Chapter 18

4K 165 30
                                    

"Lepaskan aku oppa" teriak Carmen dari tadi. Mungkin ini memang jalan terbaik meninggalkan Mike. Tapi entah kenapa hatinya menolak untuk meninggalkan Mike seperti ini.

"Ada apa Carmen? " Carmen menatap pantai terakhir menuju kapal yang akan mereka bawa. Pulau pribadi milik Mike yang penuh kenangan. Carmen masih ingat saat-saat tadi Mike dan dirinya bermesraan bersama. Kenangan yang seolah kini di rampas begitu saja darinya karena ucapan Selena yang menyakitkan. Walau kenyataan berkata, ucapan Selena adalah kebenaran yang tak mungkin Carmen tepis begitu saja.

"Apa lagi yang kau harapkan Carmen??" ucap Andy dengan kesal.

"Mereka tau sekarang kalau kita seorang pembunuh!" Carmen memejamkan matanya mendengar perkataan Andy yang menyakitkan.

"Jangan berharap terlalu banyak pada orang lain Carmen"ucap Andy mulai lembut, meraih tangan Carmen dan menggenggamnya.

"Lihat aku Carmen" Manik mata mereka bertemu. Air mata Carmen menggenang di pelupuk matanya.

"Dari dulu kita hidup sendiri dan berjuang sendiri. Jangan berharap belas kasihan orang lain. Mereka tak akan pernah mempercayaimu. Apa pun yang kita lakukan tak berarti untuk mereka. Kita hanya bekerja. Jangan bawa perasaanmu di dalamnya. Ini akibatnya"

"Oppa" setetes air mata Carmen jatuh. Andy memeluknya dan menenangkannya.

"Tenanglah semua akan baik-baik saja. Ini jalan yang terbaik untuk kita berdua. Jauh dari mereka"

Carmen menutup mata merasakan sesak di dadanya. Andy membawa Carmen ke kapal dan mulai berlayar meninggalkan pulau.

"Kita akan kemana oppa?"

"Tak tahu" Andy terlihat berpikir sejenak kemudian menjawab.

"Yang pasti jauh dari mereka berdua"

***

"Michael berhentilah mondar mandir seperti itu!" teriak Selena pada Mike kakaknya yang sedari tadi tampak bingung saat Carmen pergi. Begitu pun juga Andy ternyata ikut menghilang bersama Carmen. Sepertinya begitu. Itu yang dipikirkan Selena saat ini. Jelas pikirannya sangat tepat mengingat tulisan -tulisan Andy yang mendeskripsikan Carmen. Lelaki itu jatuh cinta pada Carmen. Tentu saja Andy lebih memilih pergi mengikuti Carmen.

Sebernarnya Selena menyesal karena mengucapkan kata itu pada Carmen. Dia tak ingin Andy ikut pergi juga seperti ini. Dia melampiaskan kekesalannya mengetahui fakta mengenai Andy dan Carmen. Mereka mungkin pembunuh. Tapi selama ini Carmen tak terlihat seperti seorang pembunuh yang akan menyakitinya. Seharusnya Selena takut dan menjauh. Tapi dia malah merasa sedih saat tahu Carmen pergi menghilang. Dan kenyataan mereka pembunuh bukan hal yang paling pahit tapi adalah mengetahui Andy menyukai Carmen sejak lama. Mereka kenal lama dan malah tumbuh di lingkungan mengerikan yang sama. Andai saja Selena lebih mengendalikan emosinya pasti tak akan begini.

"Mike, tenanglah pengawal kita pasti menemukan mereka" ucap Selena kini lebih lembut dari sebelumnya.

"Aku tidak akan pernah tenang sebelum melihat Carmen! Ini salahmu karena mengucapkan kata bodoh itu!" ucap Mike murka.

"Tapi itu kenyataan Mike!" Selena makin geram saat Mike makin menyalahkannya.

"Terserah apa katamu. Kau keterlaluan Selena! " ucap Mike kemudian keluar dan pergi meninggalkan Selena sendiri.

Selena menitikkan airmata murutuki kesalahannya. Mungkin seharusnya dia tak bertindak seperti ini. Toh itu masa lalu mereka. Carmen sudah 5 tahun ini mejaganya dengan aman. Kenapa hanya karena cinta butanya pada Andy dia harus melukai perasaan semua orang. Melukai Mike dan Carmen yang mungkin kini tak akan memaafkannya. Sudah berapa kali Carmen mempertaruhkan jiwa dan waktunya untuk Selena.

My Sexy BodyguardWhere stories live. Discover now