Reshi tersadar, ketika suara pintu apartemennya tertutup dengan keras. Ia menghela napas beratnya, sembari mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Kepalanya menoleh perlahan ke arah meja di sampingnya. Membuat tubuh letihnya melemas.
"Astaghfirullahal'adzim," ucap Reshi kala melihat kunci mobil Aresh berada di atas meja.
Ia menghempaskan tubuh lelahnya di sofa. Kedua mata tajamnya memerhatikan sebuah buku yang tertumpuk di atas tas selempang milik Aresh, di samping kunci mobil. Tangan kanannya terulur, mengambil buku yang sudah menarik perhatiannya.
Dengan wajah serius, Reshi memerhatikan cover buku itu dengan saksama. Cover yang dihias dengan potongan-potongan kertas berwarna-warni yang bertumpuk. Potongan-potongan kertas itu dibuat membentuk beberapa gambar yang lucu. Membuat orang yang melihatnya sangat tertarik untuk melihat isinya. These are the moments I want to remember. Sebuah kalimat yang tertulis indah di cover itu.
Di halaman kedua, ada sebuah tulisan yang menyambutnya. Capture happiness. Tulisan itu dibuat dari potongan-potongan huruf yang berada di dalam majalah. Tempelan gambar bintang, kamera dan segitiga, tampak menghiasi halaman itu. Reshi menyunggingkan senyumnya, kala melihat halaman selanjutnya.
Foto dirinya dan Aresh tampak menghiasi halaman itu. How it began. Tiga kata yang mewakili satu pertanyaan akan datangnya cinta. Ada gambar peta dan segitiga merah yang saling terhubung di sana. Reshi tak menyangka jika Aresh bisa membuat scrapbook tentang kisah cinta mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aresh
Mystery / ThrillerCinta itu harus diungkapkan dengan baik dan benar sesuai dengan ukurannya. Karena jika tidak, cinta akan menjadi merusakkan. Cinta dan kasih sayang itu pun harus selalu dipelihara. Agar keindahannya akan tetap selalu terjaga serta menjadi benteng ya...