Mowniiiings

3.1K 114 5
                                    

Matahari mulai menampakkan sinarnya. Dua insan yang sedang terlelappun tak luput dari cahayanya.

Batz membuka matanya. Ia tersenyum. Ia merasakan kehangatannya kembali. Rasa lelapnya ia dapatkan lagi. Saat ini, ia tengah memeluk wanita yang sangat ia cintai. Wanita tersebut masih terlelap dalam alam bawah sadarnya namun hal itu tidak mengurangi sedikitpun kecantikannya. Tangan wanita itu melingkar sempurna di tubuh Batz.

Batz mencium kilat bibir Nae.
"Bagaimana bisa aku jadi sangat mencintaimu seperti ini?" Gumam Batz dan kembali mencium bibir Nae.
Nae merasakan ada yang menyentuh bibirnya. Ia membuka matanya.
Nae tersenyum.
"Morning, b..." Ucap Nae dengan serak khas bangun tidur.
"Mowniiiings, sayang" ucap Batz lebih bersemangat.
Nae tersenyum dan mengelus rambut Batz.
Batz mencium bibir Nae. Namun Nae hanya diam. Batz melepas ciumannya.

"Kamu tidak membalas ciumanku? Apakah cintaku bertepuk sebelah tangan?" Ucap Batz cemberut
"Menggemaskan" batin Nae
Nae tersenyum dan mencium bibir Batz. Batz tersenyum dan membalas ciuman Nae.

Ciuman yang awalnya sekedar morning kiss berubah menjadi panas. Nae sudah membalikkan badan mereka. Kini posisi Nae diatas tubuh Batz. Tangan Nae sudah menyelusup ke dalam baju Batz. Batz juga sudah membuka baju Nae. Saat ini, tangan Nae sudah menjadi tumpuan badannya.
"Emh...by..." Desah Batz di panas pagi mereka.
Tangan Batz terua mengelus punggung polos Nae.
Pagi ini, Nae sangat kehausan. Tangannya sibuk mengelus rambut Batz yang sudah dipenuhi peluhnya.
"Ahhh..." Ucap mereka bersamaan.
Mereka melepas rindu mereka dengan berbagi peluh di pagi hari.

Nae merebahkan badannya di atas tubuh polos Batz. Sementara Batz masih memeluk erat Nae usai puncak mereka. Setelah mengatur nafas yang saling memburu, Nae mencium kilat bibir Batz.
"Terima kasih, sayang" ucap Nae.
Batz tersenyum mengangguk.
"Aku mandi dulu ya. Kita sarapan di luar aja" ucap Nae
Batz hanya mengangguk.
"Maafkan aku membuatmu lelah pagi-pagi. Tapi aku menyukai kelelahanmu akibatku" ucap Nae di telinga Batz
"Pervert! Mandilah" ucap Batz tersenyum
"Gamau mandi bareng?" Ucap Nae
"Aku lelah, by.. Nanti kita telat ngantor" ucap Batz
Nae mengangguk.

Sementara Nae mandi, Batz memainkan hp nya dan mempersiapkan pakaian mereka.
Nae menggunakan pakaian yang sudah dipersiapkan dan berganti Batz mandi.
"Akhirnya.. Style nya kembali. Kemarin, sungguh kacau. Apa-apaan sepatu hijau pake blazer orange" ucap Nae
"Aku mendengarnya!" Ucap Batz datar
"Eh..b.. Sejak kapan?" Ucap Nae
"Sejak kamu mengomentari pakaianku" ucap Batz malas
"He..he..he..tapi itu beneran, b. Kamu kacau" ucap Nae
"Iya. Itu karnamuuuu. Aku ga mikir lagi mau pakr baju apa" ucap Batz
"Iya. Salahku. Maafkan aku" ucap Nae
*cup*
Batz mencium kilat bibir Nae
"Sudahlah. Itu masa lalu" ucap Batz membuka handuknya.
"Waw! Sexy! Ga usah kerja yuk, b" ucap Nae
"Yaaakkkk! 😨😨😨 kenapa kamu belum keluar? Sanah panaskan mobil. Aku sudah lapar" ucap Batz kembali memakai handuknya.
"Padahal memakanmu saja aku pasti kenyang" ucap Nae
"Aku ga. Sudahlah. Keluar" ucap Batz mendorong Nae
"Baiklah. Aku mengambil tasku dulu" ucap Nae
Setelah mengambil tas, Nae menarik tengkuk Batz, ia menghisap cepat bibir Batz, mencium pundak dan dada Batz kilat.
"Kyaaaaaa! 😨😨😨 Naeeeeeee" teriak Batz
Namun Nae telah berlari menutup pintu kamar mereka dan tertawa mendengar teriakan Batz.
"Hahahaha lucu sekali. Aku tidak pernah berpikir dapat mencintaimu sebesar ini" gumam Nae

Save My Love!Where stories live. Discover now