Chapter 20: Treat

Start from the beginning
                                    

"Baiklah.." jawab Youngjae kemudian diam.

Jinyoung sengat sensitive hari ini. Well, mungkin karena gelar yang otomatis menempel padanya sekarang,.

Park Jinyoung a.k.a Virgin Jinyoung.

***

Mobil mewah itu sekarang terParkir di halaman sebuah café mewah yang terlihat asing bagi ketiganya kecuali Mark.

Im's café.

Dari namanya sudah bisa ditebak kalau ini adalah café milik keluarga Im, yang mempunyai satu pewaris tunggal yang tidak lain adalah im jaebum, teman mereka sendiri. Tapi tidak ada yang sadar dengan hal itu.

Jinyoung dan Youngjae keluar dari kedua sisi pintu yang berbeda, dan ketika Bambam akan membuka pintunya, tangannya di hentikan oleh Mark.

"Tunggu! Kau tunggu di sini," ucapnya lalu keluar dari mobil.

Bambam yang bingung hanya diam menurut.

Mark berjalan memutari mobil dan kemudian membuka pintu untuk Bambam dari luar.

"Silahkan bamie~ kau boleh keluar sekarang," ucapnya romantis.

Dan lagi, aksi sederhana Mark itu sukses membuat wajah Bambam kembali memerah.

"Bisakah kau hentikan sikap berlebihanmu itu Mark? dia bukan anak kecil lagi," ucap Jinyoung masih kesal.

"Ya, nyoung-ah apa yang salah denganmu? Biarkan saja mereka seperti itu, lagi pula mereka sudah resmi berpacaran kan? Jadi apa yang salah?" respon Youngjae.

Jinyoung terdiam.

Youngjae benar, tidak ada yang salah dengan mereka. yang salah di sini adalah dirinya sendiri, karena masih belum bisa menerima kenyataan kalau hanya dia yang masih virgin. Alasan yang tidak masuk akal.

"Hei, sudahlah, kalian ingin terus berdebat di sini? Apa kalian tidak lapar?" interupsi Mark.

Dengan raut muka kesal, Jinyoung kemudian mendahului mereka masuk ke dalam café itu.

Mereka memilih sebuah tempat di sudut ruangan yang berbatasan langsung dengan jendela kaca besar di sampingnya, menampilkan pemandangan langsung ke jalan kota.

Masih awkward.

Sampai akhirnya seorang pria tua menghampiri dan memecah keheningan mereka.

"Hai, Mark! apa kabarmu? Sedang apa kau di sini? Ini, teman-temanmu," ucap laki-laki itu menyentuh bahu Mark pelan.

Refleks Mark langsung berdiri dan memberi salam hormat pada pria tua itu, diikuti yang lainnya.

"Ah, ne ahjussi, kabarku baik-baik saja. Ya ini teman-temanku," jawab Mark menunjuk kedua orang di hadapannya.

"Dan yang ini adalah pacarku," lanjut Mark menggenggam tangan Bambam.

Ahjussi itu tersenyum.

"Kami akan menikmati makan siang di sini ahjussi, juga sebagai perayaan hari jadi kami," ucap Mark lagi kemudian tersenyum ke arah Bambam.

Bambam hanya menunduk malu, tidak berani menatap ahjussi yang sepertinya pemilik café ini, sedang Jinyoung hanya memasang wajah malas mendengar semua kalimat manis yang keluar dari mulut Mark.

"Ouh, kau perhatian sekali Mark. bahkan anakku saja tidak pernah membawa satupun temannya untuk mampir ke sini,"

"Oh benarkah? Kkkk, aku akan datang bersamanya lain kali ahjussi, sebagai teman," balas Mark lagi.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now