Part 32 {Revisi & Republish}

305K 12.1K 230
                                    

"Gila, gaada film yang lebih romantis apa?!" gerutu Nella sambil meneguk minuman kalengnya, lalu melihat jam tangannya.

"Tan. Tugas gue udah selesai kan ya? Gue mau balik, dari tadi udah dicariin bumil," ucapan Nella membuat Tristan menoleh sekilas.

"Yaudah balik aja sana," kata Tristan acuh. Nella melongo sambil mengerjapkan mata beberapa kali.

"Tan, lo yakin nyuruh gue pulang sendiri?"

"Lah kan elo emang mau pulang?" jawab Tristan polos sambil membalas line dari Bobby.

"Lo gaada niatan nganterin gue pulang gitu?" Tanya Nella yang mulai kesal. Tristan kini menghadap Nella, memberikan perhatian penuh pada gadis itu sambil bersedekap dada dan menaikkan sebelah alisnya.

"Oke. Ini emang rada ambigu, seorang Nella nyuruh Tri-"

"Minta tolong," potong Tristan

"Fine! Seorang Nella minta tolong Tristan untuk anterin pulang ke rumah Letta. karena ibu hamil itu udah ngoceh-ngoceh. Tapi ya masa gue pulang sendiri sih?! Lo gila? Ini udah malem. Gue cewek loh. Ya masa gue pulang sendiri sih. Lo tadi udah maksa gue nonton tiga film sekaligus Tristan. Dan lo gaada inisiatif nganterin gue ke rumah Letta gitu? Kalo gue kenapa-napa dijalan gimana? Terus gue mati sebelum gue nikah. Kalau Letta mah gapapa dia udah nikah udah punya anak. Eh, tapi jangan deng. Ah, pokoknya lo harus tanggung jawab!" Cerocos Nella panjang lebar.

"Intinya?"

"Astaga, Tristan! Anterin gue pulang!" Geram Nella.

"Oh yaudah, yuk," jawab Tristan acuh sambil berjalan meninggalkan Nella yang masih melongo.

"Gue ngomong panjang lebar dan dia cuma respon dengan tiga kata?" gumam Nella tak percaya.

"Memang ajaib," lanjutnya sambil geleng-geleng kepala lalu mengikuti langkah Tristan yang sudah menjauh.

Jauh ber kilo-kilo meter dari tempat Nella dan Tristan berdiri. Ketiga perempuan ini sedang asik bergosip ria di taman belakang rumah Letta.

"Eh, eh, Ta. Lo masih inget si oneng kagak?" Tanya Ria sambil memakan snacknya.

"Si oneng yang pake celana kaya jojon itu ya?"

"Nah iya itu. Masa tadi dia ketauan lagi ngupil Ta. Upilnya gede banget lagi. Anjir, sumpah jorok banget!" ucap Ria sambil memasang wajah jijik.

"Njay Ria! Gue lagi makan bego!" Teriak Mesha

"Hahahaha, yang bener lo Ri? Hahaha, upilnya segede apa?" Tanya Letta sambil memegang perutnya yang baru saja mendapat tendangan.

"Heh, jangan ngomongin orang Ta. Ntar anak lo kaya orang itu loh," ucap Aldo yang baru saja datang bersama Bobby.

"Aaa bebeb gue! Uuu miccyu!" teriak Ria girang lalu memeluk Aldo. Teman-temannya hanya menggelengkan kepala.

"Gaya banget ya, Ri! Dulu aja liat cowok wajahnya kaya pen muntah darah. Sekarang urat malunya putus, dih dasar!" cibir Mesha.

Letta hanya tersenyum geli. Lalu matanya menatap Bobby yang masih asik memandangi Ria dan Aldo dengan raut wajah geli.

"Bob?" panggil Letta membuat Bobby menengok kearahnya.

"Apa?"

"Gimana caranya lo bisa masuk rumah gue?" Tanya Letta

"Gue congkel tadi," ucap Bobby santai.

"What?! Bob, lo udah gilaa?! Ini rumah gue bego!" teriak Letta kesal

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang