia ngirimin surat cinta ke elo sampai dia tadi nangis dihadapan lo" Emelin kaget

"Kok--"

"Gue tau semuanya" Deni tersenyum

"Sekarang gue tanya. Mau lo apa Sekarang?"

"Jujur gue mau Arga balik ngejar gue lagi. Berusaha bikin gue juga jatuh cinta sama dia. Udah itu aja"

Emelin terdiam menatap kakaknya.

"Gue mau Arga ngejar gue lagi"

"Coba kali ini lo kejar dia. Anggap aja sekarang lo lagi diposisinya Arga"

Emelin menarik nafasnya panjang panjang.

"Gue yang kali ini bakal ngejar Arga. Perlakuin Arga sama seperti Arga Perlakuin gue kayak gitu. Gue cewek! Gue nggak mungkin ngejar cowok. Tapi gue nggak mau Arga pergi"

***

Makasih buat kalian semua yang masih stay baca ini. Kritik dan sarannya yaa. Saya tunggu!

Waiting For youWhere stories live. Discover now