#16 Tragedi

Mulai dari awal
                                    

"Saya menolak tawaran anda. Maaf saya harus pergi dan ada urusan lain" Rosa berdiri dari duduknya. Ia menolak dengan wajah sungut. Lalu ia berjalan meninggalkan ruangan itu. Kini ia keluar rumah itu dengan hati lega. Setidaknya ada rencana lain yang lebih besar peluangnya untuk mendapatkan harta warisan itu.

Bibi Mirna yang merasa dilecehkan oleh tolakan Rosa, ia mulai mengerutu dan berkata keras "anak sombong". Bibi mirna berdiri dari duduknya. Ia lekas melangkah pergi menuju ke kamarnya.


*******
Malam Tragedi_

Malam hari yang dingin, guyuran hujan membasahi sekitar lingkungan sekolahan, malam ini adalah malam dimana bibi mirna melakukan rencananya untuk mengambil arsip data Ratna.

Mobil sedan hitam berhenti dengan rem yang nyaring, seakan-akan terburu oleh waktu. Mobil yang terhenti secara mendadak itu mengakibatkan sesosok perempuan bermata sipit berkacamata dengan balutan baju seragam guru, dialah Bibi Mirna. Ia tampak tergesa-gesa keluar dari mobil, wajahnya begitu tegang dengan sesuatu hal. Ia lekas berjalan cepat untuk memasuki area sekolahan, Diperjalanan dengan rasa gusarnya memaksa untuk memasuki lorong-lorong yang gelap. Langkahan kaki yang melangkah menelusuri lorong gelap itu membuat Bibi Mirna semakin mempercepat langkah kakinya.

Tap-tap-tap. Bunyi dentuman langkahan kaki seolah-olah memanggil hal yang tak nyata disekitar lorong gelap. Suara langkahannya sendiri membuat dirinya takut, ditambah lagi banyak rumor kejadian aneh yang sering dialami siswa disekolah ini. Bibi Mirna terus berjalan hingga menemui titik jalan yang dia tuju, sebuah ruangan yang gelap berada diujung lorong, disitulah langkah bibi mirma terhenti. Kini ia berada didepan pintu ruangan itu. Ia berdiri tegak sambil kepalanya menoleh kekanan dan kekiri agar tak ada orang yang mencurigainya. Bibi Mirna sudah memastikan aman untuk beraksi, kemudian merogoh kantung sakunya untuk mencari kunci duplikat, setelah menemukan kunci duplikat, ia segera memasukan ke gembok dan membukannya.

Berhasil membuka gembok. Bibi Mirna lekas membuka pintu dan masuk dengan hati-hati tanpa desiran suara pintu terbuka. Ia kini sudah berada didalam ruangan itu, ia lekas mencari sakeral lampu dinding dan menghidupkan lampu. Saat menghidupkan lampu, terlihat jelas bahwa ruangan itu adalah sebuah ruangan arsip sekolah yang sangat penting. Ia berdiri tertegun melihat disekelilingnya yang ada hanya deretan lemari arsip yang sangat banyak. tak mau membuang waktu terlalu banyak, ia segera berjalan menyusuri disemua lini lorong arsip untuk mencari data Ratna.

Bibi Mirna berjalan menyusuri lorong dengan membawa secarik kertas bertuliskan DATA GADIS BERNAMA RATNA. Dilorong arsip berbagai nama dan urutan sudah dilihatnya lekat-kelat, diberbagai sudut telah dicek satu persatu, namun belum juga menemukannya. Sudah hamper beberapa jam berlalu hasilnya tetap nihil. Namun bibi mirna tak menyerah, ia terus mencarinya hingga akhirnya menuai hasil. Ia menemukan arsip data Ratna, setelah mendapatkan arsip itu, lekas ia keluar dari ruangan itu sesegera mungkin dan mencoba untuk menghilangkan jejak dirinya.

