11:: Sad

1.2K 72 8
                                    

Kini mereka berdua sedang didalam mobil untuk perjalanan pulang dari caffe tadi, Alvaro terus saja mengembangkan senyumnya sambil menyetir, Alana pun yang disampingnya hanya memandangnya aneh.

"Lo kenapa dah Al?"tanya Alana heran

Alvaro pun menoleh ke Alana yang berada disampingnya sambil tersenyum, "Kenapa apanya hm?"

"Dari tadi lo senyum senyum sendiri gitu kaya orang gila"ucap Alana sambil menggelengkan kepalanya

Alvaro pun masih terus tersenyum, dan mengatakan "karena gue seneng jalan jalan sama sahabat gue yang cantik ini"katanya sambil mencubit pipinya Alana dengan gemas

Pipi Alana pun bersemu merah karena perkataan Alvaro dan meringis kesakitan akibat cubitannya Alvaro "aww.. Kebiasaan ih sakit tau"

"Abisnya pipi lo enak sih rasanya mau gue makan hehe"

"Ih lo kira pipi gue apaan sih"

"Bakpao"ucap Alvaro sambil tertawa kecil.

"Ih jahat"kata Alana sambil mengerucutkan bibirnya

Dan Alvaro terus menjaili Alana sepanjang jalan, hingga mereka sudah tiba dirumah Alana.

"Mampir dulu yuk"tawar Alana

"Cie masih kangen ya sama cogan?"ucap Alvaro sambil merapikan jambulnya

"Ih kepedean lo"kata Alana sambil mencubit kecil pinggang Alvaro

"Iyaiyaaa ampun ih"ringis Alvaro kesakitan

Setelah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah Alana, mereka pun masuk. Dan saat berjalan keruang tamu tiba-tiba ada mamanya Alana yang sedang menonton TV, Alana pun hanya diam melihat mamanya, dan setelah itu mamanya menengok kearahnya dan disanalah Alana sedang berdiri menatapnya dengan tajam. Alvaro pun yang baru saja masuk dan melihat Alana berdiri sambil menatap mamanya, ia tahu betul apa yang dirasakan Alana. Alvaro pun langsung menarik Alana ke luar dan mamanya berniat untuk mengejarnya tetapi dengan cepat Alana melarangnya.

"Tetap berdiri di situ jangan ikutin aku, kalau mama melangkah satu langkah saja aku pergi dari sini"ucapnya tajam sambil mengeluarkan air matanya.

"Apa kamu tidak rindu pada mama lana?"tanya mamanya dengan tatap sedih.

"haha rindu? apa pantas aku merindukan orangtua yang tidak pernah memikirkan anaknya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya"jawab alana dengan lirih sambil menahan air matanya.

"maafkan mama lana,mama merindukanmu"

Alana tidak sanggup lagi menahan air matanya yang sudah ia tahan sejak tadi.Alana pergi keluar rumah,Alvaro yang melihat kejadian tersebut bingung harus melakukan apa akhirnya ia mengikuti Alana keluar rumah.

"Gue Juga Rindu dia al"ucap Alana Langsung memeluk Alvaro dan menangis sesegukkan.Alana tidak berani jujur kepada mamanya rasa kesalnya begitu dalam.

"Iyaiya gue tau apa yang lo rasain Na, cuma lo gak boleh egois"ucap Alvaro sambil mengeratkan pelukannya ke Alana

"Tapi gue gak bisa bilang kalau gue itu rindu juga sama dia, gue gengsi Al gue gengsi"ucapnya sesegukan

"Iya tapi lo gak boleh gitu, biar gimana pun dia mama lo Na"ucap Alvaro lembut sambil mengelus pundaknya Alana.

"Tapi dia gak pernah nganggep gue anaknya Al dia jahat"ucap Alana sambil memukul dada bidang milik Alvaro

Alvaro pun langsung menengkup wajah Alana, "Gue sakit kalau liat lo sedih kaya gini, udah ya berhenti nangisnya"

Alana pun mendengar perkataan Alvaro malah tambah menangis kencang, dan Alvaro kembali memeluknya lagi, dan membiarkan Alana menangis di dada bidang milik Alvaro. Dan setelah lama membiarkan Alana menangis Alvaro mengajaknya jalan-jalan.

Idiot StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang