Untung, saat itu ia menggunakan seatbelt, kalau tidak... Wassalam.

Ia memainkan ponselnya sambil menggunakan earphone yang terpasang di telinganya. Menghiraukan obrolan antara Milo dan Bundanya. Sambil men-scrolling sosial medianya, tiba-tiba ia menjerit, yang membuat Annabeth berhenti mendadak.

"YA ALLAH COBAAN APA LAGI INI?" tanyanya sambil memegang dadanya.

"Kenapa sih, Oliv?! Liat tuh Milo jadi berhentiin Annabeth gara-gara kamu!" ucap Bundanya kesal karena Olivia tiba-tiba menjerit.

Disamping itu, Olivia hanya merengek layaknya bayi sambil tiduran di kursi belakang. Milo hanya menatapnya sekilas dan menjalankan Annabeth kembali.

"Nih liat, Bun! Harry dating sama Kendall! Suami Oliv di masa depan di rebut sama cewek lain!" ucapnya dengan lemas dan menenggelamkan kepalanya dikursi. Sebodo amat, kalau wajahnya terkena debu atau kuman yang menempel pada kursi.

Olivia tidak peduli.

Yang terpenting sekarang adalah suami impian nya direbut.

Olivia kesal.

Lalu, terdapat sebuah notifikasi dari instagram Harry, dan ia memposting sebuah foto. Foto itu berefek hitam putih, didalamnya ada hanya Harry dan Kendall yang sedang bertatap-tatapan bagaikan orang yang jatuh cinta.

Olivia hanya ingin pulang saja melihatnya. Ada rasa sesak di dalam dadanya.

Kalau dengan Oliver ia terkena dreamzoned, namun, dengan Harry lain lagi, ia terkena yang namanya fanzoned.

Rasanya fanzone dengan dreamzone itu sama. Sama-sama menyakitkan.

Pokoknya yang berhubungan dengan kata zone dibelakangnya, pasti menyakitkan.

"Bun, Oliv mau pulang," ucapnya dengan nada murung.

"Apaan sih, kamu Liv, udah setengah jalan masa pulang. Lagian juga ya, mana mungkin si Heri jodoh kamu, inget, kamu disini cuma fans, bukan siapa-siapanya, jadi terserah dia dong mau punya pacar apa enggak, kenapa kamu yang ngurusin?"

Inget kamu disini cuma fans, bukan siapa-siapanya.

Perkataan Bundanya sangatlah dalam.

Dan itu sanggup membuat wajah Olivia semakin cemberut.

Bisa dibilang, perkataan Bundanya sangatlah benar, karena Olivia hanyalah salah satu fans dari beribu-ribu orang atau bahkan berjuta-juta orang yang mengangumi idolanya di seluruh dunia. Tapi, tetap saja, disaat salah satu idola kalian berpacaran dengan orang lain, disitulah pertahanan kalian runtuh.

Karena kalian sudah berimajinasi terlalu tinggi untuk menjadi salah satu pacar atau istri idola kalian.

Annabeth berhenti disebuah gedung, entah gedung apa namanya, tapi dari luar saja banyak sekali mobil-mobil yang terparkir diluar.

Milo turun dari mobil, begitupun Dinda dan Olivia, perempuan itu hanya cemberut  sedari tadi. Tersenyum pun tidak.

Mereka memasuki gedung itu. Di dalam gedung banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang, ada yang berbincang-bincang, makan-makan, dan masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan oleh para undangan.

Sedangkan Olivia disini bagaikan orang asing, yang tidak mengenali siapa-siapa, hanya mengenal Milo dan Bundanya.

"Ayo kita kesana," ucap Bundanya menunjuk kearah jam dua, yang terdapat sepasang suami istri yang melangsungkan pernikahannya.

Meet In the Real LifeWhere stories live. Discover now