#16 Tragedi

4.3K 293 4
                                    

Rumah itu besar, berwarna Krim dan bergaya dinamis, arsitekturnya ala eropa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah itu besar, berwarna Krim dan bergaya dinamis, arsitekturnya ala eropa. Sore ini, mobil baru saja sampai didepan perumahan itu, saat mobil sudah berhenti dihalaman rumah, nampak seorang gadis berambut panjang keluar dari mobil. Ia nampak anggun dengan balutan baju hitam, lalu ia berjalan memasuki rumah itu.

Gadis itu sudah masuk kedalam rumah, diruang tamu ia disambut seorang pria dewasa, pria itu berdiri disamping tempat duduk, lalu pria itu menyuruh Gadis itu duduk. Gadis itu lalu duduk dengan tenang dan si pria dewasa itu berkata.

"Tunggu sebentar, aku akan panggilkan Mirna" ucap pria itu dengan nada ramah, lalu ia beranjak pergi ke sebuah kamar.
Sembari menunggu, gadis yang bernama rosa itu terdiam memikirkan suatu hal. Beberapa detik menunggu, akhirnya datanglah Bibi Mirna yang memakai baju super mewah, balutan busana berwarna coklat dan perhiasan mencolok dengan rambut blondenya. Bibi mirna lalu duduk dihadapan Risa dan berkata.

"Selamat datang dirumah sederhana ini Rosa. Ternyata kau mau datang atas undanganku" ungkap bibi mirna dengan senyuman.

"Sebenarnya ada apa bibi mengundangku kemari" tanya Rosa dengan muka sungut.

"Kamu masih ingat kegagalanmu. Aku dengar kabar dari rumah sakit bahwa Ratna sudah siuman dari komanya. Bukankah itu adalah berita buruk. Kau masih ingat perjanjian kita saat Ratna kritis, setelah aku mendapatkan serum darah itu dan kau akan membunuhnya dengan cairan racun mematikan ke dalam inpus. Tapi nyatanya kau tak melakukannya. Kau ingkar janji nak" Senyum bibi mirna.

"Aku sudah mencoba melakukannya, namun ada hal yang mengacakannya. Aku selalu dihantui sang pendamping Ratna" ungkap Rosa.

"Siapa pendamping Ratna" Tanya Bibi Mirna dengan heran.

"Kuntilanak" Jawab Rosa.

Bibi Mirna tertawa terbahak-bahak. Kemudian disusul Pria dewasa yang berdiri disamping bibinya. Dan bibi lalu menjawab perkataan yang konyol dari Rosa.

"Kau percaya hal seperti itu. Rosa, aku tidak percaya hal seperti itu, rasanya tak masuk akal. Baiklah begini saja, aku punya sebuah rencana untuk kita berdua"

"Maksudmu, kira kolaborasi" Rosa mengkerutkan kening dengan tatapan tak yakin.

"Ya. Rencanaku ini akan berhasil. Aku ingin besok malam kamu mengambil sebuah data arsip Ratna di sekolahannya. Ada kabar dari pamanmu yang mengatakan bahwa sebuah surat penting ada di dalam arsip data itu. Aku harap kau bersedia menjalankannya" ungkap kesepakatan Bibi Mirna pada Rosa.

"Tidak. Saya tidak mau. Anda begitu licik dan ingin menang sendiri" Ucap Rosa dengan sinis.

"Hmmm. Jadi kau." Sebelum Bibi mirna menjawannya, Rosa memotong perkataannya dengan tegas.

Dera 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang