Butuh THT

2.8K 102 25
                                    

Dua minggu kemudian.
"Prosesnya berhasil. Selamat! Dijaga ya. Makan yang bergizi. Jangan kerja berat-berat. Saya beri vitamin. Dan buat kamu, Ne. Yang sabar ya. Mood bumil biasanya kacau" ucap dr. Lala memperingatkan Nae dengan sedikit berbisik.
*glek*
Nae mengangguk pasrah
"Tapi, dok. Apakah kami masih bisa perang?" Ucap Nae
"Bisa.. Tapi jangan terlalu sering dan perhatikan posisi" ucap dr. Lala
Nae mengangguk, Batz menggeleng pasrah.
"Apa pemikirannya hanya ada itu?" Batin Batz menghela napas.

Kabar baik ini langsung dibagikan kepada keluarga dan sahabat. Mereka semua menyambut dengan bahagia.
-selamaaaatttt momma!- Nut
-yeaaayyy.. Punya ponakan- Darin
-kurangin manja lo tuh- Jan
-syenaaaang- Bossui
-semoga seperti Batz-Aom
-komen lo emang minta dibakar, Aom!!!- Nae

Lima bukan kemudian.
Mood Batz sangat susah ditebak. Seperti saat ini.
"By...temani aku nonton ya" ucap Batz
"Iya. Aku mandi dulu ya" ucap Nae
Batz mengangguk
Nae keluar dan melihat Batz sedang menangis.
"B...kamu kenapa?" Ucap Nae panik
Batz makin terisak.
"B...ada apa?" Ucap Nae berdiri di depan Batz
"Pergi kamu!" Ucap Batz
"Hah? Pergi? Aku baru pulang, b" ucap Nae
"Pergi!" Ucap Batz
Nae menghela napas.
"Baiklah" ucap Nae
"Kamu mau kemana?" Tanya Batz masih terisak
"Mau pergi. Kan tadi kamu yang nyuruh" ucap Nae bingung
"Kok pergi? Kan tadi janji mau nemenin aku nonton" ucap Batz
"Hah??" Ucap Nae bingung
"Jadi kamu gamau nemenin aku nonton?" Ucap Batz
"Bukan gitu...tapikan..." Ucap Nae
"Kamu jahat. Kamu udah ga sayang aku lagi. Mentang-mentang perutku udah membesar. Aku udah ga sexy lagi. Kamu mau pergi?" Ucap Batz
"Hah??" Nae makin bingung
"Kamu jahat!" Ucap Batz
"Tapi b..." Ucap Nae kembali berdiri di depan Batz
"Pergiiii" ucap Batz
"B...." Ucap Nae lesu
"Pergi dari hadapanku!" Ucap Batz
Nae mengusap wajahnya.
"Loh. Mau kemana?" Ucap Batz
Nae mengacak rambutnya
"Tadi kan kamu menyuruhku pergi" ucap Nae gemas
"Kan maksudku kamu pergi dari hadapanku. Kamu menghalangiku menonton. Lihatlah. Aku melewatkan episode sedihnya" ucap Batz kembali terisak.
Nae menoleh ke belakang.
"Hah??" Ucap Nae
"Jadi dari tadi cuma karna gw ngalangin dia nonton??" Batin Nae kesal
"Kok kamu diam disana? Sini. Aku mau dipangku" ucap Batz
Nae menghela napas dan naik ke tempat tidur lalu duduk di belakang Batz.
"Kok menghela napas? Kamu ga suka?" Ucap Batz
"Hah??" Ucap Nae
"Kamu perlu ke THT" ucap Batz
"Hah??" Ucap Nae
"Sudahlah. Aku mau makaaaan. Masakin nasi goreng" ucap Batz
"Hah??" Ucap Nae
"By.. Kamu ga punya kalimat lain??" Ucap Batz
Nae menggeleng
"Kamu ngapain masih disini? Masakin nasi goreeeeeng" ucap Batz
Nae mengangguk
"Kamu ga ikhlas? Yaudah ga usah. Aku mau nonton yang lain saja" ucap Batz
"Aarrrggghhhhh!" Nae bingung. Ia menggigit bantal, mengacak rambutnya.
"Kamu kenapa?" Ucap Batz
"Gpp. Sekarang kamu mau apa? Makan? Aku masakin ya" ucap Nae yang sudah berdiri dan hendak ke pintu.
"Gamau... Sini nonton sama aku aja. Udah kenyang" ucap Batz
Nae menghela napas dan mengangguk.
"Baiklah. Sini" ucap Nae
Ia duduk di belakang Batz dan memeluk perut Batz.
Ia juga menciumi pundak Batz.

"By..." Ucap Batz
Nae sudah tertidur.
"By....." Ucap Batz menggoyangkan tangan Nae
"Eh..iya.. Kenapa sayang?" Ucap Nae
"Jangan tidurrrr.. temenin akuu" ucap Batz
"Iya, b..tadi aku ketiduran. Aku lelah" ucap Nae
"Ga boleh! Pokoknya temenin aku!" Ucap Batz
"Iya iya" ucap Nae menuruti kemauan Batz meski sesekali ia masih terpejam.

Save My Love!Where stories live. Discover now