Chapter 29

275 20 4
                                    

Makasih yang udah setia votment dan mau erita ini lanjut. Meskipun author masih sedikit sebel sama siders tapi yaudah lah ya lupakan. Maaf kalo part ini gaje, author sempet stuck di part ini:'D
warning! typo bertebaran.
Oke langsung aja jangan lupa votment!!^^

***

Author POV

"KIM YURIN!!!"

Minho berteriak memanggil nama Yurin, sedangkan Yurin hanya tergeletak lemas dalam ketidaksadarannya. Minho memeluk tubuh Yurin dengan erat, air matanya kembali tumpah. Tangannya yang bebas dengan cekatan memencet tombol emergency yang ada di sana.

"Dowajuseyo!!!" Minho berteriak berharap dokter atau perawat mendengar teriakannya dan segera datang.

"bangunlah, kumohon bangunlah..." lirih Minho di sela isakannya.

Suara monitor yang menampilkan beberapa garis horizontal membuat Minho frustasi dan ingin menghancurkannya.

"andwae... andwae Yurin-ah!!" gumam Minho

Tak lama kemudian, dr.Lee datang dengan dua perawat yang membuntuti nya.

"apa yang terjadi?" tanya dr.Lee. Ia memeriksa Yurin menggunakan stetoschop nya kemudian menyoroti kedua bola mata Yurin dengan senter kecilnya.

"lebih baik kau keluar dulu, Minho" kata dr. Lee. Minho melepaskan Yurin dengan berat hati lalu segera keluar ruangan.

Dr. Lee kembali melanjutkan memeriksa keadaan Yurin, dengan dibantu dua perawatnya.

"tekanan darahnya menurun" kata seorang suster. Dr.Lee melihat ke arah monitor

"detak jantungnya berhenti" lanjutnya. Dengan cekatan ia menyiapkan alat kejut jantung dan memberikannya pada dr.Lee

"150 joule, clear... shock!"

Tubuh Yurin terlonjak ketika dr.Lee menempelkan alat itu di kedua sisi dadanya. Jantungnya tak bereaksi.

"200 joule, clear... shock!"

Tubuh Yurin kembali terlonjak. Dr.Lee mlihat ke arah monitor yang menampilkan denyut jantungnya.

Tiiiitttttt

Monitor itu bersuara panjang dan tetap menampilkan beberapa garis horizontal. Dr.Lee kembali bertindak cepat. Ia menekan beraturan dada Yurin beberapa kali.

"hana dul set"

"hana dul set"

Terus seperti itu hingga monitor itu kembali menunjukkan pergerakannya. Detak jantung Yurin kembali, meskipun sangat lemah.

"berhasil" seru seorang perawat dengan tersenyum lega. Dr.Lee menghentikan kegiatannya dan ikut bernafas lega. Hampir saja ia kehilangan satu pasiennya.

"jantungnya memang kembali bekerja, tapi keadaannya juga kembali kritis" jawab dr.Lee

Choi Minho POV

Aku menunggu dengan gelisah. Kakiku tak kunjung diam dan terus membawaku berjalan bolak balik di depan pintu ruangan Yurin. Kegelisahanku terus bertambah mengingat Jonghyun hyung belum juga datang setelah aku menghubunginya beberapa menit yang lalu.

"Minho" aku menoleh ketika mendengar suara Nyonya Kim. Dan benar saja, kini Nyonya Kim bersama Jonghyun Hyung sedang lari tergopoh-gopoh menuju kemari. Akhirnya mereka datang.

"bagaimana keadaan Yurin?" tanya Jonghyun hyung.

Kreett

Belum sempat aku menjawab, pintu ruangan Yurin terbuka dan dr.Lee keluar dengan wajah lelahnya.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang