Part 19 {Revisi & Republish}

343K 13.4K 112
                                    

"Letta jangan lari!" teriak Keo memperingati. Letta yang mendengar teriakan Keo langsung berhenti dan menoleh, tak lupa dengan cengiran bodohnya.

"Hehe, maaf lupa," kata Letta

"Ck! Dasar. Inget kamu nggak boleh kecapean! Sekarang kita mau ngapain?" Tanya Keo sambil merangkul Letta.
Letta mengetuk-ketukan jari pada dagunya seraya berpikir.

"Pengen gulali," ucap Letta antusias.

"Kaya anak kecil," ledek Keo

"Biarin. Gini-gini istri kamu tau,"

"Haha, iya deh. Yaudah yuk!" kata Keo lalu menggandeng Letta.

"Bang Keo?" Panggil seseorang membuat Letta dan Keo menoleh.

"Aaa, kak Letta" teriak Mala lalu memeluk Letta. Dia memang sudah kenal Letta sejak Letta menikah dengan Keo.

"Eh, bocah! Jangan kenceng-kenceng. Bini gue lagi hamil!" teriak Keo mengintrupsi lalu menjewer telinga Mala.

"Aw, aw, aw! Lepas abang! Sakit!" Umpat Mala sambil mengaduh. Letta sendiri hanya terkikik geli.

"Udah, lepasin Malanya. Kasihan tuh," ucap Letta akhirnya. Membuat Mala mendengus lalu menatap tajam Keola.

"Makanya liat-liat. Bini gue lagi hamil. Ntar kalo anak gue kenapa-napa gimana?"

"Sensi banget sih lu bang. Orang kak Letta aja selow,"

"Mal. Sama siapa kesini?" Tanya Letta menenggahi

"Sendiri aja sih kak. Bang El gamau nemenin.  Gue lagi pengen jalan-jalan," cerita Mala sambil cemberut.

"Yaudah. Bareng kita aja yuk!" ajak Letta antusias, yang dibalas cengiran lebar Bimala.

"Mau!! Yuk, yuk!" jawab Mala semangat sambil menarik Letta menjauh.

"Girls time," gumam Keo lalu mengikuti Letta dan Mala.

"Ta, aku tunggu disini aja ya. Mal temenin Letta beli gulali ya," ucap Keo

"Tenang kalo sama gue mah aman. Kuy kak!" merekapun menuju kedai gulali.

"Kak, ponakan gue gimana kabarnya?" Tanya Mala basa-basi.

"Baik kok. Tadi abis cek ke dokter sama Keo," ucap Letta antusias. Entah mengapa setiap membicarakan anaknya, seakan itu adalah topik paling menarik untuk Claretta.

"Oh ya? Dokter bilang apa?"

"Mereka sehat gitu. Tapi gue juga gaboleh kecapekan,"

"Wait? Mereka?" Tanya Mala tak mengerti. Membuat senyum Letta semakin merekah.

"Twins!" ucap Letta sambil mengangkat telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf v.

"Serius lo kak?! OMG. gila sumpah ini heboh banget! Kalo mama tau pasti mama seneng banget. Aaa, selamat ya kak. Sumpah gue seneng banget!" teriak Mala histeris yang hanya dibalas cengiran serta anggukan mantap Letta.

"Eh, ada cabe disini," kata Rawnie yang tiba-tiba saja sudah ada di depan Letta dan Mala. Tentu lengkap dengan dayang-dayangnya.

"Siapa lo? Minggir deh, kita mau lewat!" Sewot Mala sambil menerobos Rawnie tapi dicegah oleh dayang-dayangnya.

"Kok buru-buru sih? Main-main dulu lah sama kita-kita," ucap Rawnie.

"Gue gamau cari masalah ya sama lo. Minggir atau gue teriak," ucap Letta

"Wow! Gue takut. Dih, mana nih Letta sang badgirl sekolahan? Katanya gak takut apapun. Diginiin aja mau teriak. Gak banget!" Cibir Rawnie meremehkan.

"Eh, mau lo tuh apa sih nenek sihir?! Pergi nggak!" Sungut Mala yang sudah geram.

"Udah Mal. Kita pergi aja. Gapenting ngurusin mahluk satu ini, " ucap Letta lalu berbalik.  Belum sempat berjalan, Rawnie langsung menarik tangan Letta dan

'Plak'

"Ini buat lo yang sok kecakepan!"

'Plak'

"Ini buat lo yang suka ngatain gue!"

'Plak'

"Ini buat lo yang rebut Keo dari gue!" Teriak Rawnie. Mala tidak bisa mencegahnya karena tangannya di pegang dayang Rawnie.

Sedangkan orang-orang hanya menonton mereka dan tidak ada niat sedikitpun untuk menolong. Mereka hanya memandang Letta iba.
"Apa yang lo lakuin sama kakak gue?! Lepasin gue bitch!" teriak Mala lalu menghetakan tangannya dan berlari kearah Letta yang memeganggi pipi merahnya. Ada sedikit bercak darah karena bibirnya yang sobek.

"Salah apa kak Letta sama lo?! Gausah sok cantik jadi orang! Muka udah tebel kaya papan karambol aja blagu. Ngaca dong! Dan apa lo bilang? Kak Letta rebut bang Keo?! Hellow!!  Please deh. Dunia aja bisa bedain, mana iblis mana manusia. Bang Keo mana mau sama iblis macam papan karambol kek gini? Gue aja najis liatnya," ucap Mala sarkastik.

Rawnie yang sudah geram ingin mengangkat tangannya akan menampar Mala. Tapi dengan sigap Mala menahan tangan Rawnie dan memutarnya kebelakang.

"Aw! Lepas sakit," Teriak Rawnie

"Ini nggak seberapa sama rasa sakit kak Letta. Gausah ganggu kak Letta lagi atau gue bikin lo sengsara!" ucap Mala

"Nih urusin boss lo," lanjutnya sambil mendorong Rawnie ke arah Celine dan kawan-kawannya.

"Ayo kak kita pergi," Mala pun menarik Letta yang masih menunduk sambil memeganggi pipinya.

-------------------------------
'MI17'
Vote vote

*Revisi kedua : 22 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 1 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Where stories live. Discover now