Kebenaran terungkap

5.5K 233 10
                                    

" Jadi gimana? " Arga meminta kepastian ke Emelin.

" Hmm.. Gu..e kasih lo kesempatan "

" Lo gausah ragu. Gue ga bakal nyianyian kesempatan yang udah lo berikan ke gue. " Emelin tersenyum kearah Arga.

" Oke sekarang panggil nya gausah Lo-gue tapi aku-kamu. Gimana? " tanya Arga dan Emelin menganggukan kepala.

" Yauda Lo pulang deh. Upss " Emelin reflek menutup mulutnya. Arga terkekeh melihat tingkah Emelin yang seperti itu.

" Ralat! Yauda kamu pulang deh. " Arga melotot mendengar pernyataan Emelin yang dengan halusnya mengusir Arga.

" Aku ga ngusir kamu kok. Ini kan udah sore. Terus kalau kamu dicariin orang tua kamu gimana? " Arga menganggukan kepala dan langsung berdiri.

" Yauda aku balik dulu. Makasih atas semuanya. " Emelin menganggukan kepala.

" Dan mulai besok aku bakal jemput kamu " Arga mengacak rambut Emelin.

" Terserah deh " Emelin mendengus kesal.

***

Emelin POV

Mulai besok dia bakal jemput aku dan anterin aku sekolah. Yaa semoga saja disekolah baik baik saja.

" Tadi dia ngomong gitu serius ga yaa? Kok aku masih ragu sama dia? " pikir Emelin.

aku langsung mentidurkan tubuhku dikasur ini. Memejamkan mata sejenak. Mencerna kalimat demi kalimat yang terlontarkan dari mulut Arga. Pertanyaan demi Pertanyaan muncul dipikiranku. apa dia serius? Apa jangan jangan dia cuma ingin mainin perasaanku? Tapi dari matanya dia ga berbohong.

Yaa aku menemukan jawabannya. Jika ini permainan yang dibuat Arga aku harus mengikuti semua alur yang dia buat. Intinya jangan sampai aku terjebak di dalam permainan yang sudah Arga buat.

***

Author POV

" Pagi kak Deni " sapa Emelin dan Deni tersenyum.

" Hee buruan keluar. Arga sudah nunggu lo di depan dari tadi. " Emelin masih tidak percaya.

" Hahaha bohong lo! "

" Yauda kalau ga percaya lihat aja ke  depan " jawab Deni dengan enteng.

Emelin membuka pintu dan melihat. Benar Arga sudah di depan.

" Hai Emelin " sapanya

" Sejak kapan ada di sini ? " tanya Emelin ketus.

" Sejak tadi. Ayo berangkat nanti telat lhoo "

" Yang kemarin serius? " Emelin memastikan dan Arga menganggukan kepala.

" Ayoo buruan "

Emelin berpamitan ke Deni dan Ia langsung menaiki motor Arga.

" Jagain adek gue " ucap Deni dan Arga tersenyum.

Tak terasa kini Emelin dan Arga sudah sampai di parkiran sekolah. Benar! Semua mata menatap Emelin dengan sinis. Emelin hanya bisa menundukan wajahnya.

" Udah gausah di pikirin mereka semua. Ayoo aku anterin kamu sampai depan kelas kamu " Emelin menggelengkan kepala. Arga menarik nafas panjang panjang. " Udah nurut aja " Emelin mendengus kesal. Arga terus memaksanya.

Mereka berdua menyusuri koridor. Arga memegang tangan Emelin sangat erat. Emelin hanya bisa menurut.

" Wah kayaknya target selanjutnya yang bakal dimainin Arga pasti Emelin siswi baru " sindir seseorang. Emelin menutup telinganya rapat rapat dan sesekali menutup matanya.

" Udah sampai didepan kelas. Oh iya nanti ke kantinnya bareng sama aku " Emelin menggelengkan kepala.

" Yauda kalau gamau. Aku ke kelas dulu yaa "

" Yaa. Makasih " Arga tersenyum dan Ia berbalik menuju ke kelasnya.

***

Arga POV

" Target lo selanjutnya itu Emelin yaa? " tanya Leo teman dekatnya.

" Haha yaa lo tau sendiri lah " jawabku enteng.

Emelin? Siapa dia? Dia yang hanya gadis biasa. Haha kalau boleh jujur pengen banget teriak didepan dia sambil bilang " HANYA COWOK BODOH YANG TERTARIK SAMA ELO " sayangnya gue bukan cowok bodoh itu.

" Jadi elo cuma mau mainin si dia aja? " Arga menganggukan kepala.

" Lo ga boleh gitu. " ucap Doni teman dekatnya juga.

" Halah lo diam aja. Gausah bacot. Terserah gue mau apain Emelin. " ucapku sambil menatap Doni yang tidak berpihak denganku itu.

" Oke! jangan sampai lo yang bakal terjebak sama permainan yang udah lo buat. " aku terdiam mencerna kata demi kata yang terlontarkan dari mulut Doni.

" INGET ARGA! HUKUM KARMA MASIH BERLAKU! " Doni menepuk pundakku dan menatapku dengan sinis.

***

Author POV

Jam pelajaran 1-2 sudah selesai sekarang waktunya pelajaran IPA. Gurunya masih belum datang. Ada yang sibuk ngerumpi, ada yang sibuk godain kakak kelas lewat jendela kelas.

Emelin mentidurkan kepalanya diatas meja. Ia masih saja memikirkan kata kata Arga itu. Sesekali Memejamkan matanya.

" Pengumuman! Guru IPA nya ga bisa datang soalnya lagi sakit "

" Yeee jamkos " teriak Tito kegirangan.

" Kebiasaan tuh orang. Seneng banget waktu jamkos. " sindir Caca

" Kalau jamkos ga tidur. Tapi kalau pelajaran dibuat tidur. Kan bangke tuh orang " dumel Caca sesekali Emelin melirik Caca sekilas.

" Lo kenapa? " tanya Caca

" Lagi pusing aja. Gue ke UKS aja yaa " Caca menganggukan kepala Emelin berdiri dan langsung berjalan ke arah UKS

" Emelin " teriak seseorang. Emelin langsung menoleh ke arah belakang. DAN?

Jeng Jeng siapa tuh? Wah Arga ternyata begitu. Kasihan yaa Emelin nya. Kritik dan sarannya. Aku tunggu lhoo.

Waiting For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang