AA30 : Dilema

4.4K 323 31
                                    

MARIO POV

-----

Sejak aku mengetahui semua tentang penyakit Ashilla, aku merasa lemas.
Ternyata dibalik kebahagiaan Ashilla, dia memiliki keterpurukan.
Selama ini keluarganya melakukan segala cara hanya untuk kebahagiaan dan kesembuhan Ashilla bahkan mereka mengorbankan apapun asalkan Ashilla bahagia.

Aku mendengarkan cerita Kiki dengan tingkat keterkejutan tinggi.
Alyssa melakukan segala cara untuk kebahagiaan Ashilla.
Dia selalu menjadi pelindung untuk Ashilla, bahkan Alyssa berjanji akan melakukan apapun agar adiknya itu bahagia. Aku tidak bisa mempercayai itu, aku benar-benar tidak bisa.
Gabriel juga sama, dia melakukan semua ini karena salahpahamnya tentang kondisi Ashilla.
Yang Gabriel tau jika Ashilla seperti ini karena Alyssa, tapi semua itu salah.
Ashilla mempunyai penyakit yang membahayakan nyawanya. Leukimia, atau kelebihan darah putih membuat dirinya cepat sekali lelah. Bahkan penyakit itu tetap tidak bisa sembuh, walaupun sudah melakukan operasi saat Ashilla kecil.
Ashilla yang lemah, Ashilla yang malang, Ashilla yang menderita akhirnya menjadi bahan ledekan teman-temannya saat SD dulu.
Saat itu peranan Alyssa sebagai seorang kakak dia jalanin.
Alyssa berjanji akan melindungi Ashilla, walaupun nanti dia sendiri yang akan menderita.
Semua keluarga lebih menyayangi Ashilla dibandingkan Alyssa, karena Ashilla membutuhkan mereka dibandingkan Alyssa.
Dan saat itu, hanya Oma yang menaruh simpati dan sayang kepada Alyssa. Sampai semuanya pecah karena kejadian kecelakaan saat Ashilla menolong Alyssa.
Semua keluarga akhirnya membenci Alyssa.

Aku tidak habis pikir. Kenapa serumit itu jalan cerita keluarga Adney.
Untuk apa juga Alyssa disembunyikan dari keluarga Adney? Aku masih melihat Kiki dengan wajah kasihan.
Kiki sudah menangis, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan ini dari semua orang lagi, termasuk aku.

"Rio. Om berharap kamu akan selalu menjaga Ashilla. Walaupun Om tau kalau kamu hanya mencintai Alyssa, tapi sebisa mungkin, Om cuma mau minta kamu mau jagain Ashilla."

Aku terdiam sejenak. Mungkinkah aku harus berbohong lagi demi Ashilla? Apa benar dia harus mengalah demi perasaannya?
Alyssa, aku mencintai Alyssa bukan Ashilla.

Tiba-tiba saja Kiki berlutut di hadapanku dan itu membuat aku terkejut hebat. "Om mohon, Mario. Apapun yang kamu minta, apapun yang kamu perlukan Om akan berikan buat kamu. Om akan kasih semua wewenang kepadamu asalkan kamu mau menjaga Ashilla. Om mau Ashilla bahagia. Om tau kalau semua ini salah, tapi bayangkan? Mana ada orangtua yang mengharapkan anaknya tidak bahagia. Ashilla sangat mencintaimu, dan satu yang om minta menikahlah dengan Ashilla."

Ucapan itu membuat aku kembali memakan pil pahit. Menikah dengan Ashilla? Apalagi ini, menjadi kekasih Ashilla saja aku sudah menyakitkan banyak hati. Dan jika aku menikah, mungkinkah aku akan menyakitkan perasaan banyak orang juga?
Aku tidak mengerti dengan permainan Tuhan. Aku benar-benar tidak mengerti!

"Om mohon, Mario. Harapan Ashilla hanya tinggal hitungan waktu. Dokter sudah memberikan Vonis untuk Ashilla, dia tidak akan lama bertahan," ucap Kiki lagi.

Aku masih terdiam.
Ucapan Alyssa terputar jelas di otakku. "Tolong jagain Ashilla, Kak. Dia lemah, dia butuh support Kakak. Aku akan berterima kasih kalau kakak mau mengabulkan apapun keinginan dia. Tapi aku akan sangat marah jika kakak tidak mengabulkannya."

Aku memecamkan mataku. Apa yang akan aku pilih? Apa yang aku akan lakukan?
Baru saja aku ingin berbicara, Angel datang dan menangis kepada Kiki.
Aku dan Kiki menatap Angel heran.

AA [Alyssa & ASHILLA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang