Chapter 27

322 21 7
                                    

Chapter ini ngga terlalu panjang. Mungkin ini klimaksnya? entahlah... author juga belum tau wkwk

happy reading^^

jangan lupa...

vote

vote

vote

comment nya jangan ketinggalan~

***

Author POV

"maldo andwae"

Air mata Minho mengalir semakin deras seiring dengan melemahnya cengkraman tangannya pada lengan Jonghyun. Tubuhnya hampir saja goyah jika saja ia tidak menguatkan pijakannya.

"sekarang kau sudah tau, kan? Pergilah" kata Jonghyun. Minho menatap Jonghyun dan menggeleng cepat.

"tidak hyung, aku tidak akan pergi" jawab Minho lalu tangannya telulur untuk membuka knop pintu ruangan Yurin. Jonghyun menahannya dan menatap Minho lekat.

"ikut aku" kata jonghyun seraya menarik tangan Minho. Jonghyun membawa Minho ke sebuah koridor yang cukup sepi.

"hyung..." panggil Minho. Jonghyun hanya menghela nafas kasar mendengarnya.

"dengarkan aku baik-baik, Minho. Kau tidak seharusnya berada disini dan kau tidak perlu mengkhawatirkan Yurin lagi" kata Jonghyun lirih. Air mata Minho kembali turun membasahi pipinya.

"wae? Wae hyung? Apa tidak ada kesempatan untukku memperbaiki semuanya? Aku benar-benar mencintainya, hyung"

"justru karena kau mencintainya kau harus merelakannya. Percuma jika kau tetap bertahan, waktu Yurin tidak lama lagi, cepat atau lambat kau pasti akan tetap kehilangannya" bentak Jonghyun. Air matanya mulai menggenang di pelupuk matanya. Sejujurnya ia pun tidak tega melihat Minho seperti ini, ia yakin Minho juga sangat terpukul sekarang.

"apa maksudmu hyung? Waktu Yurn tidak lama lagi?" tanya Minho menuntut penjelasan.

Flashback On

"jadi, bisakah sekarang dokter jelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Yurin?"

"baiklah" dr. Lee melepas kacamatanya dan menghela nafas pelan sebelum melanjutkan perkataannya.

"Pertama, bisakah saya tau? Apa Yurin akhir-akhir ini ada masalah atau semacamnya? Karena dari pemeriksaan saya kurasa dia terlalu stres dan tertekan, tentu saja itu berpengaruh pada kondisi tubuhnya terutama jantungnya yang memang bermasalah. Yaahh.. meskipun bukan itu saja faktor yang membuat kondisinya saat ini melemah. Kedua, kurasa kita harus segera mengambil tindakan cepat sebelum semuanya terlambat" jelas dr. Lee membuat Jonghyun menaikkan satu alisnya

"maksud dokter?"

"seperti yang kau tau, kelainan jantung yang dialaminya sejak lahir membuat kondisinya terus melemah. Dan saat ini kita tidak bisa menganggap remeh keadaan Yurin. Ini bukanlah keadaan seperti biasa ketika Yurin kambuh. Jantungnya benar-benar tidak bisa bekerja seperti biasa dan itu membahayakan nyawanya. Kita harus segera melakukan operasi sesegera mungkin" jawab dr.Lee

"operasi?" tanya Jonghyun memastikan

"ya, transplantasi jantung" jawab dr.Lee membuat Jonghyun menahan nafas

Transplantasi jantung? Jonghyun hampir gila ketika mendengar kata-kata itu. Bukan karena biaya yang mahal untuk melakukannya tapi siapa yang nantinya akan mendonorkan jantungnya pada adiknya itu?

Meskipun keluarganya berani membayar berapapun itu mahalnya tapi untuk mencari pendonor jantung bukanlah perkara mudah.

"apa tidak ada cara lain dok?" tanya Jonghyun lagi, berharap ada cara lain selain transplantasi jantung yang masih bisa di jalani.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang