Bagian 1

7.2K 552 162
                                    



Prolog

Cintamu sebentuk manusia kecil dan lemah, namun mampu mengubah semuanya.

Seluruh hidupku

Seluruh isi duniaku.

Miracle in Desember - EXO   

-

-


Selama enam bulan Ryu Jisoo bekerja di Hemelsky Enterprise, sebuah perusahaan properti dan telekomunikasi terbesar di Korea Selatan, Jisoo selalu merasa tidak tenang. Tiap harinya Jisoo berusaha menyelesaikan semua pekerjaan lebih cepat dari teman-temannya, Jisoo sangat takut dia harus sendirian keluar dari ruang kerja dan bertemu sosok pria yang semakin hari membuatnya semakin tidak nyaman, entah di koridor kantor atau bahkan di dalam lift.

Sosok pria tersebut tidak lain adalah Park Chanyeol, Komisaris sekaligus Presiden Direktur di perusahaan tempat Jisoo bekerja. Dia sangat tinggi 190 sentimeter, 32 tahun. Tampan, bangir, mata abu-abu gelap dingin tapi menawan, surai hitam pekat, kaku dan nyaris tidak pernah tersenyum. Park Chanyeol adalah salah satu pengusaha muda berdarah dingin. Dia disegani sekaligus ditakuti di dunia bisnis Korea Selatan bahkan hingga ke benua biru, dia tidak segan-segan melibas habis siapa saja yang berniat menggulingkan kekuasaannya.

Jisoo beberapa kali terjebak berdua saja di dalam lift bersama atasannya itu, dia tidak paham kenapa Chanyeol harus menggunakan lift umum bukan private lift. Jisoo membungkuk hormat lalu mundur teratur, dia diam macam patung di sudut lift. Jisoo mencengkram kuat-kuat tas yang tersampir di bahu, Chanyeol memandanginya selayak Assasain yang akan segera menebas batang lehernya, bulu kuduk Jisoo selalu meremang tiap kali dia membayangkan kejadian itu. Jisoo kerap berkeluh pada kekasihnya, Oh Sehun, tentang atasannya itu, dia bahkan berniat untuk mengundurkan diri dalam waktu dekat. Toh Sehun bisa membiayai hidupnya. Pria yang sudah menjadi kekasihnya sejak dua tahun silam itu, adalah pewaris perusahaan pipa baja milik orangtuanya, Shinhwa Corporation.

"Hey, jangan kekanakan, Jisoo. Memangnya apa yang sudah Chanyeol lakukan padamu? Tidak ada kan?"

Ya Sehun benar, tidak ada hal buruk yang Chanyeol lakukan padanya. Selama ini mereka bahkan tidak pernah saling bicara, hanya menyapa dalam bahasa formalitas yang kaku. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam diri Park Chanyeol, hampir semua karyawan perempuan di perusahaan mengidolakan Chanyeol, bahkan sebagian dari mereka ada yang berharap terjebak di dalam lift rusak berdua saja dengan Chanyeol, seperti yang sering terjadi di drama TV.

Semua ketakutan Jisoo ada sebabnya, semua bermula ketika sebuah gosip spektakuler di kalangan terbatas tentang Chanyeol berhembus halus di telinganya, gosip yang membuat kulit putih Jisoo menjadi lebih pias, kuduk meremang, dan tubuhnya gemetar. Park Chanyeol diduga mengidap kelainan seksual, sadomasokisme (aktifitas seksual yang dibumbui kekerasan) yang menyebabkan pria itu masih betah melajang hingga saat ini.

"Ji, apa kau sudah selesai?"

Lamunan Jisoo berantakan, dia terkesiap lalu buru-buru tersenyum pada seorang gadis yang muncul tiba-tiba di depannya, bersandar pada kayu pembatas antara meja kerjanya dengan meja kerja gadis itu.

"Sedikit lagi, kenapa? Kau sudah selesai ya?"

"Yah aku sudah selesai, aku pulang duluan ya?"

"Bisakah kau menungguku, Shinah? Tinggal sedikit lagi, eoh?"

Nada memohon jelas terdengar ketika Jisoo bicara, beradu bersama suara telepon kantor yang berdering. Ruang kerja mereka terlihat sangat sepi nyaris lengang, semua karyawan sudah pulang, hanya tersisa Jisoo dan Shinah di ruangan itu. Kursi, meja besar, berbatas kayu berjejer rapi hingga delapan buah, saling berhadapan, dalam satu ruangan luas berdinding kaca. Papan nama di depan pintu depan tercetak tebal, menggunakan hurup kapital besar yang berbunyi The Architects Room.

After TwilightWhere stories live. Discover now