#13

1.6K 15 0
                                    

Menghadapi kenyataan tersebut, diam-diam gadis itu merasa terkejut sekali.
Buyung Im seng tidak berdiam diri belaka, tangan kanannya segera diayunkan ke muka dengan jurus Ngo sian lian tan (lima senar dipetik bersama), seperti menotok seperti pula membacok, dia langsung menghantam punggung orang berbaju hijau itu sambil berkata:
"Jangan lupa masih ada aku !"

Orang berbaju hijau itu sama sekali tidak berpaling, tubuhnya bergerak maju ke depan, lima jari tangannya balas mencengkeram mengancam pergelangan tangan kanan Buyung Im seng.
Menghadapi ancaman tersebut, Buyung Im seng terdesak hebat sehingga harus menarik kembali serangannya sambil mundur.

Nyoo Hong leng menggetarkan tubuhnya menerjang ke depan, secara beruntun dia lepaskan tiga buah bacokan berantai.
Semua totokan, bacokan maupun sodokan yang dilakukan orang berbaju hijau itu dilakukan dengan tubuh sama sekali tidak bergerak, setelah memunahkan serangan berantai dari Nyoo Hong leng, dia tidak melakukan serangan balasan barang satu juruspun.
Menggunakan kesempatan dikala kedua orang itu terlibat dalam pertarungan sengit, Buyung Im seng berputar ke depan dan berdiri berjajar dengan Nyoo Hong leng.
Orang berbaju hijau itu melangkah ke belakang, setelah memperhatikan kedua orang itu sekejap, katanya sambil tertawa.
"Sekalipun kalian bekerja sama mengerubuti diriku pun, belum tentu kalian sanggup menghadapi lohu, cuma lohu tak ingin bertarung dengan kalian..."
Setelah melancarkan beberapa serangannya yang gagal semua, Nyoo Hong leng segera menyadari kalau ucapan lawan bukan cuma gertak sambal belaka, pelan-pelan dia bertanya:
"Mengapa ?"
"Sebab lohu tak ingin melukai kalian."
Kontan saja Nyoo Hong leng tertawa dingin.
"Mungkin di suatu hal kami masih menguntungkan bagimu, maka kami sengaja dimanfaatkan."
Orang berbaju hijau itu terbahak-bahak.
"Heeeh.... heeeehh... heeehh... jago lihai selalu muncul pada golongan anak muda, kalian memang benar-benar terhitung manusia luar biasa dalam dunia persilatan, tapi aku tahu kalian bukan masuk ke dalam lembah tiga malaikat ini dengan mengandalkan kecerdasan serta ilmu silat."
"Tapi nyatanya kami dapat pula masuk kemari bahkan tidak mengalami kerugian apapun."
Sekali lagi orang berbaju hijau itu tertawa.
"Kalian hanya mencatut nama Buyung Tiang kim serta membonceng nama besarnya belaka karena orang-orang persilatan dari angkatan tua, entah dia dari golongan lurus atau sesat, kebanyakan menaruh perasaan hormat dan kagum terhadap Buyung Tiang kim, apalagi banyak diantara mereka yang pernah menerima budi kebaikan darinya, bila mereka tahu kalau Buyung kongcu sedang dalam keadaan bahaya sekalipun tak berani membantu terang-terangan, diam-diam mereka pasti telah membantu kalian berdua, itulah sebabnya kamu berdua berhasil melampaui beberapa buah penjagaan secara mudah."
"Betul juga apa yang dia ucapkan" pikir Nyoo Hong leng, "orang ini bisa mengetahui segala persoalan tentang perguruan tiga malaikat bagaikan melihat jari tangan sendiri, hal ini menunjukkan kalau dia bukan seorang manusia sembarangan.
Berpikir sampai di sini, diapun lantas berkata:
"Apakah kau pun pernah menerima budi kebaikan dari Buyung Tiang kim.. ?"
Lama sekali orang berbaju hijau itu termenung sambil memutar otaknya lalu sahutnya:
"Kalian berdua telah menerima sambutan dan perlakuan seperti sekarang ini, buat apa mesti banyak berpikir lagi ?"
Mendadak dia beranjak dan melangkah keluar dari ruangan tersebut.
Baru saja Buyung Im seng hendak turun tangan untuk menghalangi jalan perginya, Nyoo Hong leng telah menahannya sambil berbisik:
"Biarkan saja dia pergi !"
Ketika itu si orang berbaju hijau tersebut sudah berada di luar ruangan, tiba-tiba dia berpaling dan berkata sambil tertawa.
"Nona memang pintar sekali, aku harap kau suka banyak menasehati Buyung kongcu agar jangan bertindak dengan sembrono."
"Kau suruh aku menasehati apa lagi kepadanya ?"
"Nasehatilah kepadanya agar jangan mempunyai ingatan untuk melarikan diri, tempat ini hanya tersedia sebuah jalan kehidupan belaka, dan jalanan tersebut telah dipasang kabut beracun, sekalipun kalian memiliki ilmu silat yang maha dahsyat pun jangan harap bisa kabur meninggalkan tempat ini."
Selesai berkata dia lantas membalikkan badan dan berlalu dari situ, dalam waktu singkat bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan sana.
Menanti bayangan tubuh orang itu sudah lenyap dari pandangan, Buyung Im seng baru berpaling dan memandang sekejap ke arah Nyoo Hong leng, kemudian berkata:
"Dengan tenaga gabungan kita berdua, belum tentu kita bakal keok di tangannya, mengapa kau malah membiarkan dia pergi meninggalkan tempat ini ?"

Lembah Tiga Malaikat (San Seng Men) -  Wo Lung ShenWhere stories live. Discover now