Sudah tiga bulan Nae jarang dikantor. Ia sibuk dengan pembangunan cabang barunya di Chiangmai. Ia bolak/i tak tentu waktu untuk sekedar memastikan. Pekerjaannya di kantor utama di bahas melalui email. Ia tahu, para sahabatnya dapat diandalkan. Tak jarang ia mengajak salah satu dari mereka untuk menemaninya memantau.
Selama itu pula Batz menjalani pelatihan. Kini mereka sudah resmi menjadi pegawai tetap. Hari inu, mereka semua dikumpulkan.
"siang..." ucap HRD.
"Siang..." ucap mereka semua.
"Selamat kepada kalian. Mulai saat ini, kalian. Resmi menjadi bagian dari perusahaan ini. Ya, kalian resmi menjadi pegawai tetap disini. Selamat datang! semoga kalian sukses dan bahagia!" ucap HRD.
Mereka semua memberi tepuk tangan. Berdasarkan pelatihan, mereka ditempatkan sesuai kemampuan dan bidang masing-masing.
Satu bulan kemudian.
"Rapat jam berapa, Dar" ucap Nae.
"Darin! Not Dar doaaaang! Jam 10" ucap Darin.
"Okesip" ucap Nae.
Pukul 10 am.
Semua sudah duduk rapih di ruang meeting. Seseorang masuk dengan berwibawa. Ia merapikan berkasnya dan memulai meeting.
"Nama saya Nae Suthatta Bagi yang belum mengenal saya, saya Direktur Utama di perusahaan ini. Maaf jika baru ini kita berjumpa, saya sedang sibuk memantau cabang baru kita di Chiangmai" ucap Nae sambil sibuk melihat ke laptop dan presentasinya. Ia hanya sekilas melihat ke audience.
"Hari ini saya akan membawa..."
Mata Nae menangkap Batz, sosok cantik yang sampai saat ini mengusik pikir dan hatinya.
"Membawa...bawa...membawakan presencantik sekali tentang perekonomian... Roknya pendek kulit mulus"
Semua orang menatapnya dengan bingung.
"Bu Nae, are you okay?" Tanya HRD.
"Ok. Ok. Baik. Baik. Saya tadi sudah sarapan. Gak ada yang nanya ya? Tolong jangan panggil saya ibu. Saya masih muda.
Masih 24 tahun.
Masih muda ya? Belum punya pacar juga.
Lagi nyari.
Bosen nyari pokemon terus.
Tapi ga buru-buru.
Saya suka warna merah.
Sama lagu EDM.
Semua orang di ruangan bingung bagaimana mencerna semua omongan Nae.
"Mb..." Ucap HRD.
"Kayaknya saya balik lagi deh ya"
Setelah Nae keluar, Darin menelepon Aom.
"Halo? Aom.. Ke ruang meeting sekarang. Presentasi. Direktur lo nge-hang" ucap Darin.
"Dia disini? Dirut? Kenapa gw bisa gatau? Ya ga nyari tau juga sih. Lucu. Masih kaya di konser" batin Batz.
Sementara itu, Nae membenamkan muka malunya ke dua telapak tangannya. Ia sudah mencoba membenamkan ke toilet, gak berhasil. Nae gatau apa yang terjadi. Di luar kendali. Nae yang selalu percaya diri dan sukses di semua presentasi mendadak nge-hang memalukan.
Penjelasannya cuma satu, Nae terpesona melihat Batz.
YOU ARE READING
Save My Love!
Fanfiction"Seseorang memutuskan bersama karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan karena ketakutannya akan sepi. Aku bersamamu karena enggan sendiri? aku tidak sejahat itu
