Part 20 {Revisi & Republish}

341K 13.8K 285
                                    

"Mereka mana deh? Beli gulali aja lama banget," Gerutu Keo kesal.

Tiba-tiba tubuhnya seperti diterjang sesuatu.
"Sakit Ke," ucap Letta sambil menangis di pelukan Keo.

"Loh, loh, loh. Hei kamu kenapa? Apa yang sakit? Mala mana?" Tanya Keo panik.

"Sialan itu babi, kadal, kunti, beruang, tai, siput, tokek, cicak, bunglon muka kaya papan karambol aja bangga, cih!" decak Mala panjang lebar.

"Mala! Letta lo apain?!" tanya Keo galak.

"Gue gak apa-apain kak Letta. Tadi tuh ada sekumpulan papan karambol ngehadang kita. Gue udah mau lawan. Eh gue dicegah sama dayang-dayang babinya itu. Lah dia nampar kak Letta. Gue gabisa buat apa-apa, Itu orang emang iblis!" cerocos Mala panjang lebar.

Keo mengernyitkan dahi tak mengerti
"Siapa maksud lo?"

"Gapenting siapa. Yang penting sekarang gimana itu keadaan kak Letta. Dia di tampar tiga kali. Gila ga tu tangan sumpah!"

"What?! Tiga kali?!" Teriak Keo

"Jangan teriak!" Ucap Letta yang masih di pelukan Keo sambil memukul punggung Keo.

"Eh iya-iya. Siapa sih yang bikin kamu kaya gini? mana yang sakit?" Tanya keo sambil melepaskan dan saat memandang wajah Letta, Keo hampir saja menjerit kalau dia tidak ingat dia laki-laki.

"Letta bibir kamu berdarah. Siapa yang bikin kamu kaya gini?! Jawab aku," tanya Keo geram

"Sakit Ke," ucap Letta sambil mengusap pipinya.

"Bang, kita bawa kak Letta balik aja. Nanti gue ceritain di rumah lo," ucap Mala yang langsung diangguki Keo.

"Pulang yuk yang. Udah ya, jangan nangis lagi. Nanti kita obatin dirumah ya," kata Keo lalu merangkul Letta dan berjalan menuju mobilnya m.

***

"Aww! Sakit pelan-pelan Ke," ringis Letta.

"Ini udah pelan-pelan sayang. Bentar lagi selesai kok," ucap Keo.

"Dah selesai," lanjutnya.

"Nih kak minum dulu," ucap Mala yang baru datang dari dapur sambil membawa air putih.

"Makasih Mal," kata Letta lalu meminum airnya.

"Siapa sih yang bikin kamu kek gini?" Tanya Keo lagi

"Papan karambol," jawab Mala acuh sambil mengganti chanel tv.

"Papan karambol siapa? Lo kalo ngomong yang bener dong ah," sungut Keo yang sudah penasaran.

"Lah gue mana tau namanya. Tanya kak Letta aja,"

"Siapa Taa?"

"Rawnie," jawab Letta acuh.

Terlihat rahang Keo mengeras menahan amarah
"Sialan, maunya tuh cewek apa sih?!" Sungut Keo.

"Kak, bang, gue balik ya. Mama tercintah dari tadi nelpon. Gara-gara anak gadisnya ini belum balik," ucap Mala sambil mengambil tasnya.

"Hati-hati ya Mal. Salam buat mama sama papa. Kapan-kapan kakak kesana ya. Kakak udah kangen banget sama mama," ucap Letta

"Yoi, kak. Mama juga pasti seneng. Yaudah Mala pulang dulu. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab Letta

Letta melirik Keo sekilas. Masih terlihat amarahnya disana, Letta lalu mengambil tangan Keo dan mengarahkan ke perutnya.

"Daddy jangan marah-marah. Nanti cepet tua loh. Mommy kan kuat. Daddy jangan marah-marah lagi ya," ucap Letta menirukan ucapan anak kecil, yang membuat senyum tulus terbit dari bibir Keo.

"Iya, aku nggak marah lagi deh. Tapi Rawnie emang harus dikasih pelajaran. Dia bakal nglunjak kalo di diemin," ucap Keo menarik kepala Letta lalu ia senderkan di dadanya.

"Udah gausah. Biarin aja, ntar juga cape sendiri dianya," ujar Letta santai

"Tap-"

"Gaada tapi-tapian Keo. Ntar biar Ria, Mesha, sama Nella aja yang bales. Biar fair aja cewek sama cewek,"
Keo mengembuskan nafas berat lalu mengangguk pasrah.

----------------------------------------------
'MI17'
Vote and comment!!!

*Revisi kedua : 22 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 1 Juni 2019

*Revisi Keempat : 8 Januari 2020

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang