Short Summary: Naruto's POV

10.6K 427 5
                                    

Maafan aku, Hinata... aku tak pernah bermaksud berbuat jahat kepadamu. Aku akui, aku bersumpah, kau adalah gadis terbaik kedua setelah Okaa-san.

Kau gadis yang baik hati, pemaaf, lembut, dan jelas jauh berbeda dari kata kata yang kulemparkan di sekolah tempo hari lalu.

Namun melihatmu terbangun di ranjangku, dalam keadaan sama sama polos, tak satupun dari kita mengingat apa yang terjadi, kemudian segelas botol sake yang tersimpan dalam tas selempangmu membutakan rasa kasih sayangku padamu.

Aku menyalahkanmu, menuduhmu menjebakku...
.
.
..meski aku tahu kau tidak tahu apa apa.

Aku mengusirmu tanpa memberimu kesempatan berpakaian terlebih dahulu.
.

..Yang mana jelas berbahaya bagi gadis secantik dirimu berpenampilan seperti 'itu' di tempat umum. Namun lagi, aku tak peduli.

Rasa panik menyelimuti hatiku. Aku telah bersumpah kepada Okaa-san untuk tidak berususan dengan wanita, meski itu dirimu, apalagi anak, sebelum aku sukses menjalankan perusahaan milik Tou-san.

Semuanya tambah buruk begitu mendengar kabar bahwa kedua orangtuaku mati bunuh diri di kamar mereka. Rumor menyebar dengan cepat, mengatakan bahwa mereka tak bisa menanggung masalah perusahaan yang ditimpakan oleh Hyuuga corp.

Yang mana artinya ayahmulah penyebab kematian mereka.

Lagi, aku menyakitimu baik fisik dan hati tanpa mendengar penjelasanmu terlebih dahulu.

Aku kalap.

Aku kehilangan kontrol. Kehilangan semuanya.

Dan semuanya kulampiaskan kepadamu. Menganggapmu sebagai anjing jalanan, dan memperlakukanmu bagai pelacur murahan.

Jauh dalam lubuk hatiku, aku menjerit memohon maaf, menangis melihat senyum yang senantiasa bertengger di wajahmu meski aku melecehkan dan menyakitimu beberapa kali karena amarah sesaat.

Aku merasa menjadi pria terbrengsek karena menyia nyiakan gadis setulus dirimu. Serta mengabaikan perasaan menggebu yang kerap melanda jiwaku tiap kali melihatmu.

Aku buta dan marah.

Hingga penyesalan yang dalam membangunkanku dari lubang dendam, menyadarkanku dari lingkaran setan.
.
.
...Hanya untuk melihatmu membuka kedua mata indah itu untukku sekali lagi. Hanya aku.

Extremely Loving YouWhere stories live. Discover now