Chapter 16: Flash

Start from the beginning
                                    

'Tunggu! Posisi apa ini?'

' Kenapa wajahnya terasa dekat sekali? Aku yakin aku sudah bangun sekarang,. apa ini mimpi di dalam mimpi?' batin bambam bingung.

Dan sebuah suara sukses menyadarkannya bahwa dia tidak sedang bermimpi sekarang.

"Kau sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?" suara berat khas milik Mark Tuan masuk ke dalam telinganya.

Bambam melebarkan matanya, setelah sukses menyadari semuanya. Ia bangun dari posisi tidurnya, menyibakkan jas mahal yang menjadi selimutnya semalaman.

Ia terduduk di sebelah mark, memproses kembali ingatannya tentang kejadian yang membuatnya ada di situasi ini.

Bambam mengingat semuanya. Situasi bodoh ini terjadi karena ulahnya sendiri, situasi yang membuatnya terlihat lemah di mata mark, situasi yang tidak pernah ia inginkan terjadi dalam hidupnya.

Terjebak semalan bersama mark tuan. Great!

Bambam memukul-mukul kepalanya, masih berharap ini semua mimpi. Ini semua masih dalam mimpinya, ia masih bermimpi.

"Hei, bam. Kau kenapa? berhenti menyakiti dirimu sendiri! Apa kepalamu sakit?" tanya mark khawatir.

"A-aku.. tidak apa-apa," jawab bambam gugup.

"Jadi.. apa kau memaafkanku?"

"Hm?"

"Permainan tadi malam, bukankah aku yang menang?"

'Ya, permainan bodoh itu'

"Uhm, menurutmu?"

"Jadi kau memaafkanku? Benarkah?"

"Aku laki-laki mark, aku konsisten dengan apapun yang aku katakan,"

"Aaah, terima kasih bam," teriak mark senang dan langsung memeluk bambam tanpa aba-aba.

"E-ehm," interupsi bambam

Menyadari perbuatannya, mark melepaskan pelukannya itu dan tersenyum awkward ke arah bambam.

"Ja-jadi,.. sekarang kita..."

"Aku mau pulang. Orangtuaku pasti khawatir karena anak tersayang mereka tidak pulang semalaman," ucap bambam memotong kalimat mark dan langsung berdiri, berniat meninggalkan mark sendiri di sana.

Ia melangkahkan kakinya cepat menghindari waktunya terbuang lebih lama bersama mark. mark yang melihat bambam pergi, hanya tersenyum menatap punggung itu menjauh, seakan tau apa yang akan segera terjadi.

Sampai di persimpangan, bambam menghentikan langkahnya. Ia ingat, kalau di tempat inilah ia tersesat dan berputar-putar mencari jalan keluar. Ia lupa, kalau ia masih membutuhkan mark untuk keluar dari tempat ini.

Dengan langkah yang berat, bambam memutar badannya untuk kembali ke tempatnya tadi, tempat di mana ia dan mark tidur bersama.

Mark melihat bambam kembali ke arahnya, tersenyum puas, merasa ini adalah kemenangan keduanya setelah permainan tadi malam.

"Ada apa bam? Kenapa kau kembali?" tanya mark seolah-olah tidak mengerti keadaan bambam.

"Uhm.. anu.. uhm.. ituu.. uhm.." jawab bambam ragu sambil memainkan kedua ujung telunjuknya

"Hm?" respon mark pura-pura bingung.

"Bisa kau tunjukkan jalan keluarnya padaku?"

Mark tersenyum penuh kemenangan, "Tentu saja bisa"

Lalu mark menarik pelan pergelangan tangan bambam, dan membawanya berjalan bersamanya. Bambam hanya diam, mengikuti tangan mark yang membawanya keluar.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now