Harus Ya?

3.2K 127 0
                                    

"B..." ucap Nae yang tiba-tiba muncul di depan kompi Batz.
"Astagaaa 😨😨😨" ucap Batz kaget
"Hahahahaha mukamu lucu sekali" ucap Nae
"Harus ya?" ucap Batz
"Harus apa? Ketempatmu? Iyalah. Kan kit mau lunch" ucap Nae
"Iya. Aku lupa memberitahumu. Aku masih ada kerjaan. Kamu lunch aja duluan, nanti aku nyusul. Kalo aku ga bisa nyusul, ntar aku kabarin kalo aku lunch disini aja. Yang ada di pantry" ucap Batz yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"B...pekerjaan itu ga akan ada habisnya. Kesehatan yang utama. Kita lunch dulu ya. Ntar bisa kamu lanjutin lagi" ucap Nae
"Aku lunch kok, tapi ya nanti" ucap Batz
"Gak! Kita lunch dulu. Pekerjaan bisa dilanjut setelah lunch, b" ucap Nae melembut
"Ya kamu kan bosnya, bisa ngomong gitu" ucap Batz
"Justru karna aku bosnya. Aku gamau pegawaiku sakit. Makanya semua aku suruh lunch. Kamu lihat dong, udah ga ada orang. Orang lain aja aku ga mau mereka sakit, apalagi kamu" ucap Nae
Batz melihat sekeliling. Benar saja. Hanya tinggal mereka berdua. Benar kata Darin, Nae adalah sosok bos yang sangat memperhatikan keadaan para pegawainya. Batz makin mengagumi Nae.
"Iya. Baiklah. Aku save dulu ya. Kamu jalan duluan aja" ucap Batz
"Aku ga mau berjalan di depanmu, kamu bukan pesuruhku. Aku maunya berjalan disampingmu, menjalaninya hingga akhir nafasku" ucap Nae
Batz merona mendengar kalimat Nae namun ia menyibukkan diri dengan mencari dompetnya.
"Ga digubris lagi kalimat gw" gumam Nae yang dapat didengar Batz.
"Kamu ngapain?" ucap Nae
"Nyari hp sama dompet" ucap Batz
"Nih hp mu. Udah yuk" ucap Nae menggandeng Batz
"Eh.. Tapi.. Dompetku" ucap Batz
"Aku udah laper. Pake uangku dulu" ucap Nae yang sudah menarik Batz di depan lift.

Memasuki lift.
"Aku gamau terkesan memanfaatkan materimu. Aku masih bisa bayar lunch kok" ucap Batz.
"Maaf sayang kalo kamu sampe berpikiran gitu. Aku ga ada maksud kesana. Baiklah, hari ini aku yang bayar. Besok kamu. Gimana?" ucap Nae memeluk pinggang Batz
"Baiklah. Terima kasih sayang atas pengertianmu" ucap Batz mencium pipi Nae
Nae kaget tapi ia senang. Ia makin menarik Batz kepelukannya.
"Maafkan aku yang belum bisa merespon kalimat-kalimatmu. Ajari aku terbiasa dengan kehidupanmu ya. Kamu terlalu banyak kejutan" ucap Batz kembali mencium pipi Nae.
Nae sangat senang dengan perlakuan Batz. Ia sempat mencium kilat bibir Batz. Batz hanya tersenyum.

Di cafe.
"Lama banget braaayyy" ucap Darin
"Biasa... Anak baru.. Lagi rajin kerja. Pas gw bilang udah ga ada orang, dia baru mau keluar" ucap Nae meledek Batz. Batz yang malu langsung menutupi mukanya di balik rambut belakang Batz.
"Hahahahaha lo buat dia malu, Ne" ucap Nut
"Maaf sayang. Aku hanya ingin kamu tau ini bukan hanya akal-akalanku saja" ucap Nae menolehkan wajahnya ke arah Batz dan mengelus rambut Batz dibelakangnya.
"Ia. Aku percaya kamu" ucap Batz menatap mata Nae.
Nae gemas dengan kalimat Batz yang selalu membuatnya bahagia. Ia mencium kilat bibir Batz. Kontan saja Batz kaget dan kembali menutup wajahnya dibelakang Nae.
"Harus ya?" ucap Darin
"Gilak lo! Frontal! Batz belum terbiasa tuh" ucap Jan
"Gatau tempat" ucap Bossui
"Berenti buat Batz malu, Ne. Ntar dia ga makan karna nyumput dibelakang lo mulu" ucap Aom
Nae hanya tersenyum sambil menggenggam tangan Batz.

Makanan datang.
"B... Aaaa" ucap Nae ingin menyuapi Batz. Batz membuka mulutnya dengan malu sambil melihat para sahabat Nae. Aom mengangguk dan yang lain menyibukkan makan karna tau Batz pasti masih malu dengan perlakuan Nae.

Batz sangat senang dengan perlakuan para sahabat Nae yang dapat dengan jelas dilihat sangat mendukung hubungan mereka. Ia bahagia.

Save My Love!Where stories live. Discover now