Problem

1.7K 151 3
                                    

By : Mia

Sesudah baca, jangan lupa tinggalkan jejak :) Semua review bakal kuterima kok, jadi jangan segan ya ;) Happy reading <3


-oOo-


-Author POV-



Alunan musik yang lembut menyapa pendengaran setiap orang yang masuk ke kamar dengan interior serba putih tersebut. Sedangkan di balkon, seorang gadis tengah terdiam sambil menatap jauh ke depan sana. Tatapan mata kosongnya mengatakan bahwa ada yang tengah dipikir.

Napas terembus hangat, menyatu dengan udara dingin yang menyentuh kulit. Gadis ini mengambil ponselnya yang tersimpan di saku jaket tipis yang dikenakan. Ia mengetik sebuah nomor dan menempelkan benda persegi tersebut ke telinga. Menunggu dengan sabar saat nada sambung panggilan terdengar.

Sedangkan di Seoul, di jam yang sama. Yoon Gi yang tengah asyik memainkan piano miliknya—sekedar untuk menemukan nada baru—saat ponselnya berdering. Pria bermarga Min ini menghentikan permainan dan mengambil benda miliknya untuk melihat siapa yang menghubungi.

"Yeoboseo," sapanya langsung saat mengangkat panggilan dari Mia.

"Oppa sedang apa?"

"Bermain piano, kenapa?"

Hening, membuat sedikit kerutan muncul di kening Yoon Gi. "Mia, kau masih di sana?" tanyanya kemudian.

Terdengar tarikan napas panjang, "Memangnya aku di mana lagi jika tidak di sini?"

"Lalu, kenapa kau diam saja?"

"Tidak ada."

"Kau menghabiskan pulsa jika seperti ini," ucap Yoon Gi mencoba bersabar.

"Biar saja."

"Mia ...."

Hanya gumaman, membuat Yoon Gi semakin yakin ada yang tak beres dengan adik kesayangannya.

"Kau baik-baik saja di sana, 'kan?" Pria berkulit putih ini bertanya lebih lanjut saat tak ada suara dari Mia.

"Aku baik-baik saja."

"Jungkook tidak melakukan hal yang aneh, 'kan?"

"Tidak."

"Dia tidak menyakitimu, 'kan?"

"Tidak."

"Dia tak memaksamu melakukan hal aneh, 'kan?"

"Tidak."

"Dia tidak menidurimu, 'kan?"

"Yak! Apa maksudnya meniduri, huh?"

Embusan napas kesal terdengar jelas dari Yoon Gi, "Lalu, kenapa?"

"Apa yang kenapa?"

Yoon Gi berdecak, "Suaramu aneh, terdengar lebih berat dari biasanya."

"Aku flu."

"Bohong."

"Tidak."

"Mia ...."

"Emm?"

"Jika tidak ingin mengatakan kenapa, aku akan menghubungi Jungkook dan memarahinya!" Sebuah ancaman terlontar begitu saja.

"Kenapa harus Jungkook yang jadi korban?" Nada tak senang terdengar jelas dari Mia.

"Karena memang dia yang memiliki kemungkinan paling besar untuk membuatmu menangis." Enteng Yoon Gi menjawab.

"Aku tak menangis!" Protes kesal akhirnya terucap.

"Kalau begitu, katakana. Apa yang jadi masalahmu?" Perintah tegas, membuat Mia berdecak untuk kesekian kalinya.

"Aku flu karena terlalu banyak makan yang manis, tubuhku tak enak sekarang. Lagipula, udara di sini sangat dingin."

"Benar seperti itu?"

"Iya, Oppa-ku sayang!" Geram, itulah yang dirasakan oleh Mia.

Yoon Gi mengembus napas lega, "Ya sudah, jangan lupa makan obat dan jangan makan yang manis-manis."

"Tapi Jungkook manis."

"Jungkook tidak akan membuatmu flu, bocah!"

"Aku tahu."

Sekali lagi, Yoon Gi mengembuskan napas kekesalan. "Mood-mu sedang buruk, hmm?" Ia bertanya.

"Tahu dari mana?"

"Memangnya hal itu penting untuk dibahas?"

"Tidak."

"Mia ...!"

"Apa?"

Sejenak Yoon Gi diam, berusaha berpikir untuk mendapatkan jalan terbaik agar tak lagi mendapat jawaban singkat dari Mia.

"Kau ingin mendengar permainan piano dariku, tidak?" tawarnya kemudian.

"Boleh juga."

"Baiklah."

Yoon Gi menaruh ponselnya ke samping dan men-loudspeaker panggilan. Jarinya mulai menari di atas tuts putih dan hitam secara bergantian. Menciptakan nada indah yang sempurna dari sana dan memanjakan telinga siapapun yang mendengar.

Sedangkan di villa yang jadi tempatnya berlibur, Mia terdiam mendengar alunan piano dari kakak angkatnya. Ia tenggelam dalam irama, matanya terpejam saat menghayati setiap nada yang terdengar. Ia selalu menyukai permainan piano dari Yoon Gi, sangat indah.

Tiga menit berlalu, Mia menarik napas. Permainan piano Yoon Gi sudah selesai. Artinya, dia juga harus menyelesaikan panggilan ini. "Terima kasih," ucapnya.

"Tidurlah, ini sudah malam." Yoon Gi memberi perintah.

"Iya. Selamat malam, Oppa. Mimpi indah untukmu," jawabnya singkat sambil tersenyum simpul.

"Selamat malam."

Ucapan singkat yang menutup pembicaraan. Mia mengembuskan napas panjang, lalu mendongak untuk menatap langit yang terlihat jelas. Yoon Gi terlalu peka dengan keadaannya, termasuk saat ini. Tapi, itu bukan masalah. Karena itu adalah tanda bahwa pria itu memang menyayanginya.

Yang jadi masalah adalah, haruskah semuanya terus berjalan seperti ini hingga akhir? Tidakkah Yoon Gi menginginkan gadis lain untuk mengisi hatinya? Bagaimana pun juga, Mia adalah milik Jungkook. Tidak seharusnya ia menutup hati secara terus-terusan seperti ini. Tapi ... ya sudahlah. Berharap saja suatu saat nanti Yoon Gi bisa mendapatkan gadis yang sesuai dengan keinginannya.

-FIN-

[Suga x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang