Chapter 21

333 31 9
                                    

hai author kembali lagi, mian baru sempet update :D

jangan lupa vote dulu sebelum baca :)

Happy Reading^^

***

Kim Yurin POV

"aku mau cake yang ini" pintaku pada seorang pelayan. Aku ada di cafe Key sekarang. Aku menyiapkan kejutan kecil untuk Minho yang baru saja keluar dari rumah sakit. Yah meskipun Minho juga sudah tau kalau aku pulang ke Korea hari ini tapi setidaknya dia tidak tau aku sudah ada disini sekarang.

"kamsahamnida" kataku lalu mengambil alih nampan berisi cake dan segelas orange juice kesukaan Minho yang sebelumnya juga sudah ku pesan. Aku tau Minho ada disini karena Tiffany ahjumma memberitahuku tadi.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Hari ini adalah hari pertama aku bertemu dengan Minho semenjak Minho mengungkapakan perasaannya lagi padaku beberapa hari yang lalu. Aku gugup? Tentu saja. Ini hal pertama bagiku dan ini cukup membuat jantungku berdebar tak karuan. Cincin yang diberikan Minho kini telah terselip indah di jari manisku.

"semoga ini yang terbaik" gumamku lalu kembali melangkah.

Aku tersenyum tipis melihat Minho duduk bersama Key dengan memunggungiku. Langkahku semakin cepat dan semakin dekat dengan keberadaan mereka yang masih belum menyadari kedatanganku. Hingga tiba-tiba suara bariton Minho menghentikan langkahku.

"aku butuh solusi mu Key, bukan omelanmu. Sekarang lebih baik kau bantu aku berpikir, bagaimana aku mengatakannya pada Yurin. Aku takut dia marah padaku dan menjauhiku"

Aku mengernyit mendengar perkataan Minho. apa maksudnya?

"huh... kau ini benar-benar pabbo! Ya tinggal jujur saja, katakan yang sebenarnya bahwa selama ini kau berbohong dan hanya main-main dengannya. Kau minta maaf padanya lalu-"

PRANG!

Tubuhku lemas seketika, bahkan sebelum Key menyelesaikan kata-katanya aku sudah tidak sanggup lagi mendengarnya. Cake dan orange juice yang ku bawa kini sudah tercecer di lantai, sama seperti hatiku yang kini sudah berantakan bahkan terobrak abrik. Tanpa persetujuan air mataku perlahan turun membasahi pipiku.

"Yurin-ah" gumam Minho begitu menyadari keberadaanku.

"a-aku bisa menjelaskan semuanya" katanya

Aku menggeleng pelan dan dengan cepat aku berbalik lalu berlari keluar cafe.

"jadi perkataan Taemin selama ini benar?" batinku. Aku membekap mulutku menahan isakan. Selama ini aku tidak pernah percaya Minho hanya mempermainkanku, tapi hari ini aku mengakui aku salah dan aku menyesal karena aku tidak mempercayai itu semua.

"bodoh" umpatku pada diri sendiri.

"Yurin-ah!" aku bisa mendengar Minho masih terus memanggilku bahkan aku tau dia mengejarku sekarang. Aku terus beralari, menyembunyikan air mataku yang masih terus saja turun. Namun tiba-tiba...

GREP!

Ku rasa lenganku ditarik dari belakang membuat tubuhku berbalik dan masuk dalam dekapan seseorang yang ku yakin itu adalah Minho.

"lepas!" lirihku berusaha memberontak.

"ani, kau harus mendengarkan penjelasanku dulu" jawab Minho dengan mengeratkan pelukannya

"lepas!" aku terus memberontak dengan tangis yang semakin menjadi.

"aku mencintaimu, Yurin-ah. Aku mencintaimu. Kumohon, jangan pergi, biarkan aku menjelaskan semuanya padamu" kata Minho. Aku menggeleng dalam pelukannya dan terus saja meronta agar terlepas dari dekapannya.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang