#7 Step 3

4.7K 396 14
                                    

Kesunyian yang selalu bergemelut dipikiran penuh kegelapan, risalah risau menyumbat hati Ratna dan jiwanya yang merasakan kelam hingga saat ini belum jua sembuh. Rasa enyah ingin pergi serasa berat, berat karena harapan masih kokoh menyentuh kerasnya dinding dihati gelap ini. Teriakan hati yang selalu berucap nama "Dera, dera, dera" tak didengar oleh mata batin Dera. Semua usaha untuk berinteraksi dipikiran tak menuai hasil, yang ada kini semakin terpuruk dalam koma yang tak tahu pasti kapan sembuhnya. Deraian demi deraian menyusut relung hati menggelora disekitar ruangan kamar inap Ratna. kamar inap ratna yang selalu mencurahkan rasa sunyi, sepi dan berbau rasa kepedihan dikegelapan.

Tidak ada yang tahu, masih tidak ada yang tahu bahwa Ratna tersesat jiwanya sendiri dikegelapan pikirannya sendiri. Dia kini masih menunggu, menunggu keajaiban tuhan yang selalu dipupuk dalam hati.

Disela Jiwa pikiran ratna tersesat dalam kegelapan. Dera dan rombongan sampai diruang inap Ratna. Suster membuka pintu dan lekas dera berserta rombongan masuk dengan memakai pakaian hijau yang disediakan suster. Disaat masuk, dera merasakan sedih dan menyesal, karena dirinya berpisah dengan Ratna. Sungguh bodoh telah teledor atas musibah ini. Dera, dokter tristan, dan rosa berserta suster mendekati Ratna yang berbaring tak berdaya, disitutah Dera memegang tangan sahabatnya dengan tulus, lalu Dera meneteskan air mata, begitupun dengan Rosa juga meneteskan air mata kesedihan yang mendalam atas musibah yang dialami oleh kakaknya.

"Sebaiknya kalian mendoakan ratna agar cepat sembuh." Ucap suster dihadapan Dera.

"Ia sus, tapi apakah ada harapan koma yang diderita Ratna bisa pulih" tanya Dera pada suster.

"Kami manusia hanya sebagai perantara penyembuhan, kami segenap rumah sakit akan berusaha semampu kami untuk menyembuhkan Ratna, didiluar expansi kami hanya pasrah pada yang maha kuasa. Kalian yakinlah bahwa Ratna adalah wanita kuat." Ungkap Suster yang sibuk meraba tubuh Ratna.

Dera menatap kearah suster sejenak, lalu menoleh kearah Ratna yang bermuka pucat lasih, Dera lalu mendesah kecil.

"Kalian sudah melihat kondisi Ratna, jam besuk kalian sudah habis. Sebaiknya kalian pulang kerumah masing-masing untuk istirahat. Dan kalian bisa kembali membesuk Ratna besok pagi" ungkap suster.

"Baiklah suster. Kami mohon, tolong rawat Ratna dengan sepenuh hati" ungkap Dera pada suster.

Suster yang tadinya sibuk memeriksa Ratna, kini menoleh kearah Dera dan hanya tersenyum tanda mengiyakan atas amanah yang diberikan Dera padanya. Suster itu lalu berkata.

"Kalian tak usah cemas" Suster tersenyum lagi.

Dera, dokter tristan dan Rosa memutuskan untuk pulang kerumah. Merekapun melangkahkan kaki keluar dari kamar inap Ratna.

Disaat Dera, dokter tristan dan Rosa sudah pergi meninggalkan kamar inap Ratna, kini dikamar inap Ratna hanya ada suster yang masih sibuk mengecek keseluruhan tubuh Ratna. Saat sedang sibuk mengecek, suster dikagetkan dengan sebuah bayangan yang lewat dibelakang punggungnya, sontak suster menoleh kearah belakang. Ketika menoleh kebelakang, terlihat tak ada siapapun. Suster lalu kembali mengecek Ratna, beberapa detik telah berlalu kejadian itu terulang kembali dengan lewatnya bayangan secepat kilat warna putih dibelakang punggungnya. Suster yang menoleh kearah belakang mulai menatap sekitar lekat-lekar. Tidak ada seorangpun, rasa merinding membuat bulu kuduk berdiri. Tanpa aba-aba ketika pengecekan selesai, suster lekas berlari cepat keluar dari kamar inap Ratna, dan lekas berlari menjauhi area kamar ratna.

*****

"Aku merasa ada sesuatu yang aneh pada ratna" ungkap Dera yang duduk bersebelahan dengan Rosa. Rosa dan Dera duduk dibangku belakang.

"Aku juga merasakan keanehan pada Kak Ratna." Sahut Rosa.

Dokter Tristan yang mendengar hal itu hanya diam saja.

"Mungkin keanehan ini semacam teka-teki yang harus kita buka" ungkap dera dengan berandai-andai.

"Dan teka-teki itu berupa kunci untuk mengenal sosok kakakku yang tersembunyi. Ya maksud dari semua ini adalah pesan untuk kita" Rosa menatap nanar wajah Dera atas tebakannya.

"Kita harus mencari tahu jati diri Ratna dan membuka teka-teki" ucap Dera.

Rosa menatap penuh semangat untuk bersama-sama membuka jati diri kakaknya. Begitupun dengan Dera dan Dokter Tristan.

Mobil yang disetir oleh Dokter Tristan mulai melaju cepat membelah jalanan panjang. Mereka kini menemukan misi selanjutnya.[]
 

Dera 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang