#4 Out Area

5.1K 311 20
                                    

"Sampai kapan kita akan bertahan ditengah badai exstrem ini" Ucap Dokter Tristan sambil berjalan mengikuti Dera yang berada didepan, dan ia berada disisi dekat Rosa.

"Sabarlah Dok, pasti Tuhan akan menolong kita keluar dari badai kegelapan ini. Kau harus ingat tujuan kita melewati badai ini untuk mengejar Ratna." Ucap Dera dengan nada keras ditengah badai agar ucapannya didengar oleh Dokter Tristan dan Rosa.
Disaat mereka bertiga merasa lelah, capek dan hati terdera ketakutan. Saat itulah harapan datang dengan penuh suka cita. Terlihat mobil yang tak terlihat dipelupuk mata akibat derasnya hujan, mulai datang menghampiri mereka bertiga dan mulai menepi kearah mereka. Dera yang melihat mobil yang mendekatinya.

"Percayalah, Tuhan selalu memberi harapan" ungkap dirinya yang mulai menghentikan langkahan kaki, kini Dera tertegun diam menatap kearah mobil yang mulai mendekatinya.

"Lihatlah ada mobil yang mendekati kita" ucap Dera dengan tatapan yang masih menatap mobil.

Dokter Tristan dan Rosa yang berada dibelakang Dera mulai melihat kearah Dera menatap mobil. Dan benar saja mobil itu sudah hampir sampai tepat dihadapan mata.

Ketik mobil itu sampai dihadapan mereka bertiga. Mobil itu berderik dengan rem cakram, suaranya nyaring dan berhentinya membuat nafas makin tak karuan. Dera yang baru disuguhkan oleh mobil ditengah badai, ia hanya diam menatap lekat-lekat. Nampaknya mobil yang bisa dibilang truk pengangkut barang itu mulai terbuka jendelnya.

Saat Dera, Dokter Tristan dan Rosa melihat jendela mobil yang terbuka, sang sopir berkata keras pada mereka berdua.

"Hi, kalian sedang apa berjalan ditengah badai" ungkap sang sopir lelaki itu, mata sang sopir  menatap ketiga manusia itu.
"Kami dalam perjalanan melewati badai kegelapan ini." jawab Dera dengan rasa mulai kedinginan.

"Pasti kalian butuh bantuan kami, naiklah mobil dan saya akan mengantarkan ketempat tujuan kalian" Ucap sang sopir pada Dera.

"Benarkah anda mau menolong kami" Tanya Dera yang masih ragu atas pertolongan dari sang sopir.

"Ya masuklah" jawab sang sopir yang membuat Dera yakin.

Dokter Tristan dan Rosa hanya mendengar perckapan Dera dan Sang Sopir dengan seksama. Mereka setuju saja jika Dera setuju menerima pertolongan sang sopir.

"Ya kami akan masuk, terimakasih atas pertolongan anda pak. Ayo dok, rosa kita masuk kemobil"

Dera, Dokter Tristan dan Rosa lekas melaju masuk kedalam mobil yang terasa sempit untuk disinggahi lima orang.

Dera dan yang lainnya sudah masuk mobil, sang sopir lekas melajukan mobil untuk segera melaju melawan badai yang semakin lebat. Didalam mobil teman sang sopir yang berada disamping sang sopir melihat kearah Dera, Dokter Tristan dan Rosa. Nampaknya penglihatan teman sopir ini akan menuai sebuah pertanyaan.

"Sepertinya kalian bukan orang sini, kalian berasal dari mana?"

"Kami dari kota, disini kami sedang mengejar teman kami yang dibawa ambulan" Jawab Dera.

"Oh. Tapi kenapa anda sepertinya merasa kecapean" Tanya teman sopir untuk kedua kalinya.

"Karena dalam perjalanan kami menuai banyak ujian, contohnya mobil yang kami tumpangi mengalami kecelakaan, Saya sendiri melihat kuntilanak berusaha mengsugesti kami agar kami tak bisa konsentrasi" Ungkap Dera.

"Kami juga mengalami keanehan, ketika kami berjalan menyusuri jalanan ini, tiba-tiba saja badai kegelapan ini dadatang menghujam kami" Saut Dokter Tristan.
"Hal yang kalian alami adalah nentuah atau yang disebut dengan kesialan buatan dari sang setan yang mengelabui. Tenanglah, kalian sudah aman berada bersama kami" teman sopir tersenyum saat sudah berkata hal itu.

"Kalian istirahatlah. Roni, buatkan teh hangat untuk mereka" ucap sang sopir yang matanya terus fokus melihat kearah depan, serta tetap menyetir dengan lihainya.

"Baiklah" Jawab Roni teman sang sopir.

Roni membuatkan tiga teh hangat didalam cangkir, lalu ia memberikan teh hangat itu pada Dera, Dokter Tristan dan rosa. Setelah mereka bertiga sudah mendapatkan secangkir teh hangat, mereka meminumnya bersama-sama.

Disaat minum teh bersama didalam mobil yang melaju dibadai kegelapan, mereka semua berusaha tetap tenang dan fokus untuk tetap yakin bisa keluar dari badai kegelapan itu. Disela-sela perjalanan, sang sopir bertanya pada Dera perihal tersesat didalam badai.

Dera yang dilempar pertanyaan itu lekas menjawabnya panjang lebar.

Disaat perbincangan yang asyik membuat suasana hangat didalam mobil, saat itulah mereka semua keluar dari badai kegelapan yang mengerikan itu. Kini mobil yang melaju perlahan sudah menembus tembok badai dan keluar dengan selamat.

Out Area (Keluar dari area badai kegelapan).[]

Dera 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang