Chapter 9 - The End

920 49 11
                                    

Persekian detik, Ujan sudah duduk disampingku. Menatapku dengan lembut, lalu memelukku dengan mesra.
"Tidak selamanya kamu harus mencintai sendirian. Dan tidak selamanya kamu menyimpan rahasiamu sendiri. Sekarang aku sudah mengetahui semuanya, Pelangi." Bisiknya ditelingaku.

"Ujan..."

"Kamu mencintaiku dalam ruang sempit sementara aku mencintaimu dalam sorak kegembiraan yang sengaja ku pendam."

Aku tertegun lagi mendengar ucapan Ujan. Terasa mengejutkan.

Tiba - tiba ia merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya, isinya cincin.

"Aku mau serius, semuanya akan lebih basi jika harus dipendam lagi Pelangi. Apa kamu ma...." Ucapan Ujan tertahan saat jariku menyentuh bibirnya.

"Perempuan itu?"

"Sepupu jauh. Jadi, gimana?"

Ada senyum sumringah dari balik bibirnya. Aku mengangguk pelan seraya tersenyum lebar. Tak menyangka bahwa yang ku pendam akan berujung manis seperti ini.

Ujan mencium keningku lalu kembali memelukku dengan mesra, aku bisa merasakan dentuman jantungnya.

Ku rasa, malam ini... ah aku tidak bisa menggambarkannya. Terlalu sempurna untuk aku dan Ujan---

THE END!

YAY! ALHAMDULILLAH BANGET UDAH SELESAI NGETIK CERITA "UJAN DAN PELANGI" YAY AKU GAK PUNYA HUTANGGGG.

SEMOGA VIEWERS DAN FOLLOWERSKU MAKIN BANYAK SETELAH INI DAN AKU DAPAT MENYELESAIKAN DRAFT TULISANKU YANG ACAKADUT.

SEMOGA SUKA DENGAN CERITA INI YA.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.
TERIMAKASIH TELAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA KISAH DUA ANAK SMA.

I LOVE U GUYS.
P.S >>> INI BERASA KAYA JADI PENULIS BEST SELLER YA NGETIK BEGINIAN HAHA. BUT, ONCE AGAIN, THANKSSS♥♥♥

UJAN DAN PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang