Section 9

2.3K 170 2
                                    

Inteligensi Negara Indonesia adalah salah satu organisasi yang mengeluarkan banyak sekali agen khusus berbakat. Sudah terjamin oleh beberapa alumni yang saat ini bekerja mencari informasi untuk kepentingan sang penyewa. Pribadi atau umum, mereka menerima itu.

Bahkan jika penyewa adalah dari negara lain, Inteligensi Negara Indonesia juga akan 'menggelontorkan' anak-anak mereka untuk bekerja asalkan kendali mereka tetap berada pada instansi pencipta. INI tidak akan melepaskan bagiannya semudah itu.

Organisasi yang saat ini Shillfer tempati bukanlah milik pemerintah seutuhnya. Mengantongi nama negara demi menjaga kepercayaan instansi lain dan saat mendaftarkan organisasi ini menekankan bahwa pendiri benar-benar membuatnya untuk Indonesia dan bukan bulu domba yang di dalamnya adalah serigala.

Tidak akan ada yang mengkhianati negara. Setidaknya hingga bertahun-tahun INI berhasil mempertahankan citra tersebut. Kinerjanya menghasilkan bibit unggul patut diapresiasi walaupun secara diam-diam. Ingat, mereka cukup rahasia untuk menjaga keberadaan agen yang nantinya bekerja mengumpulkan informasi dengan baik.

Setidaknya selain SDM yang berkualitas, karya ciptaan anak didikan pendahulu Rafa juga tidak dapat dianggap remeh. Barang-barang yang digunakan untuk mengintai sebagaian besar INI memproduksi juga. Hanya saja tidak dijual bebas, untuk orang-orang yang bekerja di sana.

Begitulah penjelasan cukup singkat mengenai cabang bangunan dalam hutan tersebut yang mana seharusnya kejadian yang Romeo lakukan tidak pernah terjadi.

Seharusnya penjagaan di sana juga tidak selenggang itu untuk dilewati bocah ingusan berusia 20-an kemarin. Tentu saja, mereka tidak seteledor itu. Atas izin petinggi, keamanan dibiarkan terbobol oleh anak laki-laki itu.

Meski jarang sekali terlihat pengamanan berupa penjaga manusia yang memantau, tidak bisa dianggap remeh teknologi di sana berupa kamera pengawas dan jebakan hadir untuk membuat kawasan organisasi besar ini aman.

Bukankah sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di cabang lain, belum tentu fasilitasnya sama. Di sini tidak perlu ada manusia yang menjadi garda terdepan. Teknologi lebih dulu dikerahkan. Sedikit kurang memang dalam hal indera hidup yang lain, seperti melacak layaknya anjing. Maka ketika benar-benar sudah tidak bisa dilanjutkan dengan rangkaian penemuan mereka, agen yang bertugas di balik layar akan maju.

Rafa kemarin keluar untuk melihat secara langsung bagaimana anak binaannya kabur demi melakukan sesuatu. Ia bukannya tidak tahu. Hanya sedikit kurang paham, untuk apa mencari informasi di bawah kaki orang sementara dia saat ini tengah berada di dalam jeruji INI beserta komputer dengan jaringan internet kencang.

Maksudnya, Romeo padahal bisa menggunakan haknya untuk mencari tahu soal seseorang yang tengah ia lacak. Namun, anak didiknya seakan menerapkan konsep 'kalau ada yang sulit, mengapa harus menggunakan cara mudah' untuk mencari informasi.

"Bodoh." Rafa berkomentar ketika tahu salah satu keamanan ada yang berusaha meretasnya.

Tidak masalah. Ia jadi tahu bagaimana Romeo berkembang dan bisa ia gunakan untuk mengevaluasi salah satu tim yang dirinya akan bentuk jika keempat remaja akhir ini dapat Rafa latih hingga lulus masa training. Satu lagi, ini bisa Rafa jadikan bahan ancaman kalau Romeo mulai sulit diatur.

Kemarin, karena ia bagian mengawasi saat malam sekarang dari dini hari hingga jam 10 pagi adalah waktunya tidur.

Ia kelelahan setelah semalam meladeni Shillfer yang cukup mengacaukan rencananya menangkap Romeo.

"Tanpa sadar dia melindungi rekan satu tim." Rafa bergumam sebelum benar-benar terlelap di kamarnya. Ia tengah sendirian saat ini. Pasangan kamarnya menjalani misi pribadi saat ini.

INNOCENT [REWRITE] Wait Until 2024Место, где живут истории. Откройте их для себя