Handphone

2.9K 289 8
                                    

By : Mia


Sesudah baca jangan langsung kabur lah :D Tau kok kalau fanfic ini masih banyak kekurangan :) Jadi jangan ragu buat ngasih kritik ya ^_^ Happy reading <3


-oOo-


-Mia POV-


Ponselku rusak, bagaimana ini? Aaah... Kenapa harus rusak di saat seperti ini? Sudah jadwal kuliah padat, tugas menumpuk, dan.. Ash! Menambah bebanku saja! Eomma... Kapan Appa membelikanku ponsel baru? Jika sudah seperti ini, tak ada yang bisa kulakukan selain menopang kepala di meja sambil memandang layar laptop yang menampilkan video Naruto. Yaah... Hanya inilah satu-satunya hiburanku untuk sekarang agar tidak terlalu stress.

Dan saat di adegan Naruto akan mencium Hinata....

TEP!

Pandanganku gelap karena ada yang sengaja menutup mataku dari belakang.

"Anak kecil dilarang melihat adegan tujuh belas plus."

Aku menjauhkan tangan yang menutupi mataku dengan paksa. Kupandang dengan kesal namja berkulit putih yang tersenyum tanpa dosa padaku. Dia Min Yoon Gi, atau yang biasa kupanggil gula pedas karena ucapannya yang sebelas dua belas sepertiku, asal. Sepertinya malam ini dia kembali kebosanan di rumah hingga datang ke sini.

"Kenapa menatapku seperti itu? Masih bagus aku mengingatkanmu, bocah." Ejeknya sambil duduk di sampingku. Mengambil laptopku dan mengeluarkan video tadi.

Aku diam, jika dia adalah Jungkook, bisa kupastikan tanganku sudah melayang memukul kepalanya. Tapi ini Suga Oppa, aku tak berani dengannya. Selain dia lebih tua dariku, aku juga ntah kenapa tak sanggup memukulnya, aku segan.

"Bagaimana kuliahmu?" Tanyanya setelah mematikan laptop, "Jangan terlalu banyak melihat monitor, nanti mata coklat kesukaanku rusak." Ucapnya dengan raut datar, tak peduli dengan wajahku yang mulai memerah.

"Jangan mulai!" Protesku sambil memegang pipiku yang panas.

Dia melirikku, "Kenapa? Takut tak bisa move on dariku, huh?" Ucapnya.

Aku mendecak, "Jangan ungkit masa lalu."

Dia tertawa kecil, "Bocah." Gumamnya.

Aku tak menjawab, panas di pipiku mulai berkurang. Aku menurunkan tangan dan hanya terdiam, tak tahu harus membahas apa. Jika sedang kelelahan, aku memang tak banyak bicara, aku memilih diam dan membiarkan orang lain berceloteh sesuka mereka.

"Kenapa diam? kehabisan bahan pembicaraan atau bagaimana?" Tanyanya sambil melirikku dan memainkan ponsel.

Aku menarik nafas panjang, "Oppa, pinjam ponsel." Pintaku.

Dia mengerutkan kening, "Memangnya ponselmu kenapa?"

"Rusak."

"Kenapa bisa rusak?"

Aku mengangkat bahu, "Mungkin sudah waktunya rusak."

"Semua barang yang di tanganmu juga akan rusak." Decihnya.

Aku mengusap tengkuk, "Ya maafkan. Mana aku tahu kenapa setiap benda yang di tanganku selalu cepat rusak." Gumamku merasa bersalah sambil memandang telapak tanganku yang kemerah-merahan.

Dia diam menatapku, aku balas menatapnya, "Jadi, boleh 'kan aku meminjam ponsel Oppa? Untuk tiga haripun jadi." Cengirku.

"Tiga hari? Enak saja! Jika tiga menit boleh!"

"Oppa 'kan punya ponsel yang lain, jadi tak masalah jika yang ini kupakai." Rengekku kemudian sambil menatapnya memohon.

"Tapi-"

"Oppa... Jebal...."

Dia menghembuskan nafas, "Baiklah, tapi...." Dia sengaja menggantung ucapannya.

"Tapi apa?" Aku mengerjabkan mata.

"Give me one kiss for tonight." Jawabnya sambil memandangku.

Sekejab tubuhku langsung merinding, yang di depanku ini benar-benar Suga Oppa 'kan? Bukan hantu yang bisa datang di malam Jum'at? Atau hantu di kamarku yang sedang menyamar? Lalu kenapa ucapannya seperti itu? Lebih menyeramkan daripada saat Jungkook menggodaku.

"Oppa, kau tak salah makan saat ke sini, bukan? Kenapa ucapanmu... Aneh?" Aku bertanya hati-hati.

Bukannya menjawab, dia malah mendekatkan wajahnya. Membuatku membeku kebingungan, otakku seolah menjadi lambat dalam sekejab. Tak tahu harus melakukan apa, padahal wajah manis itu hanya terpaut beberapa centi dari wajahku--bahkan hembusan nafasnya bisa kurasakan.

Dia diam, aku diam. Matanya bergerak memandang wajahku, "Sudah berapa kali kau dan Jungkook berciuman? Pasti tak terhitung, kan? Tapi kenapa wajahmu malah memerah di saat aku hanya seperti ini padamu? Bagaimana jika aku sampai menciummu seperti yang Jungkook lakukan? Jangan-jangan kau malah pingsan."

Eh?

Dia menjauhkan wajahnya, menaruh ponselnya ke meja lalu berdiri. "Pakai saja ponselku, tapi jangan kau rusakkan. Jika sampai rusak, jangan harap kau bisa menjadi milik Jungkook lagi."

"Eh? Maksud-"

"Pengganti dari ponselku adalah dirimu sendiri. Intinya, kau akan jadi milikku jika merusakkan ponsel kesayanganku."

"Ya'! Peraturan da-"

"Jika tidak mau, jaga ponselku baik-baik. Aku pulang dulu, jangan lupa minum susu sebelum tidur dan tidur memakai selimut."

Aku bengong, bahkan saat dia keluar dari rumahku pun kebengonganku tak hilang. Orang itu memang sulit ditebak. Pandanganku beralih ke ponselnya yang di meja, tanganku mengambilnya dan membuka password yang sangat kuhafal--tanggal lahirku sendiri. Huftt... Baiklah, aku akan menjaga ponselnya dengan ba-

"Miaw!"

PRAK!

GYAAAA!!!!! POPPO! KENAPA KAU MELONCAT KE TANGANKU DI SAAT BARU BERDIRI, HUH! TUNGGU! PONSEL SUGA OPPA.... AAAA!!!! PECAH! JUNGKOOK, AKU HARUS BAGAIMANA?

-End-


-oOo-


Note : Poppo nama kucing Mia :D

[Suga x Mia]Where stories live. Discover now