"Kau sukses, istrimu sangat cantik dan aku rasa sebentar lagi kalian akan dihadiahi bayi yang lucu. Sedangkan aku,"

Lilian tertawa pelan. "Aku rasa kau hanya terlalu pemilih, Park Chanyeol. Siapa yang tidak mau dengan pengusaha sukses sepertimu."

"Yah, itu benar. Kalau kau mau, malam ini pun kau bisa mendapatkan calon istri." Sehun menambahkan, lalu mereka semua tertawa, termasuk Jongin.

"Aku setuju." timpal Jongin.

"Sebenarnya aku sudah sangat ingin menikah, tapi aku takut, aku menghianati istriku setelah menikah, Oh Sehun."

Chanyeol menekan hampir semua kata-kata yang meluncur dari bibirnya, Sehun berdehem sebentar lalu tersenyum, dia mengusap jemari Lilian yang masih merangkul lengannya.

"Kenapa memikirkan hal seperti itu? Kalau kau mencintai istrimu, kau tidak akan menghianatinya." kata Lilian.

"Berarti kau tidak akan pernah menghianati istrimu, karena kau sangat mencintainya. Benar begitu, Oh Sehun?"

Sehun sedikit terkesiap, dia diam sebentar, balas melihat Chanyeol yang menatapnya kian tajam. Sehun tidak mengerti arah pembicaraan Chanyeol, tapi pria itu berhasil mengusiknya. Mereka tidak saling kenal secara pribadi, selama ini hubungan mereka hanya sebatas rekan bisnis. Ini kali pertama Sehun bicara hal semacam ini dengan Chanyeol, biasanya mereka hanya membahas masalah pekerjaan atau harga saham perusahaan, sama seperti ketika Sehun berbincang dengan rekan bisnisnya yang lain.

Jongin yang merasa situasi jadi tidak nyaman angkat bicara: "Hey, kenapa jadi membahas masalah seperti ini? Ya ampun, kita terlihat seperti sekumpulan wanita yang sedang bergosip."

Lilian tertawa tanpa bisa ditahan. "Yah, kau benar Jongin, hey, ayolah, kenapa membahas ini? Sehun sangat mencintaiku, kami berdua saling mencintai, jadi tenang saja, Park Chanyeol, suamiku ini tidak akan selingkuh di belakangku."

Lilian dan Jongin tertawa lagi, Sehun diam saja, dia masih memandangi Chanyeol yang kini sudah tersenyum tipis.

"Semoga saja, Lilian."

Chanyeol ikut tertawa bersama Jongin, dia menyambar satu gelas wine dari salah satu nampan pelayan lalu meminumnya hingga tandas. Malam semakin larut, pesta pun semakin meriah. Sehun dan Lilian sudah berlalu, menyapa tamu mereka yang lain. Jongin setia berdiri di sisi Chanyeol, dia memandangi Chanyeol lalu mengernyit, Jongin sadar dengan arah pandang Chanyeol saat ini, belum lagi dengan pilihan topik yang Chanyeol pilih saat berbincang dengan Sehun. Semuanya terasa aneh untuk Jongin. Selama ini yang dia tahu, Chanyeol terlalu malas membahas hal-hal tidak penting selain pekerjaan dan perkembangan perusahaan.

"Chanyeol, malam ini kau terlihat aneh."

Chanyeol diam saja, dia masih menatap Sehun dan Lilian yang terlihat sangat serasi, harmonis dan romantis. Chanyeol benar-benar muak.

"Apa kau baru saja ditolak Ryu Ji? Ah, gadis aneh itu membuatmu patah hati ya?"

Jongin cekikikan, Chanyeol melirik Jongin tajam, seketika dia teringat pada Jisoo yang terbaring lemah di rumahnya.

"Jangan banyak bertanya, Jongin, kau seperti perempuan. Kita pulang sekarang."

Chanyeol berbalik lalu tanpa kata tambahan dia melangkah keluar dari ballroom, meninggalkan Jongin yang sudah memaki dengan sumpah serapah di belakang sana.


~000~


Chanyeol memasuki rumah besarnya lalu bergegas menuju kamar tidur, di depan pintu Ruffier berdiri tenang seraya membungkuk hormat, dia mengatakan Jisoo sudah tertidur pulas di dalam kamar.

After TwilightWhere stories live. Discover now