Chapter 19

258 10 1
                                    

Andy menghela nafas dengan berat saat mendengar dari informannya bahwa kini Mike dan Selena telah sampai di London mencari mereka. Andy tak menyangka dengan kenyataan masa lalu Carmen yang begitu gelap bagi hampir semua orang. Tapi entah kenapa kenyataan itu seakan tak berarti bagi lelaki bernama Mike itu. Dia masih saja berusaha mengejar Carmennya. Tapi bukan itu masalahnya sekarang. Andy memiliki masalah lain. Yaitu sebuah perjanjian dengan mantan bossnya. Apabila Mike dan Carmen bertemu kembali otomatis perjanjian yang dia buat dengan Carlos buyar. Dia berjanji membawa Carmen menjauh dari Mike. Sebuah perjanjian yang tak bisa ia tolak dengan mantan bossnya itu.

Oppa, kita akan kemana lagi? " suara letih Carmen menginterupsi lamunan Andy. Carmen sebenarnya tak ingin pergi karena kondisinya yang drop. Andy pun mengerti. Tapi bila mereka tetap disini. Segala rencana Andy akan berantakan dan gagal.

"Sebentar, tunggu disini. Beberapa menit lagi aku kembali" Andy tampak pergi berlalu meninggalkan Carmen disini. Di apartementnya. Carmen tak habis pikir dengan jalan pikiran Andy. Dia merasa lelaki itu menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi kini pikirannya kacau dan letih. Jadi Carmen memutuskan tak menaruh curiga pada Andy. Toh oppanya itu tak mungkin akan mencelakainya.

"Ayo Carmen kita segera pergi dari sini. Aku sudah menyiapkan tiket kita ke Italy"

"Apa??" Carmen tampak kaget. Kenapa harus Italy. Dan kenapa harus Napoli. Kota itu adalah kota kenangan yang pernah ia kunjungi dengan Mike dulu.

"Aku tunggu kau di luar. Sepuluh menit lagi kuharap kau sudah siap"

"Oppa. Bisakah kita pergi ke tempat lain?" tanya Carmen sambil memohon.

"Kau tak suka ke Napoli?" Andy melihat Carmen seolah tak ingin mendengar alasan lagi.

"Aku suka Italy. Tapi aku mohon jangan kota Napoli" Wajah Carmen tampak terlihat sedih. Andy tak tega melihatnya. Tapi ada sesuatu yang harus ia lakukan disana.

"Aku janji kita tak akan lama" jawab Andy tegas.

"Oppa aku tak mau ikut. Maafkan aku. Biarkan aku disini" ucap Carmen terisak perlahan. Entah bagaimana matanya kini mulai tergenang oleh air mata. Hatinya begitu sesak dan penuh. Entah kenapa ia jadi sensitif begini. Entah karena Napoli atau memang ia tak ingin pergi. Hatinya kacau hari ini. Sebenarnya kacau sejak terakhir ia pergi meninggalkan Mike. Mengingat wajah Mike membuatnya kembali menangis.

"Carmen. ." Andy menatap Carmen seolah memohon.

"Maafkan aku oppa. Beri aku waktu" ucap Carmen pilu kemudian menutup pintu kamarnya. Tangisnya pecah saat menutup pintu kamar itu. Air matanya jatuh tak tertahan. Hatinya sangat sakit saat ini. Entah sedalam apa kenangan Mike di pikiran dan hatinya kini. Wajah,senyum,bahkan harum tubuh Mike. Seolah terasa menyakitkan bila diingat. Carmen begitu merindukannya. Tapi Carmen tak berhak merasakan rindu ini. Mike tak tak pantas untuk dirinya yang begitu jahat. Carmen mengutuk dirinya sendiri. Tapi dia tak bisa mengingkari perasaanya yang begitu dalam pada Mike. Carmen tak menyangka sungguh sesakit ini mengingat semua kenangan bersama Mike. Seolah terasa baru kemarin kenangan itu begitu indah. Dan tiba-tiba kini menghilang dipaksa dan di renggut begitu saja. Hatinya begitu sesak. Tapi Carmen sadar bahwa memang ini jalan yang terbaik untuk mereka berdua. Carmen merasa bahwa dirinya,masa lalunya yang begitu gelap, membuatnya merasa bahwa memang dirinya tak pantas untuk Mike.

Andy dapat mendengar suara tangisan Carmen. Dia menutup matanya. Hatinya ikut sakit saat mendengar tangisan Carmen yang begitu menyayat hati.

Sebegitu besarnya engkau mencintai Mike, CarmenTak berartikah aku disisimu selama ini?  Batin Andy tersiksa. Hatinya hancur karena telah membuat wanita yang dicintainya itu menangis akibat dirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Sexy BodyguardWhere stories live. Discover now