Surat Cinta Arga

5K 204 5
                                    

Kejadian malam itu. Emelin sudah membongkar rahasia Arga. Semua tampak begitu saja. Tidak ada yang menggoda Emelin, tidak ada yang membuat pipi Emelin memanas mendengar kata kata manis yang keluar dari mulut Arga. Sungguh aku merindukan semuanya.

"Emelin lo kenapa sih? Diem mulu dari tadi?" Caca menatap Emelin yang hari ini tampak tak semangat

"Ada masalah? Lo berantem sama kak Arga?" Emelin menarik napasnya panjang panjang

"Kemarin gue bongkar semua rencana Arga" Emelin tersenyum dengan sinis

"Terus?" Emelin mengangkat pundaknya tak tau

"Lo kenapa diem?"

"Lo suka sama kak Arga?" bisik Caca dengan hati hati takut jika Emelin marah dengannya

"Gue nggak tau" lirih Emelin pelan

"Nggak mau nyamperin---"

"Emelin dipanggil kak Arga nih. Dia cariin lo. Buruan keluar!" teriak salah satu teman sekelasnya Emelin

"Itu dia nyamperin lo. Sana gih. Mungkin dia mau kasih alasan ke elo kenapa dia ada niatan kayak gitu" Caca menganggukan kepala Emelin berdiri menghampiri Arga yang sedang menunggunya

"Ada apa?" tanya Emelin tanpa basa basi

"Gue mau ngomong sama lo. Tapi nggak disini" Arga menarik lengan tangan Emelin menjauh dari kelasnya dan entah kemana Arga membawa dirinya

"Kemana?" Arga tak menjawab pertanyaan Emelin

Arga terus membawa Emelin sampai diparkiran.

"Ayo naik"

"Kemana?" tanya Emelin lagi

"Udah nanti lo juga bakal tau"

"Gue nggak mau, Arga" Arga menarik napasnya panjang panjang

"Gue minta lo naik, sekarang!" teriak Arga

Akhirnya Emelin menuruti apa mau Arga.

Arga mengendarai motornya dengan kencang.

"Arga jangan ngebut ngebut! Gue takut" lagi dan lagi Arga tak menghiraukan Emelin

"Lo mau celakain gue?"

Motor Arga berhenti didepan tempat yang abstrak. Arga menarik Emelin masuk ke tempat ini.

"Duduk disitu" Arga menyuruh Emelin menduduki kursi panjang yang ada di tempat ini.

"Maksud lo apa bawa gue kesini?" Emelin menatap Arga dengan raut wajah bingung

Arga tetap diam tanpa menjawab pertanyaan Emelin. Ia menatap Emelin lekat lekat.

"Ada yang pengen lo ucapin buat gue?" kini Arga yang bertanya

"Ck gue kecewa sama lo. Gue nggak nyangka kalau lo punya rencana kayak gitu buat gue" Emelin menatap Arga dengan sinis

"Gadisku ini kecewa denganku. Karna tingkahku sendiri."

Arga masih memandangi Emelin. Hee Arga bilang Gadisku? Apa maksudnya.

"Rencanaku emang mau nyakitin elo. Tapi itu dulu. Sekarang--"

"Lo berhasil buat gue jatuh hati sama elo. Gue sayang dan cinta sama lo" Emelin tersenyum sinis

"Ck lo nembak gue?" Arga menganggukan kepala

"Bagaimana gue bisa percaya sama lo yang pernah ada niatan nggak baik sama gue"

"Lo ragu?" Emelin menganggukan kepala

"Udah lah gue mau balik ke sekolah"

Arga menarik lengan tangan Emelin. Emelin menoleh ke belakang

"Kali ini gue nggak main main sama omongan gue"

"Gue serius, Emelin"

"Gue sayang sama lo" Emelin menggelengkan kepala

"Oke kalau nggak percaya. Gue bakal buktiin kalau gue emang serius" Arga meninggalkan Emelin yang disitu mematung

"Lah mau kemana?" tanya Emelin

"Katanya mau balik. Ayo" Emelin berlari mengejar Arga yang sudah lumayan jauh meninggalkan nya

Sesampainya disekolahan Emelin melihat siswa siswi berhambur. Waktunya siswa siswi pulang.

"Tuhkan lo bawa gue selama 3jam, Arga"

"Nyebelin banget sih" Emelin memukul bahu Arga

"Lo itu sukanya mukulin gue terus" Arga meringis kesakitan

"Yaudah gue pulang"

"Gue anterin yaa" tawar Arga sedangkan Emelin langsung menggelengkan kepala

Emelin meninggalkan Arga yang masih disitu.

"EMELIN LO KEMANA AJA? LO DIBAWA ARGAAA KEMANA?" teriak Caca dengan suara cemprengnya

"Besok aja lah ceritanya. Gue mau pulang. Bentar lagi kak Deni jemput gue"

Emelin menarik tas ransel nya keluar dari kelas.

"Emelin ini ada surat buat lo" ucap salah satu teman sekelasnya Emelin sambil menyodorkan kertas berwarna pink.

"Dari siapa?"

"Baca aja. Yauda yaa gue balik dulu"

"Makasih" Ia tersenyum dan meninggalkan Emelin

Setelah melihat ternyata kakaknya itu sudah menunggunya sedari tadi. Emelin menghampiri kakaknya

"Ayo balik" Emelin langsung masuk ke dalam mobil

Emelin terus memandangi surat yang ia pegang. Surat apa ini?

Sesampai di rumah Emelin langsung menuju ke kamarnya.

Emelin membuka pelan pelan surat itu. Dan membaca kata demi katanya

Saya nggak tau mau darimana saya memulainya. Pemilik hati saya yang saat ini sedang membaca surat ini.

Saya serius. Saya sayang sama kamu. Kamu berhasil membuat saya jatuh hati sama kamu.

Tapi sayangnya kamu tak percaya apa kata saya. Saya akan membuktikan ke kamu kalau saya serius. Serius sayang kamu.

Saya berharapnya pemilik hati saya itu, kamu. Seseorang yang sedang membaca surat ini.

Hehe surat ini bahasanya hancur kan. Gue nggak pantes manggil saya-kamu Ck. Gue yakinin lo pasti geli denger gue ngomong gitu. Ck Ck Ck.

Tapi gue serius dengan omongan gue itu. Gue sayang sama lo. Dan gue berharapa lo itu pemilik hati gue.

-Arga-

Senyum terukir di bibir Emelin. Hatinya tersentuh membaca surat cinta Arga.

"Saya berharapnya pemilik hati saya itu, kamu. Seseorang yang sedang membaca surat ini" kata kata itu masih terngiang jelas di pikiran Emelin

Waiting For youWhere stories live. Discover now