This Is Moment?

5.7K 307 6
                                    

" Sumpah cewek itu bikin gue penasaran " ucap Arga pelan. Senyum mengembang di bibir Arga.

***

Kini jam sudah menunjukkan pukul jam 8 pagi. Sebentar lagi mata pelajaran IPS. Guru IPS terkenal dengan suaranya pelan. Namanya Bu Zila.

Bu Zila tiba di kelas. Pelajaran IPS hanya satu jam. X Akuntansi-1 tiba tiba ricuh yang jadi dalangnya si Tito. cowok yang dikelas cuma tidur godain anak cewek. Itu aja yang dia lakuin

" Tito kamu tidak dengar ibu bicara? " semua hening tanpa ada suara sedikit pun.

" Ayo Tito baca lanjutannya tadi." Peritah Bu Zila tapi Tito menghiraukan saja.

" APA buu? " tanyanya Bu Zila pun menghampiri Tito. Tiba tiba

" Anjing " ucap Tito kasar semua mata menatap Tito. Bu Zila menghampiri Tito.

" Apa yang kamu bilang barusan, Tito? " tanya Bu Zila

" Saya ga bilang apa apa " ucapnya singkat

" Kalo ibu ga percaya tanya aja ke yang lain " Tito mengedipkan matanya. Ia memberikan kode ke teman temanya

" Hahaha dasar pengecut! " lirih Emelin pelan sambil tersenyum sinis.

" Haha dia mah emang gitu, Emelin. Pengecut banget kan? " tanya Caca dan Emelin menganggukan kepala.

***

Bel istirahat berbunyi Caca mengajak Emelin ke kantin tapi Emelin menolaknya. Karna dia ingin ke perpustakaan.

" Yakin ga ke kantin ? " tanya Caca lagi dan Emelin tersenyum.

" Gue kan belum tau perpustakaan di sekolah ini. So, gue kesana aja. " Caca menganggukan kepala dan pergi meninggalkan Emelin.

Emelin menyusuri koridor sekolah dengan sendirian. Tiba tiba ada yang memegang lengan Emelin. Gadis itu menoleh ke belakang. Ternyata Arga yang memegang tangannya.

" Gue mau ngomong sama elo " Emelin kaget setelah mendengar bahwa Arga ingin minta maaf ke dirinya. kenapa minta maafnya ga kemarin kemarin aja? pikir Emelin.

" Kenapa ga kemarin kemarin aja minta maaf ke gue ?" Arga tersenyum seketika Emelin langsung salah tingkah melihat senyuman itu.

" Gue baru sadar aja. Ternyata gue yang salah. "

" Oke gue maafin. Udah kan. Yauda gue pergi dulu " ucap Emelin singkat.

" Tunggu bentar " Emelin menoleh ke belakang lagi.

" Hmm.. ada apa? "

" Nama elo siapa? Kok gue baru lihat lo disini. Lo siswi baru yaa?" Pertanyaan bertubi tubi dari Arga.

" Lo tanya atau wawancarain gue. Pertanyaan elo itu banyak banget " Arga terkekeh mendengar jawaban Emelin.

" Oke nama gue Emelin Ayudia. Iya gue siswi baru di sini. Udah kan. Gue pergi dulu yaa " Emelin melangkahkan lagi tapi.

" Bentar dong. Kayaknya elo itu ngehindar terus dari gue. Lo ga suka gue? " tanya Arga to the point.

" Haa? Suka? Sama elo? " Arga menganggukan kepala

" Enggak lah. Gue aja baru kenal lo. Dan sebaliknya. "

" Lo gatau gue itu siapa? " Emelin menggelengkan kepala.

" Kenalin nama gue Arga Rusdiantoro. Gue itu--- " ucap Arga terpotong

" Yang terpopuler di sekolahan ini. Gitu maksud lo? " Emelin terkekeh dan Arga mengacak rambutnya.

" Baguslah kalau lo Udah tau tentang gue " Emelin tersenyum dan Ia langsung pergi sebelum bel masuk berbunyi.

***

Bel pulang sudah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar. Emelin dan Caca berhamburan keluar.

" Lo pulang naik apa? " tanya Caca. Emelin diam sejenak.

" Gatau. Naik taksi, mungkin. " jawab Emelin ragu ragu.

" Yauda yuk nunggu di depan gerbang aja " Emelin menganggukan kepala.

Cukup lama menunggu taksi. Caca sudah di jemput kakak nya beberapa menit lalu. Emelin melihat jam arloji yang menempel di lengan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul jam dua siang. Semenjak kak Deni punya pacar. Emelin dinomer duain sama kakaknya. Karna bagi Deni pacar itu nomer satu setelah orang tuanya.

" Lama banget taksinya. " dumel Emelin.

Terdengar klakson motor gede. Emelin melihat suara motor siapa itu. Arga lagi.

" Emelin ? " kaget Arga setelah melihat Emelin yang belum pulang.

" Kok lo belum pulang? Nunggu taksi? " tanya Arga. Emelin menganggukan kepala.

" Jarang taksi lewat sini. "

" Pulangnya mau nebeng gue, Nggak? " tanya Arga. Emelin tampak berpikir.

" Gausah deh. Takut ngerepotin. " Arga terkekeh melihat ekspresi Emelin yang kayak anak kecil. Muka Emelin memang menggemaskan. Apalagi mata itu. Mata Emelin yang bikin semua orang tertarik kepadanya.

" Naik aja. Gausah takut. Gue anterin lo sampai rumah dengan selamat! JANJI " ucap Arga meyakinkan Emelin. Akhirnya Emelin mau diantar pulang sama Arga Rusdiantoro.

Cieee Emelin yang diantarkan pulang. Modus apa tulus tuh sih Arga? Hahaha. Kritik dan sarannya yaa aku Tunggu.

Waiting For youWhere stories live. Discover now