Chapter 3

7.4K 333 10
                                    

14 September 2015

-----------------------------------------

Napoli, Italy

Carmen menginjakkan kakinya di lapangan landas bersama Mike. Tak jauh dari sana anak buah Raul menghampiri mereka.

"Mr. Vollando. Saya Tobias pegawai Mr. Gustav yang bertangung jawab mengantar anda. " ucap Tobias memperkenalkan diri.

"Hi Tobias" jawab Mike

"Saya rasa bos saya menyuruh anda hadir sendirian kemari" ucap Tobias melirik Carmen.

"Oh,ini Carmen assistantku. Dia jadi tanggung jawabku. Aku janji dia tak merepotkan" ucap Mike tersenyum.

"Bukan karena itu Sir. Tapi anda sudah berjanji. Aku rasa Mr. Gustav tak akan suka dengan ini" ucap Tobias tak suka.

"Aku rasa Mr. Gustav tak akan keberatan. Anda yang terlalu berlebihan Tobias. Aku hanya assistant Mr. Vollando kenapa harus takut?" Tanya Carmen tajam. Tobias menatap Carmen dengan pandangan tak suka. Carmen mengabaikan tatapan Tobias.

"Aku rasa kita harus pergi. Perjanjiannya sebentar lagi"

Tobias akhirnya mengantar mereka menuju Mobil. Carmen sedikit curiga banyak pengawalan di dekat mobil yang mereka siapkan. Mobil audi hitam menanti mereka. Tobias membukakan pintu untuk Carmen. Mike pun masuk duduk di sebelah Carmen. Tobias di depan bersama supir. Dibelakang mereka terdapat dua mobil berisi bodyguard. Mike melirik Carmen merasa tak tenang. Dia memegang tangan Carmen karena merasa sedikit tegang. Carmen hanya diam mencoba tenang. Perjalanan mereka sekitar satu jam untuk sampai ke tempat pertemuan. Tempat pertemuan adalah rumah Raul, yang baru mereka ketahui sekarang. Rumah dengan pagar tembok besar dengan ujung ujung runcing. Terdapat pos penjaga di depan kanan dan kiri pintu gerbang. Tobias membuka jendela mobil dan berbicara pada penjaga. Tak lama kemudian gerbang hitam terbuka. Halaman luas dengan banyak pohon di kanan kiri sebelum menuju rumah. Carmen sedikit melirik terdapat cctv tadi saat di depan gerbang.

Benar-benar rumah dengan penjagaan ketat batin Carmen.

Tak berapa lama terlihat rumah sangat besar namun suram dengan dominasi warna abu-abu gelap. Hanya terlihat beberapa jendela kotak-kotak kecil seperti sebuah penjara di Italy. Mobil pun berhenti tepat di depan rumah dengan patung iblis yang jongkok dengan taring yang terdapat di mulutnya dan ada di kanan dan kiri pintu. Carmen melihat ada cctv lagi dan juga dua penjaga di depan pintu. Tobias dan sopir membuka pintu untuk Carmen dan Mike. Carmen melihat ekspresi Mike yang sedikit curiga dan kawatir. Carmen juga seperti itu kini. Tapi dia diam dan tak akan menunjukkan ekspresi apapun. Dia akan terlihat lemah. Jadi kini dia hanya diam. Sebelum masuk penjaga menggeledah Mike. Mike sedikit marah namun Carmen menenangkannya. Carmen pun ingin di geledah tapi Mike menepis tangan pengawal.

"Jangan sentuh dia" ucap Mike marah dan menunjuk jari telunjuknya pada mereka.

"Ini sudah jadi aturan kalau ingin masuk Sir" ucap Tobias tegas.

Mike menggeram dan ingin marah tapi Carmen memegang pundak Mike menahannya.

"Tak apa Mike" ucap Carmen mengedipkan sebelah matanya. Carmen mulai membuka tasnya dan di jatuhkan barang-barang di lantai. Kemudian Carmen membuka sanggulnya hingga rambut hitamnya jatuh terurai. Carmen tersenyum kemudian mulai membuka blazer hitamnya. Sehingga terlihat gaun seksi tanpa lengan yang sangat pas membentuk tubuh Carmen. Para pengawal dan Tobias terlihat terpesona oleh kecantikan wanita di depannya kini. Mike terlihat marah oleh ulah Carmen.

"See? Apa perlu penggeledahan lagi?" Tanya Carmen menantang. Sedikit lirikan dan senyum Carmen yang mempesona.

"Tak perlu Nona. Maafkan saya" ucap Tobias terpesona. Carmen memakai kembali blazernya.

My Sexy BodyguardWhere stories live. Discover now