Manusia Penuh Ketakutan_

Dua orang siswi berjalan bersama dijalanan yang dekat dengan sekolahan mereka. Dua sisiwi itu Rosa dan teman perempuannya tersadar bahwa didalam area sekolahannya terlihat sesosok yang dikenali Rosa yaitu Bibi mirna, Bibi Mirna terlihat keluar dari gedung. Dua siswi itu melangkah mendekati pagar beton yang memiliki lubang untuk melihat kedalam area sekolahan. Benar saja, mereka berdua melihat Bibi Mirna tergesa-gesa keluar dari area gedung kelas dengan membawa map, sebelum Bibi Mirna masuk mobil, langkahnya terhenti didekat pintu masuk mobil dan seorang lelaki paru baya memakai pakaian serba hitam keluar dari mobil dengan membawa payung. Kini dua siswi itu melihat bibi mirna dan lelaki paru baya saling berdiskusi dibawah teduhan payung . Diskusi mereka menuai hasil, Bibi Mirna memberikan map arsip data pada lelaki paru baya itu.

Ketika map arsip itu sudah ditangan lelaki paru baya itu, tiba-tiba lampu diarea sekolahan berkedip mati hidup-mati hidup seperti tak rela map arsip itu ditangan mereka. Tak hanya itu kejadian tak masuk akal terjadi, kini suara angin mulai nyaring berkobar, hujan juga tampak semakin deras. Terlihat Bibi Mirna dan lelaki parubaya masuk kemobil untuk lekas pergi meninggalkan area sekolahan.

Dua siswi itu basah kuyup saat melihat adegan itu, kini mereka melihat kepergian dua orang yang membuat mereka penasaran. Dua siswi itu tetap melihat mobil sedan itu sampai melaju dan akan keluar.

Disisi lain, Bibi Mirna dan lelaki paru baya sedang asyik berbincang-bincang didalam mobil dengan topik keberhasilan atas mengambil data arsip penting. Bibi Mirna dan pria parubaya kini tak sadar bahwa bahaya mengintai mereka, benar-benar mengintai mereka. Diluar mereka memang sangat bahagia atas keberhasilannya, namun tidak didalam hatinya yang diliputi oleh rasa penuh ketakutan.

Dua siswi yang berada ditembok sekolah dekat gerbang, terlihat masih melihat mobil sedan itu yang mulai melaju keluar dari gerbang masuk sekolah. Adegan inilah yang paling tak terduga oleh dua siswi itu. Mobil sedan hitam itu melaju dijalan dan sesosok hantu wanita berpakaian putih mengadang didepan kacamobil, dengan rasa penglihatan yang tak bisa dipercaya. Mobil itu akhirnya oleng dan teriakan mulai mengema didalam mobil. Hingga pada akhirnya kejadian naas terjadi, mobil itu menabrak Truk yang melaju berlawanan arah dengan kecepatan tinggi. Breesss, itulah suara yang didengar oleh dua siswi yang ketakutan, mata mereka menjadi saksi penglihatan mobil sedan hitam menabrak truk hingga hancur lebur.

Momentum penglihatan_

Dua gadis itu bermuka gelisah, mereka berdua saling menoleh, saling menatap satu sama lain agar ada keputusan untuk mencari map arsip yang dilihatnya tadi. Keputusan sudah diambil, akhirnya keduanya memberanikan diri melangkah maju menuju kearah mobil yang hancur bersama truk, serpihan kaca terlihat berserakan diarea jalan. Inilah kesempatan untuk mencari Map itu sebelum orang-orang berkerumun datang kemari dan polisi mengusut kejadian ini. Dengan kekuatan keberanian, Rosa dan temannya kini mencari map itu diarea mobil sedan hitam yang terlihat hancur. Disela pencarian, teman Rosa melihat mayat perempuan itu berwajah hancur, dan Rosa juga melihat mayat dua lelaki yang sangat tak lazim. Namun mereka berdua tetap berusaha berani untuk terus mencari Map itu sampai dapat.

Beberapa menit telah berlalu, akhirnya map itu ditemukan oleh Rosa, kini mereka berdua lekas meninggalkan area kecelakaan itu sebelum polisi dan warga datang mengerumuni. Mereka berhasil mendapatkan map itu dengan rasa penasaran untuk dilihatnya.

Map berisi arsip data Ratna sudah berada ditangan Rosa. Rosa begitu bahagia, rencannya kini berhasil karena kuntilanak itu. []

Dera 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang