Rahasia Terbongkar

4.5K 199 8
                                    

Terlihat Emelin sedang melahap makanan yang Arga berikan sewaktu di parkiran tadi.

"WIHH! Makanan dikasih siapa nih?" tanya Caca sambil menompang dagunya

"Dikasih sama Arga"

Caca melotot mendengar jawaban Emelin.

"Mau?" Emelin menawarkan makanan itu ke Caca

"Boleh?" Emelin menganggukan kepala lalu menggeserkan bekal itu ke Caca

"Enak! Besok besok suruh Arga bawa dua bekal yaa. Satunya buat gue" Emelin berdecak Caca hanya nyengir kuda

"Sebenarnya hubungan lo sama Arga itu apa sih? Pacaran atau cuma temanan?" Emelin mengangkat bahunya

"Emang Arga nggak nembak lo?" Emelin tersedak mendengar pertanyaan dari Caca

"Eeeh minum dulu" Caca memberikan air meneral ke Emelin

"Besok besok kalau mau nanya itu jangan pas gue makan"

"Hehe maaf deh"

"Terus gimana? Lo belum jawab pertanyaan gue"

"Arga nggak pernah nembak gue tapi dia pernah bilang kalau dia bakal berusaha bikin gue jatuh cinta sama dia" Caca kaget mendengar pernyataan Emelin

"Fix! Dia beneran ada rasa sama elo! Kalau dia nggak ada rasa nggak mungkin dia mati matian bikin lo jatuh cinta sama dia"

"Tapi---"

"Dia punya rencana buruk sama gue" lagi lagi Caca kaget

"Rencana apa?"

Emelin akhirnya menjelaskan ke Caca tentang rencana buruk yang sudah dibuat oleh Arga. Caca tampak tak percaya tapi ia terus mendengarkan pernyataan yang terlontarkan dari mulut Emelin.

"Berarti lo harus hati hati sama Arga"

"Pasti"

TEEET..TEEET

Sebagian murid dari kelas X-AKUNTANSI1 berhamburan keluar. Bel pulang sudah berbunyi.

"Mau nebeng nggak?" tawar Caca dan Emelin menggelengkan kepala

"Gue di jemput kak Deni"

Caca langsung meninggalkan Emelin.

"Lama banget sih kak Deni" Emelin terus melihat jam arloji nya yang melingkar di lengan tangannya

"Hai" Emelin melihat ke sumber suara. Dan. Arga!

"Iyaa ada apa?"

"Nunggu siapa? Taksi ya"

"Emelin gue pengen deh jadi taksi yang tiap hari nya selalu lo tungguin dan lo selalu menunggu kehadiran taksi itu"

Pipi cewek itu merona. Menahan malu dengan kata demi kata yang terlontarkan dari mulut Arga

"Gue pengen, lo perlakuin gue seperti taksi itu. Gue iri sama taksi itu yang tiap hari nya selalu lo tungguin" Arga terkekeh melihat pipi Emelin yang makin merona

"Ck Ck Ck nggak usah merona gitu pipinya" Arga menekan hidung Emelin yang pesek itu

"Sakit tau" Emelin mengelus hidungnya yang memerah karna ulah Arga

TIIN..TIIN

Suara klakson mobil Deni berbunyi.

"Aku balik dulu"

"WIHH! Calon kakak ipar gue udah dateng" Emelin melotot

"Yauda sana gih! Kasihan kakak elo nungguin lo" Emelin menganggukan kepala dan berlari menghampiri kakak nya itu

"Pacaran mulu lo sama Arga!" lagi lagi Emelin melotot

"Sudah buruan balik"

Emelin langsung masuk ke dalam mobil di ikuti Deni.

Sesampainya dirumah Emelin langsung ke kamar. Merebahkan tubuhnya di kasur itu

"Sumpah apa sih maksud Arga bilang tadi? Apa gue harus bongkar rencana dia"

Emelin merogoh ponselnya dan mengetikan sebuah pesan untuk cowok itu. Cowok yang sedang ada dipikirannya sedari tadi. Arga.

Aku mau ngomong sama kamu. Aku tunggu di cafe biasanya jam 7

Send!

Emelin terus menunggu balasan dari cowok itu. Ia menggigit bibirnya sambil menatap layar ponselnya.

Oke

Emelin langsung menarik jaket dan mengenakannya

"Emelin lo mau kemana?" tanya Deni, Emelin berbalik dan menatapa kakaknya datar

"Keluar"

"Kemana?sama siapa?" tanya Deni

"Kepo banget!"

Emelin langsung berlari sebelum kakaknya bertanya lebih banyak lagi

Sesampai di tempat janjian Emelin melihat sosok yang sedang dia cari. Mata Emelin menangkap cowok itu lalu Ia menghampiri cowok itu.

"Hai maaf nunggu lama" ucap Emelin basa basi

"Nggak apa apa kok. Apa sih yang enggak buat lo"

Pipi cewek itu memanas. Lagi lagi pipinya merona.

"Gampang banget yaa bikin pipi lo merona kayak gitu" Emelin berdecak kesal

"Oke gue kesini mau ngomong yang penting dan gue butuh penjelasan lo" Arga melotot mendengar Emelin yang kini memanggil gue-lo bukan aku-kamu lagi

"Apa?" tanya Arga datar

"Apa sih rencana lo sebenarnya?" Arga menatap Emelin dengan raut wajah bingung

"Halah nggak usah pura pura! Gue tau semua rencana lo"

"Lo pengen nyakitin gue kan? Lo cuma mainin perasaan gue kan? Ck Ck Ck mulut lo manis banget yaa" Emelin menatap Arga dengan sinis

"Maksud lo apa?" Cowok itu masih tidak mengerti

"Lo cuma bikin gue jatuh cinta sama lo setelah itu lo bakal pergi kan. Lo bikin gue terbang setinggi mungkin setelah itu lo jatuhin gue begitu saja" Arga baru mengerti perkataan Emelin

"Emelin sudah tau" Arga menatap Emelin dengan raut wajah lesu

"Kenapa lo diem? Lo bingung kan gue tau semua dari siapa?"

"Gue tau semua rencana lo dari kak Doni. Dia sudah ceritain semua"

"Benar dugaan gue" Arga menarik rambutnya sambil menatap cewek itu yang masih berdiri didepannya

"Lo nggak bakal bisa bikin gue jatuh cinta sama lo. Mungkin gue yang sudah berhasil bikin lo jatuh hati sama gue"

"Yaa lo benar! Lo berhasil buat gue jatuh hati sama lo! Berhasil Emelin!"

Emelin langsung pergi meninggalkan Arga. Arga terus memandangi punggung Emelin dari yang sudah menjauh.

"Lo berhasil, Emelin" lirih Arga pelan


Waiting For youWhere stories live. Discover now